kelulusan Caca

9 2 0
                                    

Hallow semuanyaa selamat membaca semoga suka ya jangan lupa vote dan komen ya love you guys ❤️❤️

*
*
*
*
*
*

"Selamat pagi, Caca!" seru Destya dengan penuh semangat sambil berlari menuju sahabatnya yang sudah menunggu di depan gerbang sekolah. Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi Caca dan teman-temannya; hari kelulusan.

Caca tersenyum, menyambut kedatangan Destya dengan pelukan hangat. "Pagi, Destya! Gimana rasanya? Akhirnya kita lulus juga!" Caca terlihat bahagia, namun di balik senyumannya tersimpan perasaan campur aduk. Kelulusan berarti berakhirnya masa-masa sekolah, tetapi juga awal dari perjalanan baru.

"Aku masih nggak percaya kita udah sampai di titik ini," Destya berkata, menatap bangunan sekolah yang telah menjadi rumah kedua bagi mereka selama tiga tahun terakhir. "Semua kenangan, tawa, air mata... semuanya berakhir di sini."

Caca mengangguk setuju. "Iya, rasanya seperti baru kemarin kita masuk sekolah, dan sekarang kita harus mengucapkan selamat tinggal."

Mereka berjalan bersama menuju aula sekolah, tempat upacara kelulusan akan diadakan. Aula sudah dipenuhi oleh siswa-siswi lain yang juga siap menerima ijazah mereka. Suasana di dalam aula terasa penuh dengan antusiasme dan kebahagiaan, tetapi juga sedikit kesedihan karena harus berpisah.

Di depan panggung, Caca dan Destya duduk berdampingan. Mereka menyimak pidato kepala sekolah yang berbicara tentang pentingnya menjaga semangat belajar dan tidak pernah berhenti bermimpi. Caca teringat semua usahanya selama ini, malam-malam panjang belajar untuk ujian, momen-momen penuh tekanan, dan bagaimana dia selalu berusaha memberikan yang terbaik.

Saat nama-nama dipanggil satu per satu untuk menerima ijazah, Caca merasa hatinya berdebar. "Caca Chantika" terdengar panggilan dari mikrofon. Caca berdiri dan melangkah ke panggung dengan senyuman. Momen itu terasa seperti puncak dari semua perjuangan yang telah dia lalui.

Setelah menerima ijazah, Caca kembali ke tempat duduknya dengan perasaan lega dan bangga. Destya menepuk bahunya dengan lembut, memberikan dukungan. "Kamu hebat, Caca. Aku bangga sama kamu," katanya.

Setelah upacara selesai, para siswa dan orang tua berkumpul di luar aula untuk berfoto dan mengucapkan selamat tinggal. Caca dan Destya berjalan ke taman sekolah, tempat mereka sering menghabiskan waktu bersama. Mereka duduk di bawah pohon besar, memandang ke arah langit biru yang cerah.

"Aku bakal kangen banget sama tempat ini," kata Caca. "Taman ini penuh dengan kenangan kita, Destya. Dari mulai cerita-cerita konyol sampai curhat soal masalah sekolah dan keluarga."

Destya tertawa pelan. "Iya, tempat ini kayak saksi bisu perjalanan kita. Tapi, hidup kan harus terus berjalan. Kita nggak bisa berhenti di sini aja."

"Benar juga," jawab Caca sambil menatap ke depan. "Kamu udah punya rencana buat kuliah?"

"Aku masih bingung, sih. Tapi aku mau ambil jurusan seni rupa. Kamu sendiri gimana?" Jawab Destya.

"Aku akan ke Jakarta. Samuel udah duluan di sana. Dia udah semester dua di universitas. Aku pengen nyusul dia dan ambil jurusan kedokteran"

Destya mengangguk. "Semoga semua berjalan lancar buat kita. Aku yakin kita akan berhasil."

Caca tersenyum. "Aku juga. Meskipun kita nanti nggak satu kota, persahabatan kita nggak akan berubah."

Our Love Journey Samuel & Caca Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang