73

2.6K 390 4
                                    

Sore hari, vino masuk kedalam kamar christy, ia melihat shani dan juga christy yang masih tertidur dengan nyenyak.

"Dek" panggil vino sambil mengelus pipi christy dari belakang, karena christy menghadap ke shani.

Shani terusik dari tidurnya, ia menatap vino yang sedang menciumi pipi christy tanpa ingin menyapanya.

"Sayanggg, bangun yuk waktunya makan" ucap vino lagi.

"Eughhh, papa" lenguh christy sambil menatap wajah vino.

"Makan dulu yuk muach" ajak vino lagi lalu mencium bibir christy sekilas.

Christy menggelengkan kepalanya lalu menghadapkan wajahnya lagi ke arah shani dan setelahnya langsung menarik niple shani, memasukkannya ke dalam mulut.

"Makan dulu yuk, nanti lagi mimiknya" ucap shani sambil mengelus pelipis christy.

Lagi² christy hanya menggelengkan kepalanya.

"Yasudah, kalau sudah mimiknya nanti makan yaaa" pinta vino sambil mengelus perut christy.

"Mas"

"Shan"

Ucap shani dan vino bersamaan.

"Eh, kamu aja dulu" pinta shani.

"Kamu saja" balas vino.

"Oke, emmm boleh ga kita ngobrol berdua nanti?" Tanya shani.

"Sama, saya juga ingin mengucapkan itu, oke, nanti kita ngobrol berdua di ruangan kerja saya" jawab vino.

"Sayang, udahan yuk mimiknya, dd ditungguin kakak loh di ruang makan" ucap vino.

Pct
"Dd haus papa, kenapa papa maksa dd untuk makan?!" Ucap christy sedikit kesal kepada vino karena sedari tadi memaksanya untuk makan.

"Yasudah² tidak deh, lanjutkan lagi saja mimiknya, papa tungguin okey?" Ucap vino.

"Sudah ndak mau" balas christy kesal lalu memeluk leher shani erat.

"Utututuuu, gaboleh kesel gitu dong, liat tuh mukanya jelek ah dd" ucap shani sambil mengelus punggung christy.

"Bunda jangan ngomong begituuu" rengek christy.

"Eh iya² maaf yaaa, dd masih ndak mau makan papa" ucap shani dengan nada yang dibuat seperti anak kecil.

"Masa ndak mau makan cih anak papa, makan yuk"

"Ndak mau papa hiks, dd ndak mau makan hiks" tangis christy pecah.

"Shuuuut, kok nangis sih" ucap shani langsung duduk dan mengangkat christy ke pangkuannya.

"Bawa ke ruang makan shan" pinta vino.

Shani menganggukkan kepalanya lalu membawa christy menuju ruang makan.

"Say........" ucap chika terpotong.

"Lagi ga mood kak" sambar shani.

"Owh oke"

"Buka mulutnya sayang" pinta shani sambil menyodorkan makanannya ke mulut christy.

"Ndak mau hiks" ucap christy sambil menduselkan wajahnya didada shani.

"Huft, dd harus makan sayang, kalau nanti dd kelaparan bagaimana? Diluar sana banyak orang yang tidak bisa makan loh" ucap vino.

Christy mengusap wajahnya ke baju yang dipakai shani.

"Maaf papa, dd nakal"

"Gapapa sayang, sekarang makan yaaa" ucap vino dan dibalas anggukan oleh christy.

Shani pun mulai menyuapi christy dan juga dirinya sendiri.

Skip
Selesai makan.

"Dd kakinya sakit?" Tanya vino.

"Ndak papa" jawab christy.

"Syukurlah kalau begitu, tapi satu tahun kedepan, pen yang ada di dalam kaki dd harus diambil"

"Iya papa, dd tahu kok, kan dd sekolah, meskipun homescooling"

"Pinter anak papa" ucap vino sambil mengelus kepala christy.
"Dd sekarang sama kakak dulu yaaa, papa mau ngobrol dulu sama bunda" lanjutnya.

"Iya"

"Kakak gendong adeknya kak, dan shani, saya tunggu diruangan saya" ucapnya langsung pergi.

"Dd sama kakak dulu yaaa muach" ucap shani langsung mencium bibir christy lalu mendudukkan christy dipangkuan chika.

"Jangan lama² bunda, dd mau sama bunda" ucap christy dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Iya sayang, sebentar yaaa" balas shani sambil mengelus pipi christy sekilas.

"Ke kamar yuk sambil nonton, mau ga?" Tanya chika sambil menciumi pipi christy.

"Mau"

Chika pun langsung menggendong christy menuju kamarnya.

Diruangan vino........










Ini part paling dikit gapapa yaaa🥰
Jangan lupa votenya gais, padahal tingal klik doang, berat banget tuh tangan cuma suruh ngeklik😒

SCH2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang