***Jalan di Jakarta sore hari nampak ramai. Dika termasuk orang yang sedang berkendara disana. Pemuda itu menaiki motor supra bapaknya dengan baju kaos bergambar mickey mouse lalu di pasangkan dengan celana bola selutut bernomor 06. Motornya belum selesai di perbaiki dibengkel, jadi terpaksa memakai motor bapaknya tersebut.
Dengan rambut dikuncir dan es kiko yang yang berada di mulutnya, Dika berniat ingin ke penjual Mie ayam langganannya. Saat ia duduk menonton SpongeBob tadi, tiba-tiba cacing di perutnya ngidam Mie ayam. Kalau tidak dituruti bisa-bisa cacing itu tak mau lagi tinggal di perut Dika.
Tak lama akhirnya dia sampai ditempat yang ingin dia tuju. Pemuda itu membuang plastik yang sudah tandas isinya, kemudian mendekat kearah abang-abang yang tengah sibuk membuat pesanan.
"Bang nanang, Mie ayamnya satu. Yang pedes, yah?"
"Iya mas, tapi saya bikinin pesanan pelanggan yang lebih awal datang dulu yah?"
"Oke."
Dika berjalan kesalah satu meja yang kosong. Ia duduk disana sembari bersenandung ringan. Pemuda itu menyapu pandang keseluruh tempat yang sering ia kunjungi tersebut. Memang tak mewah, bahkan jauh dari kata itu. Tapi kalau soal rasa, beh, ini tempat favorit dirinya seantero. Dia jadi berfikir apa Ronaldo tidak pernah kesini? Kalau iya, pasti sangat rugi.
"Ini mas pesanannya."
Dika tersenyum lalu meraih mangkuk yang berada di tangan pak nanang, "Terima kasih, bang." ucapnya lalu meletakkan mangkuk itu di hadapannya.
Dika menatap semangkuk mie ayam itu dengan berbinar. Tak afdhol kalau makanan itu tak di racik terlebih dahulu. Ia mengambil sambal beberapa sendok, tak peduli apa nanti dia diare atau tidak yang penting sekarang adalah kenikmatan mie ayam. Lalu menuangkan sedikit kecap, dan juga asam cuka secukupnya.
Setelah di cicip rasanya sudah sangat luar biasa. Dika tersenyum bangga dengan racikan yang ia buat itu. Pemuda itu mengambil garpu dan sendok. Dia tak suka menggunakan sumpit, katanya ribet dan dia tidak tau menggunakannya.
Satu sendok mie ayam membuat dika seperti terbang dengan makanan itu yang menari-nari di sampingnya. Kalau ada yang bilang Dika lebay karena itu hanya mie ayam, dia tidak akan peduli, sebab baginya mie ayam adalah yang terbaik.
Surga itu mie ayam
Surga itu mie ayam
Lagu yang Dika nyanyikan saat memasukkan makanan itu kedalam mulutnya. Itulah mengapa dirinya begitu kesal saat Mahen menimpakan mie ayam miliknya kelantai waktu itu.
Drtt..
Drtt..
Dika berdecak sebal. Ia ingin menikmati waktu berdua dengan mie ayam, kenapa ada yang menganggu disaat ini. Namun ia tetap merogoh kantong celananya lalu mengangkat panggilan tersebut.
"Apaan?"
"Dikaa.."
Terdengar suara Wawan diseberang sana sengaja di buat se-memelas mungkin. Dika yang mendengarnya sudah tau, pasti ada mau anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner Of Love [Markhyuck]
Fanfic❛❛ Mahen dan Dika yang ingin mencari arti cinta, eh, malah saling jatuh cinta. ❞ JANGAN SALAH LAPAK! ©keripikpisang__, 2024