"Hai," salah satunya menyapa sambil memberi Zade sebuah senyuman menggoda. "Kau adalah Shadow Black, bukan? Pemilik tempat ini?"
Zade mengamati wanita itu sambil memikirkan apa yang ingin dilakukannya.
Sudah dua minggu Zade tidak merasakan kehangatan wanita, tapi bahkan setelah ketegangan dari pekerjaannya ia merasa tidak ingin mencari kenikmatan malam ini.
Aneh memang. Ia masih muda, baru 29 tahun. Ia bahkan belum berkepala tiga. Tidak seharusnya ia merasa seperti kakek-kakek. Namun jika boleh jujur, ia lebih tergoda untuk meminta wanita-wanita itu memberinya pijatan di punggung daripada mengurusi penisnya.
Fuck, jangan katakan ia sudah mengalami impotensi dini.
Baru saja Zade hendak mengusir kedua wanita itu, Jet dan Jacob muncul. Keduanya langsung duduk dan memberi kedua wanita itu senyuman yang lebar.
"Kalian bisa tidur dengan mereka," Zade memberitahu kedua wanita pirang itu sambil menunjuk ke arah Jet dan Jacob yang masih nyengir.
"Benarkah?" Jet berkata sambil menepuk pahanya. "Come here, girl."
Salah satu wanita itu langsung melompat ke pangkuan Jet sementara yang lain melakukan hal yang sama kepada Jacob.
Zade menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Jet dan Jacob. Keduanya sudah bekerja pada Stone sejak lama adalah juga orang kepercayaan Zade. Ia kadang meminta Jet atau Jacob untuk menjalankan tugas untuknya. Jacob bahkan adalah orang yang bertanggung jawab atas beberapa tato yang ada di tubuhnya, termasuk tato beruang yang ada di dadanya.
"Bagaimana urusan kalian kemarin?" Jet bertanya sementara wanita yang ada di atas pangkuannya mulai menjilati leher pria itu dan menggesekkan pantatnya. "Apakah kalian mendapatkan informasi yang dicari?"
"Tidak," Zade memberitahu sekilas, mengabaikan kenyataan bahwa ia membunuh seseorang kemarin. "Ia tidak berguna."
Zade meraih gelas yang ada di atas meja dan mendekatkannya ke bibir tepat bersamaan dengan munculnya Sev dan teman kencannya dari bawah.
Keduanya nyengir dan berantakan. Wanita itu bahkan memiliki beberapa bekas memerah di lehernya yang jenjang.
"Yang benar saja, Sev," Zade menggeram ke telinga adiknya ketika pria itu mendudukkan tubuhnya di sebelahnya. "Kau tahu wanita ini akan mengira kau tertarik padanya, kan? Ia akan pulang dan mengira bahwa kau akan menyimpan nomornya di ponselmu. Kemudian ia akan menghabiskan harinya besok dengan menunggu-nunggu telepon darimu."
Sev tertawa dan menarik wanita itu duduk di atas pangkuannya. "Mungkin kali ini aku akan melakukannya, brother."
"Kau memberinya harapan palsu, Savage Black," Zade memberi peringatan seperti yang ia lakukan ratusan kali. "Ia akan jatuh cinta padamu dan kau akan membuatnya menangis."
Sev hanya tertawa sementara Zade hanya mendengkus. Wanita memang selalu mengelilingi mereka dan karena keramahan dan pembawaan Sev yang ceria, pria itu meninggalkan lebih banyak jejak patah hati dari pada yang lain.
Air mata dan ingus. Zade tidak punya kesabaran dengan semua itu. Itulah mengapa ia tidak pernah memberi wanita yang ditidurinya harapan. Ia memastikan bahwa mereka tahu ia tidak mencari komitmen bahkan sebelum ia menarik penisnya keluar.
Seks hanyalah sebatas seks. Ia tidak membawa mereka pulang ke rumahnya, ia tidak akan mengenalkan mereka pada keluarganya. Tidak ada kencan, tidak akan ada makan malam dan buket bunga paginya. Jika mereka keberatan, ia tidak akan memaksa. Mereka semua bebas untuk memutuskan apakah mereka ingin menjadi teman ranjangnya malam itu atau tidak. Seperti kata Stone, mereka mungkin kriminal dan pembunuh, tapi mereka bukan pemerkosa.
![](https://img.wattpad.com/cover/364553656-288-k876872.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow [TAMAT]
RomanceBuku #2 dari serian Black 1821 || FULL ADA DI KARYAKARSA|| Link di profil|| PSYCHO MAFIA LOVE STORY Namanya Shadow Black, tapi semua orang memanggilnya Zade. Kawan segan padanya dan musuh menakutinya. Mengapa? Karena ia adalah pria yang berbahaya...