Di pagi hari yang cerah, sebagian orang-orang memulai aktivitas kembali. Termasuk Christy dan Chika yang ingin memulai aktivitas mereka dengan bersekolah dan berkuliah, mereka saat ini sudah berada di sekolah dan kampus.
Chika, Wanita yang tengah berjalan sejajar dengan sahabat nya yaitu Ashel. Chika memijat pelipis nya sembari berjalan, kepalanya merasa pusing karena terus mendengar ocehan-ocehan tidak jelas dari Ashel, ia berbicara kalau ia cemburu dengan wanita yang dipeluk Aldo sewaktu-waktu saat mereka hendak bertemu. Ashel saat itu langsung pergi tanpa ingin mendengar penjelasan Aldo.
Ashel merasa sedih, ia tak sanggup saat melihat Aldo yang memeluk erat wanita itu. Ashel terus menerus mengelap air mata nya memakai tisu sehingga tisu yang sebenarnya milik Chika kini habis oleh nya.
"Alay banget lo Shel!" Kesal Chika membuat Ashel mendengus kesal.
Langkah Chika tiba-tiba berhenti, membuat ocehan dari Ashel juga ikut berhenti. Mata Chika tiba-tiba memanas, ada rasa sesak yang ia rasakan di dada nya.
"Chik? lu kenapa?" Tanya Ashel dengan suara yang masih serak akibat tangisannya.
Chika hanya terdiam, ia menatap intens seseorang yang tengah bermain basket berdua, dengan tawa yang menghiasi.
Ashel menyudahi tangisannya, ia melihat ke arah dimana Chika tengah melihat."Astaga Chik... itu Kevin bukan?" Tanya Ashel memastikan pengelihatan nya benar atau tidak, dan Chika hanya mengangguk.
"Shel, gini teryata ya rasanya patah hati.."
Chika kembali menatap laki-laki dan perempuan yang sedang bermain basket itu siapa lagi kalau bukan Kevin, laki-laki yang Chika sukai. Ia menyentuh dada nya dan meremas kasar.
"Gak tahan gue Shel!" Chika segera berlari meninggalkan Ashel, Ashel melongo melihat Chika yang tengah berlari itu. Ashel juga ikut berlari, "TUNGGUIN GUE CHIKAA!".
Chika dan Ashel kini sudah berada di rooftop kampus mereka, dengan nafas ngos-ngosan dari Ashel ia segera duduk di tempat yang sudah disediakan itu rooftop itu. "BISA GAK SIH CHIK, GAUSAH NINGGALIN GUE MULUU! CAPE TAU GUE NGEJARNYAAA!" Teriak Ashel.
"Berisik!"
"Gue nih lagi patah hati tau gakk, sakit banget gue ngeliat cowo yang gue suka malah main basket berdua, mana ketawa-ketawa lagi, huaaaa!" Ucap Chika yang hampir menangis, Ashel yang mendengar itu menatap sinis Chika.
"Tadi aja sok-soan bilang gue alay, sekarang akhirnya lu ngerasain gimana rasanya kan? gue bilang juga apa, sakit banget Chika!!"
"Ck kesel guee!!" Rengek Chika
"Emang bener ya, seorang sahabat itu nasib nya harus sama, makanya gue patah hati lo juga ikut patah hati kan" Ucap Ashel
Chika menoleh dengan tatapan tajam,
"Jangan-jangan lo do'ain gue kan biar ikut-ikutan patah hati kaya lo! Sialan lo!"Ashel mendengar itu tak terima, "Enak aja! kita tu emang di takdirkan buat senasib Chika, bukan nya gue doa'in lo begituu!".
"Ck, temen dajjal lo!".
Mata Ashel seketika membulat sempurna "Lisan lo dijaga ya! gue dorong dari ni rooftop juga lo!" Geram Ashel.
Mendengar itu Chika malah mendekatkan diri ke arah Ashel, "Nih dorong nih, gue udah cape idup!" Ucap Chika yang malah menyerahkan diri.
Seketika Ashel langsung memukul pelan pergelangan tangan Chika, "Heh! omongan lo tuh, enak aja. Gue gak sejahat itu kali, cuman bercanda juga" Ucap Ashel lalu melipat kedua tangannya.
"Baperan!" Gumam Ashel
"Gue denger ya Shel! jangan sampe gue yang malah dorong lo dari ni rooftop!!"
"IYA-IYAAA, JANGAN DONGG!!".
KAMU SEDANG MEMBACA
Is This Family?
General Fiction"Kata orang rumah ternyaman buat pulang itu keluarga, tapi pas aku pulang ko rumah nya udah berantakan?."-Chrs. "Dunia gak adil, apa ini yang namanya keluarga? aku cape, tapi gaada pilihan lain selain sabar sama keadaan."-Chk.