"Gmna? Lo seneng?" tanya seorang laki-laki yang sedikit sudah dewasa."Of course abang, thanks." Jawab sang lawan bicara dengan senang.
....
Dikamar yang bernuansa gelap dan lampu yang temaram, Darren duduk diam di meja belajarnya,di hadapan dia terdapat buku paket yang terbuka,namun itu hanya formalitas saja,nyatanya otak Darren sedang berkelana,tidak tertuju ke buku itu sama sekali.
Ketika sedang sendiri seperti ini Darren sering overthinking,cih persis seperti cewek.
"Gw pacaran sama naya udah mau sebulan, tapi...kenapa dia belum pernah ajak gw kerumah dia ya? gw jadi penasaran sama keluarga angkat naya." Darren berbicara dengan tembok sambil memainkan pena yang diketukkan ke meja.
Lama-lama Darren menaruh sedikit kecurigaan kepada PACARNYA itu. Aneh banget pikir Darren.
Tok..tok...tok
"Darren, kamu udah tidur?"
Suara Mama Darren terdengar dari luar kamarnya. Darren segera menuju ke pintu dan membukanya.
"Ada apa ma?" Tanya Darren langsung. Terlihat sang mama sedang berdiri dengan menggunakan dress rumahan dan apa itu? Kotak?
"Kamu tu kebiasaan kalau pesen paket di taruh sembarangan, tadi mama temuin paket kamu di depan rumah." Tutur Mamanya yang semakin membuat Darren bingung.
"Paket apasih? Darren ga pesen paket apa-apa." Sanggah Darren.
"Ga mungkin kalau ga pesen tiba-tiba ada benda ini, masa iya orang lewat yang lempar ke dalem halaman, kan ga mungkin." Jawab sang Mama dengan nada kesal.
"Yaudah ini kamu bawa aja ke kamar,siapa tau dari pacar kamu itu." Lanjutnya.
Darren pun dengan ragu menerima kotak tersebut. Dia takut isinya bom atau bahan peledak lainnya gimana."Yaudah Ma, Darren masuk." Ucap Darren sambil menutup pintu kamar.
Darren duduk di pinggir ranjang,sembari menerka-nerka apa isi kotak ini.
Tersangka pertama terbukti tidak mengirimkan paket, lalu siapa? Ah, Darren sedang malas berpikir,ia pun menaruh kotak itu di bawah tempat tidur, kapan-kapan saja ia membukanya.
"Lo beneran kemarin pulang sama darren li?"
"Iya lah bener."
"Oemji, kok lo mau sih?"
"Ya mau gimana lagi, dia nya udah bela-belain ke sekolah naik ojek buat jemput gw."
"Waahh gila tu orang."
Lili hanya terkekeh mendengar suara-suara Lisa dan zizi,namun di tengah keseruan call mereka terdapat panggilan dari bunda nya yang terus muncul
"Ehh girls bunda gw telfon terus nih,udah dulu ya,besok lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
09:09 Tentangmu dan senja [Revisi]
Fiksi Remaja"𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒉𝒖𝒋𝒂𝒏, 𝒔𝒆𝒄𝒖𝒆𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒕𝒂𝒃𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒎𝒊. 𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒅𝒊𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒊𝒕𝒖, 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒂𝒅𝒂, 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒂𝒏𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒊�...