Jujur author capek sama tugas sekolah 🙂
Jangan lupa vote!
Selamat membaca 💕
.
.
.
.
.Pagi hari yang cerah, sang surya yang sudah mulai menampakkan dirinya. Terlihat buntalan yang terbungkus selimut sedang bergerak tak nyaman karena sinar matahari.
Meow
Meong..
Terdengar suara hewan yang tak lain adalah Pino yang sedang mencoba membangunakan majikan kebonya.
" Ngh.."
Revano mulai duduk mengumpulkan nyawa nya, saat merasakan sesuatu yang halus menggesek tangan nya.
" Hn Pino?" Ucapnya yang masih setengah sadar sambil mengangkat kucing nya.
Meow!
Ia mengelus Pino dan mulai beranjak ke arah kamar mandi, setelah mulai memakai baju nya dan turun ke bawah untuk melakukan sarapan bersama.
"Pagi semua"
"Pagi dek/boy/sayang" sapa mereka semua.
Setelah di rasa semua sudah berkumpul sang kepala keluarga mulai memulai acara sarapan mereka.
" Hm kwakak jadwi pindwah kan?" Ucap Revano yang masih mengunyah makanannya.
" Habiskan dulu makanan nya." Ucap Derrick menasehati takutnya nanti keselek kan pas lagi makan, ya kali mati cuma gara gara keselek.
"Hehe iya, kaka jadi kan pindah nya?" Tanya Revano sekali lagi. " Hm ya besok" ucap lion, sebenarnya ia sangat tidak sabar satu sekolah bersama adik tercinta nya ya walaupun ada musuhnya di sana tapi apa sih yang enggak buat REVANO?
Sebenarnya saat makan mereka tidak boleh berbicara karena tidak di anggap sopan, tapi karna ini Revano jadi tidak apa apa
kan. Setidaknya suasana tidak suram lagi seperti dulu." Dad Vano berangkat dulu"
" Ga mau di anterin?"
" Kan udah ada motor dad "
"Hah ya udah hati hati"
"Oke" ucap Revano kemudian pergi ke garasi untuk mengambil motor kesayangan nya ' hm apa gue mampir ke mang batagor ya? Ya udah lah gas masih sempet ni'
KAMU SEDANG MEMBACA
Life As Revano [BL]
Non-FictionTentang Devano yang memasuki novel yang ia baca dan di temani oleh sang sistem. Dengan sifat Devano yang berbanding terbalik dengan Revano. Tapi kenapa same nya malah terpikat dengan Revano!? Hah hilang sudah kedamaian Devano! Tolong kembalikan Deva...