Hari sudah pagi, banyak burung berkicau membuat siapa pun mendengar menjadi terganggu. Terutama Christy dan teman-temannya sudah bangun, hari ini adalah hari ke2 mereka di sana, dan masih ada 1 hari lagi untuk menyelesaikan kegiatan camping mereka.
Christy kini sudah keluar dari tenda nya, diikuti oleh Muthe. Sedangkan Olla dan Jessi masih di dalam tenda. Tidak terlalu lama menunggu, akhirnya Jessi dan Olla keluar. Mereka segera berjalan menuju tempat mereka berkumpul.
Jam sudah menunjukan pukul 07:30, dimana pada saat jam menunjukan pukul begitu mereka akan di beri makan. Satu satu dari mereka pun diberikan nasi kotak.
Dan mereka mulai memakan makanan mereka, tetapi terlebih dahulu berdoa.Sekitar 20 menit mereka akhirnya sudah menyelesaikan untuk makan, mereka lalu segera berebutan mandi ke tempat yang sudah di sediakan. Christy dan teman-temannya yang lain hanya pasrah, dan menunggu yang lain selesai.
Mereka ber4 sekarang sudah ada di tenda, sembari menunggu. Jessi,Olla, dan Muthe tengah sibuk dengan handphone mereka, kecuali Christy yang tengah membaca buku novel yang ia bawa dari rumah nya.
"Lama banget si!"Kesal Muthe yang menunggu yang lain selesai mandi.
"Siapa suruh gak antri, malah ikut-ikut gak mandi. Kita-kita mah emang biasanya mau mandi terakhiran."Ucap Olla yang mendapatkan anggukan dari Jessi dan Christy. Muthe lalu menghembuskan nafas nya kasar dan kembali memainkan hp nya.
Mereka kembali anteng dengan kesibukan mereka masing-masing. Christy yang tengah anteng membaca buku itu tiba-tiba merasakan kepala nya yang sakit, apalagi ditambah dengan mata nya yang mulai samar-samar.
Christy perlahan menaruh buku nya, ia merasakan ada sesuatu yang mengalir dari hidung nya. Jessi,Olla, dan Muthe tidak menyadari itu karena mereka terlalu sibuk dengan kegiatan nya. Christy lalu mengambil tisu di dalam tas nya dan langsung ia mengelap hidung nya itu.
Matanya melotot, dada nya tiba-tiba terasa sangat sesak. Perasaan nya mulai tak karuan, Christy lalu mengambil handphone yang berada di sebelah nya lalu mulai bercermin disana. Hidung nya yang masi mengeluarkan darah, dengan bibir nya yang pucat.
Christy segera mengambil obat nya yang berada di tas dengan tergesa-gesa. Jessi,Olla dan Muthe yang menyadari itu lalu menoleh bersamaan, namun mereka agak kesusahan melihat karena Christy membelakangi mereka.
Christy yang menemukan obat nya itu laly langsung meneguk nya dengan air, nafas Christy yang memburu kini menjadi normal kembali.
"Christy! kenapa?"Tanya Muthe bingung.
Christy lalu menoleh kembali ke arah teman-temannya, teman nya yang melihat itu pun kaget.
"Chris? muka kamu kenapa pucat banget?!"Tanya Muthe khawatir,
sedangkan Christy yang ditanya itu hanya menampilkan senyum tipis nya."Kamu istirahat aja deh Chris, nanti izin sama guru."Ucap Olla menatap Christy yang sudah terbaring dengan memejamkan matanya. Christy lalu mengangguk pelan.
"Eh kalian mandi sana, yang lain udah selesai. Tinggal kalian yang belum."Ucap salah satu anggota osis yang tiba-tiba membuka tenda mereka. Mereka ber3 mengangguk kecuali Christy, osis itu lalu mulai beranjak pergi.
"Kita mandi dulu ya Chris? kamu istirahat disini aja."Ucap Muthe.
"Iya.."Lirih Christy.
Kini mereka kembali di kumpulkan. Jessi,Olla dan Muthe sudah siap dan mulai beranjak untuk berkumpul, sedangkan Christy masih di tenda. Osis mulai mengecek satu-satu murid karena takut ada yang tidak ikut bergabung, diikuti oleh para guru.
"Loh Muthe, Jessi, Olla. Christy dimana?"Tanya salah satu guru, Muthe lupa memberitahukan bahwa Christy sakit.
"Oh ya pak, Christy tadi sakit jadi gak ikut kumpul."Ucap Muthe ramah.
"Owhh...iya iya, biarin aja di istirahat ya. Gausah ikut dulu kalo belum sembuh."Ucap guru itu lalu Muthe mengangguk.
