"Kamu gapapa kan ditemenin sama Disa selama aku KKN?"
"Hm."
"Serius gapapa??"
"Hm."
"Byy," rengek Gema sambil menggoyang-goyangkan lengan Gaby yang sedari tadi fokus bermain ponsel.
"Iya, Gema. Gapapa," balas Gaby. Lalu tersenyum paksa pada lelaki yang menjadikan pahanya itu bantal.
"Udahan dong main hp-nya ... kan aku mesen hotel gini biar kita bisa quality time di suasana yang baru."
Gaby menghela napas. Ia menyudahi bermain ponselnya. Ia juga merasa sedari tadi terus mengabaikan Gema.
"Hati kamu masih sakit, ya?" Satu tangan Gema terulur menempel di dada Gaby. Sialnya lelaki itu juga meremas lembut dadanya.
"Gak usah modus bisa gak?" Gaby menepis tangan Gema detik itu juga.
Sedangkan Gema tertawa melihat ekspresi lucu yang ditampilkan Gaby saat ini. "Semenjak hamil kamu tambah cantik tau. Kata Bunda kalau aura ibunya tambah cantik, bisa jadi baby-nya cowok."
"Emang iya?" balas Gaby dengan alis mengernyit namun bibirnya menahan senyum senang.
"Kamu seneng kalau baby-nya cowok?"
Gaby mengedarkan pandangannya, lalu kembali menatap Gema dari atas. "Seneng."
"Seneng kenapa? Karena biar ada yang lebih ganteng dari aku, hm?"
"Kok kamu jadi narsis gini?" Heran Gaby mendengar ucapan suaminya.
"Aku emang ganteng. Kamu aja yang gak mau mengakui dan bersyukur."
"Kata siapa?"
"Jadi kamu mengakui kalau aku ganteng?"
Gaby tidak membalas. Melainkan memberi jawaban dengan jelas pada Gema dengan reaksi bibirnya dilipat ke dalam.
Gelak tawa Gema menggelegar melihat itu. Ia langsung menghadapkan wajah pada perut Gaby yang mulai terlihat menonjol.
"Sisa satu hari lagi aku udah gak bisa usap-usap perut kamu lagi," gumam Gema sangat sedih meninggalkan Gaby. Berat sekali rasanya.
Mendengar itu entah mengapa Gaby merasa sesak yang berbeda. Tenggorokannya seperti tercekat ingin menangis tapi tidak bisa.
"Gema."
"Hmm?"
"Maafin aku, ya."
"Huh?" Gema langsung menjauhkan wajah. Mendongak guna menatap wanitanya itu.
"Aku udah ngelakuin hal di luar ekspektasi kamu selama ini." Yaitu memaksa untuk mentanda tangani surat perceraian dan memaksa Gema untuk memberinya pada Papa atau Bunda.
"Aku baru nyadar kalau selama ini Mama selalu muji-muji kamu setiap aku mau cerita tentang Arza. Mama selalu bilang kalau kamu cowok penyanyang, sabar, tanggung jawab, gak pernah bohong juga."
"Apa yang Mama bilang selama ini ternyata bener setelah aku lewatin beberapa bulan sama kamu."
Gema terkesiap mendengar istrinya kembali mengeluarkan kalimat panjang-lebar dengan nada begitu lembut.
"Kamu ganteng banget, aku akuin itu." Tangan Gaby terulur menyugar rambut Gema berkali-kali.
"Tapi sayangnya aku masih sedikit heran kenapa kamu tertutup banget buat nyeritain sesuatu? Padahal aku seneng denger kamu cerita."
Kedua sudut bibir Gema terangkat manis ke atas. Benaknya sungguh bersyukur memiliki pasangan hidup sebaik dan secantik Gaby.
"Kamu mau tau kenapa alesannya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
ALGEMANTRA [END:REVISI]
Novela JuvenilIa ingin membuktikan. Bahwa cinta tumbuh itu bisa dari rasa terpaksa. --Algemantra-- 9aglie© (BELUM REVISI) Start : Selasa, 24 Oktober 2023 Finish : Kamis, 23 Mei 2024 🎖 RANK #1 married [Sabtu, 9 Maret 2024] plagiat? viral ❕️