5

4.6K 453 13
                                    

"Sayang kamu kenapa nangis? Hey?" Tanya shani langsung membawa christy kepelukannya.

"Hiks maafkan saya"

"Maaf kenapa? Dd kenapa sayang? Cerita sama bunda nak"

"Saya diusir sama anak bu shani hiks, katanya saya ga pantes masuk kerumah ini hiks, baju saya kusut, sepatu saya kotor, dan saya tidak jelas asal usulnya hiks"

"Siapa yang ngomong gitu? Anak bunda yang ngomong? Kakak chika yang ngomong?" Tanya shani bertubi tubi.

"Tidak bu, anak ibu yang lain hiks, dia mengusir saya dari rumah bu shani hiks"

"Hey, dengerin bunda, anak bunda cuma kakak chika sama dd christy sayang" ucap shani tanpa sadar.

"Tapi, tadi orang itu mengusir saya bu hiks"

"Udah² ayok sini bunda gendong, kita masuk lagi ya" langsung menggendong christy masuk kedalam rumah.

"Loh dd kok digendong bunda? Kenapa bun?" Tanya chika sambil membawa susu untuk christy.

"Dia nangis kak, katanya diusir sama anak bunda, anak bunda kan kakak, kakak ngusir adeknya?"

"Enggak bun, dari tadi kakak lagi buatin susu nih, biar diminum dd"

"Semua anak² suruh kumpul diruang tamu kak, bunda mau ngomong" pinta shani langsung duduk disofa ruang tamu sambil melepaskan sepatu yang dipakai christy.

"Iya bun, bentar"

Christy hanya menyandarkan kepalanya dibahu shani dengan masih sesegukan.

"Kasian anak bunda sampek sesegukan gini" ucap shani sambil mengusap wajah christy.

Tiga anak pembantu kini sudah pada kumpul diruang tamu.
Ella, lia dan juga raisha.

"Dd liat sini sayang, siapa yang buat adek nangis?" Tanya shani sambil menegakkan tubuh christy agar menghadap ke padanya.

"Ngomong dek, siapa yang udah buat adek nangis?" tanya chika juga.

Christy tidak menjawabnya, ia malah menelusupkan wajahnya ke dada shani.

"Ayok liat sana, siapa yang udah buat adek nangis?" Tanya shani sekali lagi.

Christy lagi² hanya menggelengkan kepalanya.
Shani menatap anak pembantunya satu².

"Saya ingin memberitahu kalian, christy ini adalah anak angkat saya, dan kalian harus sopan sama seperti kepada saya dan juga chika, paham?"

"Paham bu shani" jawab mereka kompak.

"Yasudah silahkan kalian pada tidur, besok pada sekolah kan?"

"Iya bu" langsung pergi.

Dirumah, shani mempunyai tiga pembantu, ia menyuruh anaknya tinggal dirumahnya juga, karena para pembantu mereka sudah dianggap sebagai keluarga, dan ia juga membiayai sekolah anak² mereka.

"Siapa sih yang udah bikin anaknya bu shani nangis?" Tanya ella kesal.

"Tauk deh, jadi dimarahin kan kita" sambar lia.

"Aku yang udah buat dia nangis" ucap raisa.

"Ck ngapain sih lo bikin dia nangis" tanya lia.

"Ya gasuka aja gue sama dia, ternyata dia anak angkatnya bu shani, kok bisa²nya sih bu shani ngangkat dia jadi anak, udah bajunya kusut, sepatunya kotor, dan gajelas asal usulnya, kalian pada liat juga kannn" jawab raisa.

"Jaga ucapan lo raisa, kita disini ini cuma numpang, jangan macem² sama keluarganya bu shani" ucap ella.

"Tauk, kita ini harus bersyukur, udah dianggap keluarga, disekolahin sama bu shani, eh lo malah bikin anak angkatnya nangis, gimana sih lo" ucap lia.

"Udah lah bete gue liat si christy² itu, gue mau kekamar bay"

"Dih" ucap ella dan lia kompak.

"Dd bersih² dulu yuk sama kakak mau?" Tanya chika sambil mengelus punggung christy.

"Iya kakak, saya mau" jawab christy sambil mendongakkan wajahnya.

"Gendong aja kak, kasian pasti capek" pinta shani.

"Iya bun, sini gendong sama kakak"

"Tidak usah kakak, saya tidak capek kok, ayok dimana bersih²nya?" Ucap christy sambil turun dari pangkuan shani.
"Bu shani, maafkan saya sudah tidak sopan duduk dipangkuan bu shani" lanjutnya sambil menundukkan kepalanya.

"Hey, bunda sayang, bun-da" ucap shani.
"Dedek sekarang anak bunda, bunda akan urus semuanya okey?" Lanjutnya.

"Iya bunda, terima kasih bunda sudah mengangkat saya menjadi anak bunda"

"Sama² sayang muach" langsung mencium pipi christy.

"Ih bunda kok cium dd aku sih" ucap chika sewot dan langsung menggendong christy menuju kamarnya.

Shani yang melihat itu pun terkekeh pelan.

"Kenapa nyaman sekali kalo saya lagi dekat kamu christy" batin shani.

"Kakak, saya berat tidak?" Tanya christy saat chika mendudukkannya disamping wastafel.

"Enggak dong, siapa bilang kamu berat?" Tanya chika balik.

"Tidak ada, tapi saya mengira kalau saya berat" jawab christy.

"Tidak dd saya" balas chika dengan formal sambil terkekeh.
"Emmm dd, kakak boleh minta tolong?" Lanjutnya.

"Minta tolong apa kakak? Bicara saja, kalau saya bisa menolong pasti saya akan menolong kakak"

"Emmm"



Votenya brow jangan lupa!

SCH2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang