Kini mereka sudah sampai di tempat kamping, Christy bersama taman-taman nya masih berada di bus. Christy merapikan barang-barang nya, begitu pula teman-temannya yang lain.
"Baik anak-anak! semua turun, ayo kita berkumpul disini!"Ucap guru laki-laki itu dengan memakai toa.
Murid pun berlarian, dari bus. Tidak ada yang antri dan terus berjalan, membuat mereka juga ada yang bertabrakan.
Christy hanya menggeleng-geleng kan kepalanya melihat mereka yang berlarian.Semua murid sudah berkumpul, berbaris antar kelas. Saat sudah berbaris, para osis lalu datang serta dengan para guru.
"Baik, sekarang yang kalian lakukan adalah membuat tenda. 1 tenda ada 4 orang, jika lebih dari itu maka tidak di perbolehkan!"
Ucap ketua osis itu tegas."Yeay, kita ber empat kan?"Ucap Muthe menatap ke empat temannya itu, Christy, Jessi dan Olla lalu mengangguk tersenyum.
Mereka semua menjadi riuh, para guru yang melihat itu lalu menegur mereka.
"Sekarang silahkan membuat tenda, jika tidak bisa membuat tenda kalian bisa minta tolong ke osis-osis yang lain!"Tegas ketua osis itu sambil menatap ke arah anggota osis nya.Mereka lalu bubar dan mulai memasang tenda masing-masing.
"Kalian tau bikin tenda?"Tanya Muthe yang hanya menatap tenda yang belum jadi itu.Mereka ber tiga kompak menggeleng.
"Lah? gimana dong kalo gitu..""Yaudah lah, kerjain aja dulu. siapa tau kita bisa."Ucap Christy yang mendapat anggukan dari ke tiga teman nya.
Mereka lalu mulai memasang tenda, dengan melihat tenda yang lain mereka jadi lebih mudah mengerti. Berbeda dengan Olla yang dari tadi tak mengerti, sampai-sampai ia melempar barang tenda nya itu. Christy, Jessi, dan juga Muthe hanya melanjutkan pemasangannya.
Jessi yang melihat teman nya itu hanya misuh-misuh tidak jelas lalu menghampiri nya. "Paan si laa, berisik banget lo!".
Olla menoleh ke arah Jessi,
"Paan sih ganggu aja!"Sinis Olla."Eh lu berdua kerjaan nya marahan malu, cape tau gak gue denger nya!"Kesal Muthe, Jessi dan Olla yang tadi marah-marahan malah tersentak dengan perkataan Muthe.
Christy yang melihat itu hanya terkekeh kecil dan melanjutkan membuat tenda nya.
Jessi dan Olla lalu kembali akur dan mulai membantu kembali Muthe dan Christy.Usaha tidak mengkhianati hasil, benar adanya. Lama-lama mereka memasang tenda yang tak jadi-jadi, kini terpasang dengan sempurna. Awalnya Christy ingin minta tolong dengan salah satu anggota osis, namun Muthe tidak memperbolehkan nya. Alasanya karena 'kita harus mandiri Christy! gausah dibantu juga kita pasti bisa'.
Begitu lah perkataan Muthe, dan benar saja mereka akhirnya menyelesaikan nya.
"Aku bilang juga apaa! kita pasti bisa."Sombong Muthe.Hari sudah menjelang malam, makin malam makin gelap pula. Mereka tadi siang sudah makan, dan pada malam ini juga mereka sudah makan. Saat sudah makan mereka di kumpulkan kembali.
"Oke! Karena stok api unggun kita sudah habis dibakar, kita akan mencari kayu lagi! jadi untuk mencari nya masing-masing 4 orang, kita berbeda-beda tempat untuk mencari nya. Dan mencari nya jangan jauh-jauh dari sini! paham?".
"Paham pak!"Serentak murid.
"Oh ya! siap kan senter atau handphone kalian untuk menerangi jalan ya!".
Mereka mengangguk kembali dan bubar, dan mulai mencari kayu bakar. Christy, masih dengan ketiga teman nya itu. Mereka ber empat mulai mencari kayu bakar di dekat danau, dan disana mereka tak hanya ber empat melainkan aja juga Azizi bersama temannya, yaitu Adel, Amanda, dan juga Oniel.
"Cari disini juga kalian?"Tanya Oniel.
"Iyalah, gak liat lu kita-kita pada bawa kayu."Sinis Olla menatap Oniel.
Setelah mengatakan itu, mereka ber 8 lalu kembali mencari kayu di danau itu. Christy yang tengah sibuk mencari kayu bakar itu, dikagetkan dengan seseorang yang tiba-tiba jatuh di hadapan nya.
"Adohh!"
"Azizi!".
Suara Christy itu mengalihkan padangan orang-orang yang berada disana. Christy lalu menolong Zee untuk berdiri secara perlahan.
"Pritt...HAHAHAHA!"Tawa Adel nyaring yang diikuti oleh Amanda dan Oniel.
"Ck! bacot lo semua, bukannya di bantuin malah di ketawain! sialan."Ucap Zee yang sudah berdiri namun tidak terlalu tagak karena merasa lutut nya yang sakit.
"Dih, males ah bantuin lu. Mending lanjut nyari kayu."Ucap Adel lalu melanjutkan mencari kayu, diikuti oleh Amanda dan Oniel.
"Jahat betol."Gumam Zee.
"Awsss..sakit banget anjir."Ringis Zee yang berusaha menegakan lutut nya.
"Sini. Aku bantu balik ke tenda."Ucap Christy, Zee lalu menoleh ke arah Christy.
"Gaperlu! gue gak sudi di tolongin sama
lo! "bentak Zee, Christy hanya terdiam."Gaada penolakan Zee, Liat lutut kamu! banyak darah gitu, itu luka tau!"Ucap Christy lalu perlahan membopong Zee, dan syukur nya tidak ada perlawanan dari Zee.
Mereka ber dua perlahan berjalan menuju tenda Zee. Sesampai disitu perlahan Christy lalu membantu Zee untuk duduk.
"Bentar."Christy lalu pergi.Tak lama ia datang dengan membawa p3k, Christy mendekat ke arah Zee.
"Sini lutut kamu." Zee hanya nurut, perlahan Christy mengobati lutut Zee agar tidak infeksi."Awss"Ringis Zee pelan.
Zee beralih menatap Christy, dengan ekspresi yang sulit dimengerti. Namun pada saat itu Zee sudah menampilkan senyuman tipis nya, tanpa Christy ketahui.
"Lo kenapa selalu baik dan gak benci sama gue? padahal gue selalu kasar dan gue benci sama lo."
Christy menghela nafas nya pelan lalu menatap Zee. "Kamu tu saudara aku, gaada salah nya aku baik sama kamu, dan buat apa juga aku benci sama kamu.".
Setelah mengatakan itu, Christy lalu berdiri dan membersihkan peralatan p3k itu.
"Aku pergi dulu, semoga cepet sembuh."
Christy lalu pergi, sedangkan Zee hanya terdiam menatap punggung Christy yang mulai menjauh, ada rasa bersalah yang Zee rasakan saat Christy mengatakan perkataan nya tadi."Lama banget Chris?"Tanya Muthe saat Christy mulai memasuki tenda mereka.
"Ngobatin lutut Zee yang luka dulu tadi."Ucap Christy sambil melepaskan jaket nya dan menaruh nya di tas.
"Masih aja lo baik sama dia? padahal tu orang jelas-jelas benci sama lo apalagi sifat nya yang kasar begitu."Ucap Olla
Christy hanya menampilkan senyum tipis nya. "Ya gapapa lah, biarin aja dia benci sama aku. Lagi pula kalo soal sifat, pasti dia bakal berubah. Aku juga gak mau benci sama dia, bagaimana pun dia itu saudara aku. Yang seharus nya aku sayangi.".
"Gue bangga sama lo Chris, tetap semangat ya!"Ucap Olla dengan senyuman manis nya.
"Pasti lah.".
"Kalian pada mau langsung tidur?"Tanya Jessi menatap teman-temannya yang sudah merebahkan tubuh mereka.
"Iya lah! ngapain lagi emang?"Tanya Muthe menatap heran Jessi.
Bukannya menjawab Jessi justru mengambil tas nya dan mengeluarkan benda kotak, Muthe, Christy, dan Olla yang melihat itu lalu duduk.
"Main UNO yuk!"ajak Jessi."Gass!!"Seru Mereka bertiga namun pelan, karena mereka tau pasti yang lain sudah pada tidur.
Tak sadar teryata ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka tadi, siapa lagi kalau bukan Zee. Sepanjang perkataan yang dikatakan oleh Christy itu membuat Zee semakin merasa bersalah. Perlahan Zee kemudian berjalan menuju tenda nya dengan hati-hati.
-Tbc.
Segitu dulu gaiss, semoga suka yaa!
jangan lupa vote sma comment, see you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Is This Family?
General Fiction"Kata orang rumah ternyaman buat pulang itu keluarga, tapi pas aku pulang ko rumah nya udah berantakan?."-Chrs. "Dunia gak adil, apa ini yang namanya keluarga? aku cape, tapi gaada pilihan lain selain sabar sama keadaan."-Chk.