Di tempat yang sama, yaitu kantin. Seorang wanita yang duduk berada di samping Zee dan teman-temannya yg lain, tengah mendengar pembicaraan mereka. Sedikit menampilkan senyum smirk dari nya.
"Bagus deh kalau Christy di keluarin, gaada lagi saingan gue buat dapetin Daniel" batin nya sembari meminum jus pesanan nya.
Teman nya yang berada sebelah nya yang mendengar itu malah merasa khawatir, bagaimana pun dia juga adalah dalang dibalik semua berita tentang Christy itu. Ia takut jika Zee dan teman-temannya mengetahui perlakuan busuk mereka, apalagi jika juga berurusan dengan Zee, dijamin tidak akan aman.
"Paan si??" Kesal wanita itu menatap ke teman nya yg berada disamping, yang terus menyenggol dirinya. "Lo gak takut gitu kalo mereka dapet bukti? kalo kita ketahuan kan bahaya" Bisik nya dengan nada takut.
Mendengar perkataan yang terdengar takut dari temannya, wanita itu terkekeh pelan "Lo takut? ngapain si takut, kita gak bakal ketahuan. Lagian 3 hari itu bukan waktu yang lama, mereka pasti gak bisa dapet bukti secepat itu kan?" Kata wanita itu.
Taman nya lalu menjauhkan wajah nya, memikirkan perkataan wanita itu yang ada benar nya juga. Tetapi tetap saja disisi lain ia merasa takut, bagaimana pun ia juga tak akan mau berurusan dengan Zee nanti.
"Ini bangku di sebelah kenapa bisik-bisik dah? aneh banget" Penasaran Amanda yang mulai menyadari bangku sebelah hanya bisik-bisik tak jelas.
Mereka menoleh bersamaan ke arah bangku yang berada disebelah mereka, sedangkan yang ditatap itu seketika memalingkan wajahnya ke sembarang arah, membuat mereka merasa was-was. Tetapi seketika itu mereka mulai beranjak dan langsung pergi dari sana.
"Gajelas bet tu orang, siapa si?" Tanya Zee.
"Anak kelas sebelah tuh, seangkatan juga ko sama kita. Lagian tu orang emang gajelas, setiap ketemu Christy pasti disinisin mulu, kadang-kadang juga bisa aja tu orang sampe nyindir-nyindir tentang berita Christy itu." Jawab Jessi sembari menatap punggung wanita itu yang semakin menjauh.
"Iya, aku juga bingung sama tu orang." Kata Christy, seketika Adel seperti memikirkan sesuatu.
"Gue juga curiga sama tu orang." Ucap Adel, membuat mereka menatap penasaran ke arah Adel. "Kenapa curiga?" Tanya Zee mewakili yang lain.
Adel menyenderkan tubuh nya kebelakang sembari melipat kedua tangannya, "Ya curiga aja gitu, ngeliat gerak-gerik tu orang emang bikin curiga. Apalagi ngeliat salah satu cewek yang kalo ngeliat Zee kaya takut begitu, ke ngebunyiin sesuatu. Terus satu cewek lagi, yang kata Jessi selalu natap sinis Christy, terus nyindir yang bersangkutan tentang berita Christy. Yang lain aja gak segitu nya, lah tu orang? masalahin tu urusan bgt kayanya." Ujar Adel menatap intens ke arah taman-temannya.
Mereka yang mendengar itu berusaha mencerna perkataan dari Adel, "Christy, emang kamu punya masalah ya sama dia?"
Tanya Muthe beralih menatap Christy.Christy menggeleng, "Gak ada tuh, aku baik-baik aja sama dia." Kata Christy.
Muthe mengerutkan alisnya, "Masa si?" Tanya Muthe tak percaya, "Iyaa, sumpah dah" Ujar Christy.
"Bentar, tapi gue pernah inget sesuatu deh." Ucap Olla yang tiba-tiba berbicara, membuat perhatian mereka beralih ke arah Olla. "Kenapa lagi?" Tanya Zee kembali.
"Hm, gue pernah denger sama nimbrung nih ya sama gosip-gosip murid di sekolah ini, kata mere-"
"Gosip mulu lo la" Kata Jessi memotong perkataan Olla, Olla lalu menatap tajam Jessi.
"Diem lu kampung! selesai gue cerita dulu!"
"Lanjut cepett!" Kata Muthe yang tak sabar mendengar cerita Muthe, dan seperti nya jiwa-jiwa gosip nya mulai keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is This Family?
General Fiction"Kata orang rumah ternyaman buat pulang itu keluarga, tapi pas aku pulang ko rumah nya udah berantakan?."-Chrs. "Dunia gak adil, apa ini yang namanya keluarga? aku cape, tapi gaada pilihan lain selain sabar sama keadaan."-Chk.