Part 13

70 0 0
                                    

"Lo boleh mempercayai siapapun, tapi jangan terlalu dalam takut tenggelam."-Samudra Atlanta

Apa kamu bagaimana caranya bahagia?

Tolong ajari Samudra sekarang juga.

"Kenapa harus gue?"

Zayyen mengedikkan bahunya tidak tahu.

"Gue gak tau, mungkin ada sesuatu, tapi gue gak faham sama pemikiran orangtua lo,"

Samudra pun menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya. Zay hanya bisa menatapnya dengan perasaan sedih dan bingung harus berbuat apa agar temannya itu kembali bahagia.

"Kadang semuanya gak bisa berjalan kayak keinginan kita, ada beberapa hal yang gak bisa kita rasakan walaupun kita mau," ucap Zay sambil memandangi sekitarnya.

Mendengar ucapan temannya itu Sam mendongak membuat Zayyen tersenyum saat Samudra menatapnya.

Rasanya Samudra seperti saudara bagi Zay, walaupun umur mereka sama.

"Menjalani hidup sesuai keinginan kita tidak ada salahnya kan?"

Sam mengangkat satu alisnya bingung.

"Jangan jalani hidup sesuai sekitar, jangan peduli sama sekitar. Sekiranya kita suka, kita jalani aja. Jangan peduli sama ucapan orang lain yang gak berguna buat lo pikirin."

Samudra merasa sedikit tenang karena temannya itu.

"Kalau mau bahagia, anggap semua hal di dunia ini adalah wahana yang penuh dengan permainan untuk siapa saja." Ucap Zay.

"Permainan itu terkadang membuat bahagia, tapi terkadang membuat marah karena kalah. Jadi gue itu sekarang sedang bermain, gue akan bahagia saat menang dan marah saat kalah, bukannya kalah itu sudah biasa di dalam permainan? Makanya gue nangis dan kecewa maupun marah itu sudah biasa juga di mata manusia."

"Menangis di hadapan manusia itu tidak berguna, walaupun menangis ga ada salahnya dan ga berdosa, tapi apa gunanya?"

"Gunanya untuk meluapkan emosi." Jawab
Sam dengan lantang.

"Itu yang bikin lo jadi manja. lo selalu nangis padahal biasa aja, lo selalu kecewa padahal gak seburuk itu, lo selalu marah padahal gak senyebelin itu."

"Yang bikin emosi kita naik turun itu karena kita gak bisa kendalikan perasaan sendiri, kata Argha gitu."

Sam jadi berpikir, sebenarnya dunia yang buruk atau dia yang memang tidak pantas?

Tapi mengeluh memang sudah tidak ada gunanya kan?

"

Jangan nyerah walaupun gagal berkali-kali, jangan nangis walaupun disakiti berulang kali, jangan berhenti untuk bangkit walaupun jatuh setiap langkah yang lo lalui,"

"Gak papa, gak semuanya harus sempurna, karena lo manusia biasa bukan tuhan maupun dewa."

Samudra yang tadinya ingin mengeluh dan menangis tidak jadi karena Zay yang menasehatinya layaknya Orang pintar yang berbicara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KUPU TANPA SAYAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang