Di sebuah perkomplek'an elit,terlihat seorang gadis kecil tengah cemberut, disampingnya terdapat anak laki-laki seumurannya yang sedang menatap gadis kecil itu.
"Lili, kamu kenapa cemberut gitu? Darren gak lama kok perginya." Ucap Darren kecil
Lili menatap Darren dengan mata tajam,
"3 hari itu lama Darren,kamu gausah ikut aja,kamu dirumah aku,kan ada ayah sama bunda yang urus kamu." Kata Lili bersungut-sungut.
Darren menggeleng pelan.
"Gabisa Lili,aku harus ikut." Jawab Darren kecil.
"Ah Darren mah gitu. Gak asik." Marah Lili sambil balik badan dan bersedekap dada.
"Ekheemmm." Kedua anak kecil yang berbeda gender itu menoleh ke asal suara,yang berasal dari bunda Lili.
"Lili,kamu gak boleh begitu,Lili gak ada hak buat melarang Darren,coba sekarang posisinya dibalik, Gimana kalau ayah sama bunda pergi jauh terus Lili gak boleh ikut. Lili bunda tinggal dirumah,mau hm?" Jelas Bunda.
Dengan polosnya Lili mengangguk, "mau kok, kan ada Darren."
Jawaban sang putri barusan membuat dirinya menghela nafas gusar.
"Liiii," mau tak mau bunda mengeluarkan jurus nya, yaitu memanggil nama sang anak dengan nada panjang sambil memelotot i.
Melihat itu Lili langsung menunduk takut.
"Iya deh." Lirih lili tidak bersemangat.
"Emangnya Darren mau kemana sih?." Lanjut Lili.
"Darren lupa, kemana ya tadi, nanti aja deh kalau udah sampai mama suruh kabarin Bunda lili." Jawab Darren kecil sembari menatap bunda.
Bunda mengangguk sambil tersenyum.
"Nah tuh, udah kan?. Sekarang Darren pulang ya, takut dicariin mama kamu, salam buat mama papa ya." Ucap bunda sedikit berjongkok didepan Darren .
"Baik bunda, Lili aku pulang ya, ingat besok pagi jangan nungguin Darren ya, Lili berangkat sekolah sama ayah Lili dulu oke?" Ucap darren sambil tersenyum ganteng, eh tersenyum lebar maksudnya hehe.
Lili mengangguk paham.
"Darren hati-hati ya." Pesan Lili sebelum Darren benar-benar pergi meninggalkan rumahnya menggunakan sepeda.Setelah acara pamitan,dan ada sedikit drama dari Lili. Akhirnya sekarang Darren tengah berada di dalam mobil menuju ke sebuah tujuan mereka.
"Mama,papa." Panggil Darren dari jok belakang.
Mamanya menoleh, "kenapa sayang?"
"Kata mama kemarin. Kita mau kemana mah?" Tanya Darren
"Euumm kita mau ke yayasan peduli kasih." Jawab Mama Darren
"Itu tempat apa?" Tanya darren lagi
"Panti asuhan." Jawab sang papa
"Ngapain kita kesana? Mama sama papa mau adopsi anak lagi?" Tanya Darren lagi, dan pertanyaan sang putra kali ini membuat mereka tertawa.
"Enggak Darren, kita mau ngasih bantuan ke panti itu, nanti kita menginap disana juga." Jawab mama
Darren menyudahi pertanyaannya
Setelah beberapa jam akhirnya mereka sampai di panti asuhan itu. Mereka disambut oleh banyaknya anak-anak, ada yg seumuran darren dan banyak jga yg sudah sedikit besar dari darren.
KAMU SEDANG MEMBACA
09:09 Tentangmu dan senja [Revisi]
Teen Fiction"𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒉𝒖𝒋𝒂𝒏, 𝒔𝒆𝒄𝒖𝒆𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒕𝒂𝒃𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒎𝒊. 𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒅𝒊𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒊𝒕𝒖, 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒂𝒅𝒂, 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒂𝒏𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒊�...