Hallow semuanyaa selamat membaca semoga suka ya jangan lupa vote dan komen ya love you guys ❤️❤️
*
*
*
*Perjalanan cinta antara Samuel dan Caca semakin diuji ketika mereka harus menghadapi hubungan jarak jauh (LDR). Samuel telah memulai kuliah di universitas di kota lain, sementara Caca masih bersekolah di sekolah menengah atas di kota yang berbeda. Meskipun mereka berkomitmen untuk saling mendukung, tantangan LDR mulai menguji ketahanan hubungan mereka.
Pagi itu, Samuel duduk di kamar asramanya, mengerjakan tugas kuliah sambil sesekali memeriksa ponselnya. Dia merindukan Caca dan merasa kesulitan untuk menyeimbangkan antara studi dan menjaga hubungan jarak jauh mereka. Sementara itu, Caca berada di ruang belajar sekolah, mempersiapkan ujian penting sambil mengingat Samuel yang kini jauh darinya.
Setiap akhir pekan, mereka berusaha untuk berbicara melalui video call. Meskipun mereka saling memberi semangat, perbedaan waktu dan jadwal yang padat sering kali membuat mereka merasa terpisah.
Suatu malam, saat Samuel sedang berusaha menyelesaikan tugas akhir, dia mendapat pesan dari Caca yang mengungkapkan rasa rindunya.
“Sayang, aku merindukanmu,” tulis Caca. “Hari-hari ini terasa begitu panjang tanpa kehadiranmu. Aku hanya ingin berada di dekatmu dan berbagi waktu bersama.”
Samuel, yang sedang merasa tertekan dengan beban kuliah, membalas dengan penuh rasa pengertian. “Aku juga sangat merindukanmu, Caca. Aku tahu ini tidak mudah bagi kita berdua, tetapi kita harus tetap kuat. Kita bisa melewati ini bersama.”
Meskipun kata-kata Samuel memberikan sedikit ketenangan, Caca masih merasa kesulitan mengatasi perasaan kesepian dan kekhawatiran tentang masa depan mereka. Mereka terus berkomunikasi dan berbagi momen-momen penting melalui telepon dan pesan, namun terasa ada jarak emosional yang semakin melebar.
Suatu hari, Caca mengundang Samuel untuk menghadiri acara penting di sekolahnya secara virtual—sebuah acara perayaan akhir tahun untuk kelas XII. Meskipun tidak dapat hadir secara fisik, Samuel menghadiri acara tersebut melalui video call, memberikan dukungan dan semangat dari jauh.
“Sayang, aku sangat bangga padamu,” kata Samuel saat melihat Caca di layar. “Acara ini sangat istimewa, dan aku senang bisa menjadi bagian dari momen ini meskipun tidak ada di sana.”
Caca tersenyum melihat wajah Samuel di layar. “Terima kasih, sayang. Itu berarti banyak bagiku. Aku merasa lebih baik mengetahui bahwa kamu selalu mendukungku, meskipun jarak memisahkan kita.”
Mereka berbagi momen bahagia dari acara tersebut, dan meskipun tidak dapat merasakannya secara langsung, Caca merasa lebih dekat dengan Samuel. Namun, kesulitan LDR tetap ada—keduanya merasa terkadang terasing dan sulit untuk menjaga koneksi emosional.
Setiap akhir pekan, Samuel dan Caca berusaha melakukan hal-hal kecil untuk membuat hubungan mereka tetap kuat. Mereka merencanakan tanggal video call khusus, mengirimkan paket kejutan, dan berbagi rencana masa depan. Mereka juga menjaga komunikasi yang terbuka, membicarakan perasaan dan kekhawatiran mereka dengan jujur.
Suatu sore, saat Samuel selesai dengan kuliahnya, dia memutuskan untuk menelepon Caca dan berbicara tentang masa depan mereka.
“Caca, aku tahu kita mengalami banyak tantangan dengan LDR ini,” kata Samuel dengan serius. “Tapi aku ingin kita terus saling mendukung dan menjaga hubungan ini. Aku yakin kita bisa melewati semua ini bersama.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Journey Samuel & Caca
Teen Fictioncerita ini menceritakan tentang kisah cinta anak remaja, tantangan ketika LDR , dan perjalanan cinta mereka hingga mereka bersama, mereka akan terus bersama sekarang hingga jadi debu nanti jangan lupa vote ya guys 😵💫❤️