2

671 68 0
                                    

Sore telah tiba, Chika dan Christy masih terlelap dalam tidur mereka. Namun tak lama dari itu Chika terbangun terlebih dahulu, ia mengecek kembali Christy memakai punggung tangan nya.

"Astaga, tambah panas."gumam Chika

Chika perlahan melepaskan pelukanya, Dan untung nya Christy tidak terusik sedikit pun. Kini Chika mulai berdiri, ia segera berjalan untuk mengambil kompres yang berada di dapur.

Setelah itu Chika kembali, tanpa membangunkan Christy Chika langsung saja memakaikan kompres di kening Christy, Christy yang merasakan ada sesuatu di kening nya itu pun terbangun.

"Ka Chika.."lirih Christy

"Iya sayang. mau apa hm?".

Christy menggeleng.

"Tidur lagi ya? biar agak mendingan. ntar kakak beliin obat buat kamu, atau kamu mau kamu makan dulu?"tanya Chika

Christy kembali menggeleng. "Christy belom laper ka.."ucap Christy pelan

"Yaudah. tidur kalo gitu".

Christy mengangguk dan mulai memejam kan mata nya kembali. Sedangkan Chika ia lebih memilih untuk memain kan handphone nya, sambil menunggu jam untuk Chika segera membeli obat.

"Kamu nih ya! seharian tadi di kamar mulu! gaada niatan buat ngebantu pekerjaan rumah sedikit pun?!".

Chika memejam kan erat mata mendengar perkataan dari seorang itu, siapa lagi kalau bukan suara Dinda. ibu nya sendiri.

"Maaf mah. Christy sakit, jadi Chika jagain Christy dikamar seharian."ucap Chika menatap sambil ibu nya itu.

"Alasan, bilang aja kamu gamau kerjain pekerjaan rumah lagi. dasar anak gak guna!"bukannya khawatir dengan keadaan Christy, Dinda malah bilang kalau itu hanya alasan.

Mendengar perkataan dari ibu nya sendiri Chika kecewa, ia selalu saja di bilang anak gak berguna dan begitu pun Christy juga.
Ia bingung, apakah saat Chika dan Christy membersihkan rumah dan melakukan perintah sang ibu itu masih tidak berguna?.

Jujur. Chika lelah, ia sebenarnya sudah tak tahan dengan kelakuan sang ibu yang seolah-olah selalu memperlakukan dirinya dan juga Christy dengan kasar. Sedangkan ke saudara lainnya tidak, Chika merasa tidak adil sekarang.

Tapi ya, bagaimana lagi kalau sudah begini.
Bagaimana pun Chika dan Christy masih menghargai dan menghormati sang ibu, mereka masih mau berbakti kepada Dinda.

"Tapi beneran mah."lirih Chika dengan tatapan sayu nya itu.

"Bodo amat! saya gak peduli, mau kalian sakit lah apalah. saya gak peduli, yang penting sekarang kamu bersihkan rumah. Sekarang juga!"Ucap Dinda dengan meninggikan volume suara nya saat di akhir perkataan nya.

Chika mengangguk pelan, lalu segera lah dia untuk mengambil pel. Ia sekarang mengelap di teras rumah mereka.
Tidak terlalu lama akhirnya Chika menyelesaikan pel nya itu.

Chika terduduk di teras, merenung melihat air hujan yang masih menetes. Namun ia langsung dikaget kan dengan seseorang yang duduk di sebelah nya saat ini.

"Christy! dek kamu kenapa kesini?"ucap Chika panik karena belum sepenuh nya Christy sembuh dari demam nya.

Christy hanya tersenyum dan mulai memberikan air minum yang ia bawa tadi.
"Nih. buat kakak, kakak pasti haus kan?".

Chika menerima minuman nya. "Makasih dek." Chika segera meminum air nya.

"Kekamar lagi yuk? biar kamu istirahat lagi.
besok juga gausah sekolah aja ya?".

"Tapi ka-"

"Gaada tapi-tapian Christy. pokoknya kamu besok gausah sekolah."

Mendengar ucapan Chika itu, Christy akhirnya mengangguk.

Is This Family? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang