20. Plage De Sillun

355 57 7
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya.

Happy Reading 💚




Tepat usia pernikahan mereka yang ke satu bulan. Tiba-tiba saja Zian mengajak Freya pergi berlibur, kemana pun yang Freya mau. Tentu Freya menjadi senang. Dengan iseng, Freya mengatakan ia ingin pergi berlibur ke luar negri.

"Aku mau ke kota paris." Kota Paris atau lebih tepatnya negara Prancis adalah negara yang sangat Freya kunjungi. Entah kenapa ia sangat ingin pergi ke menara Eiffel.

"Oke." Siapa sangka Zian menyetujuinya tanpa berfikir panjang terlebih dahulu.

"Eh aku bercanda! Paris terlalu jauh harganya juga pasti gak murah. Kita ke tempat yang dekat aja ya."

"Saya mampu Freya. Kita bakal ke Paris." Ujar Zian final.

Dan di sini mereka sekarang, di sebuah hotel yang dekat dengan pantai Plage De Sillun yang berada di negara Prancis, mereka berencana di sini untuk satu hari, besok pagi mereka akan pergi ke kota paris, kota impian Freya.

Mereka baru saja tiba di hotel. Bibir Freya pucat, sepertinya ia mengalami jet lag. Jet lag terjadi karena jam internal tubuh tidak sinkron dengan isyarat zona waktu yang baru.

"Masi pusing?"

"Sedikit." Jawab Freya. Beberapa saat terjadi keheningan di antara mereka. Freya berjalan mendekati balkon, pengelihatannya langsung di suguhi oleh pemandangan pantai Plage De Sillun. Sepertinya sebentar lagi pergantian siang dan malam. Terlihat langit sudah menunjukkan warna oren. Freya ingin melihat sunset secara dekat.

Freya menoleh ke arah Zian yang sedang merebahkan dirinya di atas kasur. Zian yang menyadari ia tengah di pandang pun menoleh ke arah Freya.

"Kenapa?" Zian merubah posisinya menjadi duduk, kemudian ia mendekat ke arah Freya.

"Hm mau ke pantai, lihat sunset." Jika Zian tidak mau ikut dengannya ke pantai, maka Freya akan pergi sendiri.

"Ayo." Freya berjingkrak senang, sebelum itu ia mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. Begitu juga dengan Zian, mengganti celana panjangnya dengan celana pendek. Setelah itu mereka berjalan beriringan menuju pantai yang tidak jauh dari hotel tempat mereka menginap.

Senyum merekah tak kunjung hilang dari bibir Freya. Ia sangat takjub memandangi ciptaan tuhan yang sangat sempurna ini. Suara ombak serta angin sepoi-sepoi membuat tubuh Freya menjadi tenang dan damai. Ada juga beberapa pengunjung lain yang sama seperti Freya. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Diam-dima Freya memotret Zian yang sedang memandang lurus ke arah laut. Bertepatan saat itu terjadinya sunset. Tapi suara kamera handphone Freya sangat besar. Alhasil itu membuat Zian menyadari tindakan Freya. Tentu Freya menjadi malu. Ia tersenyum kikuk saat Zian memandanginya. Freya menjadi teringat dengan perkataan Karina waktu itu. Karina mengatakan kalau Zian tidak suka di foto.

"Hehe maaf." Freya menggaruk telinganya merasa canggung.

"Mau foto bareng?" Alih-alih marah, Zian malah menawarkan untuk foto bersama. Tentu Freya langsung menyetujuinya.

"Mau!" Setelah itu terlihat Zian tengah berbicara menggunakan bahasa Inggris ke salah satu pengunjung di sana. Setelah itu Zian mendekati Freya dan pengunjung tadi memegang handphone Zian bersiap untuk memotret mereka berdua.

"One... two...three!" Pengunjung tersebut kurang puas melihat hasilnya.

"Excuse me. Kalian bisa lebih dekat lagi?" Ujarnya dalam menggunakan bahasa Inggris. Mendengar itu Freya mendekatkan tubuhnya ke arah Zian. Begitupun dengan Zian merangkul pinggang Freya dengan lembut. Dengan refleks Freya menoleh ke arah Zian yang ternyata pria itu juga sedang menatapnya.

Mencari & Berharap (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang