Hai hai hai kangen gak nih sama author hehe karena author gabut jadi up aja (' . .̫ . ')
Chapter ini khusus buat Xion sama Revano ya (~ ̄³ ̄)~
Jangan lupa vote!
Selamat membaca 💕
.
.
.
.
.
." Hukuman mu adalah..."
' plisss jangan yang susah'
" Lari di lapangan sebanyak 20 putaran " ucap Xion santai tanpa beban.
" Hah!? Gak gak! Bisa pingsan gue!" Tolak Revano, siapa juga mau lari di lapangan luas kayak begitu mana panas lagi.
" Gue mau yang lain" ucap Revano sambil bersekap dada dan memalingkan wajahnya. Xion hanya tersenyum tipis, ah ini yang dia mau berduaan bersama pemuda manis di depannya.
" Kalo begitu temenin saya di sini" ucap Xion kemudian mulai fokus pada laptop nya tanpa memperdulikan balasan Revano.
Ck' karena bosan Revano memutuskan untuk bermain hp nya, ini lebih baik di sini dari pada harus berlari di lapangan yang panas.
Tapi tunggu seharusnya sekarang adalah pertemuan mereka? Tapi kenapa Xion malah di sini? Apa ini karena Revano? Ah bodoh amat yang penting hidup tentram ye kan.
" Tuan oh tuan "
'Cih dari mana aja lu baru nongol '
"Hehe maaf tuan ( ◜‿◝ )"
' kenapa?'
" Ada misi lagi tuan"
'Apaan'
Memproses...
Misi :
Menolong seorang gadis di perpustakaan
Hadiah: dapat membaca pikiran sang protagonis
Hukuman: koma selama 10 hari
Batas waktu: hari ini
.
.
.'Hadiahnya lumayan tapi apa untungnya buat gue?'
" Tenang tuan saya yakin gadis tersebut dapat berguna untuk anda"
' Hm oke aja dari pada gue koma lagi'
" Ekhem tuan... Seperti protagonis kedua menyukai anda <( ̄︶ ̄)>"
' dih apaan sih, gue masih lurus ya ' kesal Revano ya kal dia mau sama kulkas satu ini, ya walaupun Xion itu ganteng sih ehh gak gak gak masih gantengan Revano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life As Revano [BL]
Non-FictionTentang Devano yang memasuki novel yang ia baca dan di temani oleh sang sistem. Dengan sifat Devano yang berbanding terbalik dengan Revano. Tapi kenapa same nya malah terpikat dengan Revano!? Hah hilang sudah kedamaian Devano! Tolong kembalikan Deva...