11. Orang Yang Sama

606 69 8
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya

Happy Reading 💚



"Om Iyan!" Perempuan kecil itu berlari menuju om nya yang baru sampai di rumah. Lulu merentangkan tangannya untuk memeluk orang yang ia panggil, begitupun dengan orang yang di panggil om Iyan oleh lulu, ia siap menyambut pelukan dari keponakan kecilnya itu.

Lulu tertawa saat dirinya telah berhasil masuk ke dalam pelukan om nya dan di gendong.

"Kok masih kecil sih?" Tanya orang itu kepada Lulu.

"Ihh Lulu kan emang masih kecil," jawabnya.

"Om Iyan ada bawa Lego gak?" Tanyanya setelah itu.

"Aduh sayang, om kamu baru sampai loh itu, suruh istirahat dulu atau apa gitu," Nasehat Flora.

"Sudah-sudah, mending sekarang kita ke meja makan dan makan siang bersama!" Semangat Kartika, akhirnya keluarganya lengkap hari ini.

"Ya ampun, mama gak nyangka kamu mau menerima perjodohan ini, bahkan rela tinggal di Indonesia lagi," ujar Kartika menyodokkan nasi untuk putra semata wayangnya itu.

"Yang penting mama bahagia," jawabnya.

"Kapan kamu ada waktu untuk kencan kalian?"

"Sudah ma, biarkan Zian makan dulu," sela Xavier saat melihat istrinya yang terus bertanya.

Setelah itu mereka makan dengan hening. Selesai makan siang yang tertunda itu, Lulu benar-benar tidak membiarkan om nya istirahat. Mereka segera merakit lego yang di bawa oleh Zian. Kali ini lego yang berbentuk kucing.

"Ok!"

Zian mengambil kotak lego tersebut guna untuk melihat langkah-langkah merakit lego nya.

"Kok gak ada?"

"Apa om?"

"Kertas cara merakit lego nya," Zian bahkan telah merobek kotak tersebut siapa tau langkah-langkahnya berada di kotaknya. Namu, di kotak lego tersebut ia juga tidak melihat adanya step by step merakit legonya.

"Kita suruh tante Freya ke sini aja om, tante Freya kadang merakit legonya gak liat kertas itu,"

"Tante Freya siapa?" Karena Zian belum pernah mendengar nama itu.

"Tante Freya Lulu lah!"

"Jangan, besok-besok aja ya, hari udah sore, siapa tau tantenya lagi sibuk atau kerja," cegahnya.

"Yahhh, ya udah deh, legonya aku simpen dulu aja ya om? Atau om Iyan bisa rakitnya?"

"Huem kita rakitnya besok aja ya, om gerah belum mandi,"

"Ok!"

Sedangkan Algavi sedari tadi sibuk membaca buku dongeng berbahasa inggris yang di bawakan oleh Zian. Algavi telah pandai menggunakan bahasa Inggris berkat bantuan dari tantenya. Algavi suka belajar dan Freya pun senang mengajari Algavi.

Malamnya, semua orang telah tidur kecuali Randa dan Zian tengah mengobrol di depan televisi yang menyala.

"Sebenarnya kenapa kamu tiba-tiba pengen renovasi tempat itu?" Tanya Randa kepada adik sepupunya, Zian.

"Untuk lomba CC," jelas Zian.

"Iya tau, tapi dalam rangka apa?"

"Beasiswa untuk Smart's School,"

Sebelum melanjutkan S3 nya, Zian telah membangun sekolah swasta di negara kelahirannya. Sekolah yang sekarang ini telah memasuki 20 sekolah terbaik di Indonesia. Karena murid-muridnya adalah orang-orang pintar dan juga berisi anak-anak pejabat atau keluarga yang mampu untuk menyekolahkan anaknya di Smart's School.

Mencari & Berharap (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang