haii semuaanyaa, selamat membaca semoga kalian sukaa^^ ah ya, jangan lupa vote yapss
love you guys ❤️❤️*
*
*
*Beberapa hari setelah upacara bendera, suasana di sekolah kembali normal dengan rutinitas harian yang sibuk. Namun, bagi Samuel dan Caca, perasaan mereka yang baru ditemukan masih terasa hangat di hati masing-masing. Keduanya seringkali saling bertukar senyum dan sapaan ketika bertemu di sekolah, dan ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar pertemanan biasa.
Samuel, yang biasanya tegas dan terorganisir, merasa sedikit canggung ketika berada di dekat Caca. Ia ingin mendekatinya lebih jauh, namun tidak tahu harus memulai dari mana. Di sisi lain, Caca merasakan perasaan yang sama, namun ia juga merasa ragu. Ia tidak ingin membuat langkah yang salah dan merusak hubungan yang telah terjalin baik.
Suatu pagi, ketika Samuel sedang berada di ruang OSIS, ia mendapat ide untuk mengundang Caca ke acara sekolah yang akan datang. “Kenapa tidak mengajaknya ke acara ini?” pikir Samuel. “Mungkin ini bisa menjadi kesempatan untuk lebih dekat.”
Dengan tekad itu, Samuel menulis pesan singkat kepada Caca, mengundangnya untuk datang ke acara bazar sekolah yang akan diadakan pada akhir pekan. “Hai Caca, ada acara bazar sekolah hari Sabtu ini. Aku akan ikut jadi panitia. Kamu mau datang dan ikut meramaikan acara?”
Caca membaca pesan itu dengan senyum kecil. Ia merasa senang menerima undangan tersebut dan juga merasa ada kesempatan untuk lebih dekat dengan Samuel. “Tentu, Kak. Aku akan datang. Terima kasih sudah mengundang.”
Hari Sabtu pun tiba. Bazar sekolah berlangsung meriah dengan berbagai stan makanan, permainan, dan hiburan. Samuel, sebagai salah satu panitia, terlihat sibuk mengatur segala sesuatunya, sementara Caca, yang baru tiba, mulai menjelajahi berbagai stan. Ia mencari-cari Samuel di antara kerumunan orang.
Akhirnya, Caca melihat Samuel di dekat stan makanan, tampak tengah berbicara dengan beberapa siswa. Caca melangkah mendekat dan menghampiri Samuel. “Halo, Kak Samuel. Acara ini seru banget!”
Samuel menoleh dan tersenyum ketika melihat Caca. “Hai Caca! Senang kamu datang. Ini adalah salah satu acara yang aku suka, karena kita bisa bertemu dan berbagi kebahagiaan dengan semua orang.”
Caca melihat Samuel dengan lebih dekat dan merasakan kehangatan dalam senyumnya. “Aku juga suka acara seperti ini. Apakah ada yang bisa aku bantu?”
Samuel berpikir sejenak. “Sebenarnya, kami sedang butuh bantuan di stan permainan. Kalau kamu mau, bisa bantu di sana. Aku yakin anak-anak di stan akan senang kalau ada tambahan bantuan.”
Caca mengangguk. “Tentu, aku siap membantu.”
Setelah itu, mereka berdua menuju stan permainan. Caca mulai membantu menyiapkan perlengkapan dan memandu anak-anak yang ingin bermain. Samuel, yang sibuk dengan tugasnya, sesekali melirik ke arah Caca dan merasa senang melihatnya begitu antusias.
Sore itu, setelah semua pekerjaan selesai, Samuel dan Caca duduk bersama di salah satu meja bazar, menikmati makanan ringan. Samuel melihat Caca yang sedang menikmati sepotong kue dan merasa ada momen yang tepat untuk berbicara lebih dalam.
“Caca, aku senang kita bisa menghabiskan waktu bersama seperti ini. Kamu terlihat sangat bahagia, dan aku senang bisa melihatnya,” kata Samuel dengan tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Journey Samuel & Caca
Jugendliteraturcerita ini menceritakan tentang kisah cinta anak remaja, tantangan ketika LDR , dan perjalanan cinta mereka hingga mereka bersama, mereka akan terus bersama sekarang hingga jadi debu nanti jangan lupa vote ya guys 😵💫❤️