Zee yang mendengar perkataan Muthe dan Guru itu pun tiba-tiba penasaran, tiba-tiba banyak pertanyaan dari otak nya mengenai Christy. Zee lalu menghampiri Muthe.
"Christy kenapa?"Tanya Zee, Muthe lalu menoleh ke arah Zee dengan ekspresi benci nya.
"Sakit."Jawab Muthe dengan menampilkan wajah sinis nya.
"Hah? sakit apa?"Ucap Zee dengan nada yang terdengar khawatir, tetapi Muthe tidak memperdulikan itu.
"Buat apa gue kasih tau lo? lo pasti gak bakal peduli kan."Ucap Muthe kembali menatap lurus, Zee yang mendengar perkataan itu pun kesal.
"Apaan si! Christy itu saudara gue! gue harus tau keadaan nya lah."Ucap Zee dengan nada yang mulai meninggi, Membuat murid-murid itu menoleh ke arah Zee dan Muthe.
Muthe terkekeh pelan mendengar perkataan Zee, lalu kembali menatap nya
"Baru di anggap saudara? emang ada ya saudara yang tega kasarin atau bahkan nyakitin saudara nya sendiri?"Sindir Muthe."Gue heran sama Christy, kenapa dia masih baik sama orang yang jelas-jelas benci sama dia. Oh ya lupa, Christy kan masih punya hati. Gak ke lo yang hati nya udah busuk! dan udah dipenuhi kebencian!".
Wajah Zee memerah, dada nya mulai naik turun menahan amarah nya yang sudah dipancing Muthe. Muthe yang melihat itu tidak sama sekali menampilkan ketakutan melainkan senyuman ejekan dari nya.
"AZIZI! KEMBALI KE BARISAN KAMU!"Teriak guru perempuan itu.
Zee yang mendengar itu lalu segera pergi dengan emosi yang masih meliputi dirinya.
"Baik anak-anak! hari ini kegiatan kita hanya bersenang-senang. Jadi kita akan bermain, bersama para osis yang memberitakan permainannya."
Para osis lalu memberitahukan permainan yang akan mereka mainkan. Permainan kali ini sangat lah seru dan menyenangkan, dengan diiringi oleh tawa para murid. Suasana menjadi senang, apalagi dengan permainan ice breaking yang di permainan para murid itu.
Jam sudah menunjukan pukul 10, dimana cuaca menjadi panas. Dan mereka pun di bubarkan, disuruh untuk menuju tenda mereka masing-masing untuk beristirahat.
Kini Jessi,Olla dan Muthe sudah berada di tenda, "Gimana keadaan kamu Chris?"Tanya Jessi.
"Agak mendingan lah, kepala aku juga gak terlalu sakit."Jessi menganguk pelan.
"Oh ya, tadi aku kaya liat kamu sama Zee ngomong. Kalian ngomongin apa?"Tanya Christy beralih menatap Muthe.
"Dia nanya, kamu sakit apa. Mana mau aku bilang, tu orang juga pasti gak peduli."Ucap Muthe, Christy yang mendengar hanya menggeleng pelan.
"Dia ngeselin banget tau Chris, kesel aku liatnya!"Kesal Muthe ketika membayangkan wajah Zee tadi. Christy hanya tertawa pelan, melihat wajah kesal Muthe itu.
"Emang gitu dia."
"Sumpah dah, rasanya pengen ku tabok kalo liat muka dia tadi. Tapi gara masih ada murid lain ku tahan-tahan aja dah."Christy kembali tertawa mendengar perkataan Muthe yang menurut nya lucu.
"Tau gak sih Chris, Muthe berani banget tau sama Zee tadi. Sampe-sampe muka Zee merah gara marah sama Muthe, tapi Muthe masih aja berani. Kalo itu aku pasti udah ketar ketir si tadi."Ucap Jessi
"Ngapain juga takut sama dia, dijambak dikit juga udah pasti nangis."Remeh Muthe.
Membuat ketiga temannya itu tertawa, entah apa yang mereka tawakan."Dah ah mau istirahat"Ucap Muthe langsung merebahkan tubuhnya di samping Christy, diikuti oleh Jessi dan Olla.
Mereka pun mulai tertidur, kelelahan akibat permainan tadi. Diikuti oleh Christy yang juga tertidur karena kepala nya yang masih lumayan sakit.
See u, segitu duluu yaaa!!
jangan lupa vote sama komen ges, hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Is This Family?
General Fiction"Kata orang rumah ternyaman buat pulang itu keluarga, tapi pas aku pulang ko rumah nya udah berantakan?."-Chrs. "Dunia gak adil, apa ini yang namanya keluarga? aku cape, tapi gaada pilihan lain selain sabar sama keadaan."-Chk.