20

376 47 1
                                    

Mereka masih berada di tempat yang sama, terdengar suara-suara nyaring dari para siswa siswi, dan hal itu tentu saja menarik perhatian murid lainnya yang berada di kantin, sehingga mereka yang penasaran langsung saja berlari-larian menuju dimana para murid berkumpul.

"Kenapa si??" Adel berteriak, akibat para murid yang sangat berisik.

"Gatau, ikut liat yuk" Ajak Christy, lantas mereka juga ikut berlari, dan sampailah mereka di tempat mading sekolah.

"Mau liat, bisa minggir dulu gak" Ucap Zee, dan para murid yang disana segera lah bergeser memberi ruang untuk Zee bersama teman-teman lainnya.

Sebuah poster akhirnya terlihat jelas, poster itu masih sama dengan poster yang minggu lalu tengah ramai dibincangkan, apa lagi kalau bukan poster dengan wajah Christy dengan seorang laki-laki.

Tapi kali ini berbeda, di tengah-tengah foto poster dengan tercetak miring terdapat tulisan berwarna merah bertulis 'HOAX'.

"Pak, saya gamau.."

"Kamu harus klarifikasi Laura, supaya nama Christy kembali membaik!"

Pusat perhatian kini tertuju kepada Laura dan juga beberapa guru yang berdiri di belakang para murid, seketika itu tatapan tak suka para murid berikan ke Laura.

"Cepat Laura!" Sentak Guru lelaki yang berada di samping Laura.

Laura menghela nafas panjang, ia menunduk takut, takut untuk menatap para murid yang berada di depan nya. Namun seketika ia mendongakkan kepalanya, karena guru disamping nya yang menyenggol dirinya.

"Cepetan, jangan lama dong!" Teriak salah satu siswi disana.

"M-maaf, gue mau mi-minta maaf sama kalian, karena udah nyebar berita hoax kaya gini.." Ucap Laura menatap sendu.

"HUUUUUU!!" Semua murid berteriak, dan bahkan ada yang melempar kertas ke Laura yang entah dari mana.

"Sudah!! stop!!" Lerai guru, membuat para murid kini memberhentikan aksi mereka.

Air mata Laura mengalir hebat, ia menangis. Ada rasa bersalah dalam dirinya.
"Gue emang salah, maafin gue. Gue kaya kini juga punya alasan, alasannya karena orang yang gue suka ternyata suka sama Christy. Dan semenjak itu gue benci sama Christy dan gamau kalah saing" Laura memejamkan mata erat, saat teriakan murid kembali terdengar.

"GITU DOANG SAMPE SEGINI NYA, GAK MIKIR PERLAKUAN LO INI FATAL BANGET?!"

"KALAH SAING SAMPE SEGITU NYA, KASIAN TAU CHRISTY, GAK SALAH APA APA LANGSUNG DI FINTAH KE GINI!"

"GAPUNYA OTAK!"

"KELUAR AJA LO DARI NI SEKOLAH!"

"HUUUUU!!!"

Para murid menjelek jeleki habis-habisan Laura, sedangkan Laura hanya diam sambil menangis. Christy yang sembari hanya menyimak kini mulai mendekati Laura.

"Kemana? heh!" Zee menahan pergelangan tangan Christy, namun Christy melepaskan tangan Zee yang menahan dirinya.

"Udah!!" Christy sudah berada di depan mereka, dan teryata tak di duga-duga Christy membelakangi Laura untuk melindungi Laura yang tengah dilempar kertas atau bahkan barang lainnya.

Seketika itu para murid berhenti, "Ngapain masih peduli sama dia si Chris??! kamu itu udah di fitnah!" Suara salah satu murid kembali terdengar.

"Gaada salah nya kan buat aku peduli sama dia, lagi pula aku pun udah maafin Laura, yang berarti masalah nya udah selesai. Kalian gak perlu lagi ngelakuin hal kaya gini, kasian Laura" Christy meninggikan volume bicara nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Is This Family? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang