30

5K 542 35
                                    

"Kakakkk" panggil shani sambil mendekat ke arah chika yang sedang merebahkan tubuhnya.

"Pergi bun hiks"

"Shuttt kok nangis sih, liat bunda dulu dong" pinta shani langsung membalikkan badan chika.
"Maafin bunda sayang, bunda ga bermaksud buat gitu ke kakak tadi, bunda cuma pengen kakak berperilaku sopan ke semua orang yang sedang bertamu"

"Hiks, diem bun, kakak gamau inget yang tadi hiks"

"Iya² enggak kok, shuttt maafin bunda yaaa, kakak jangan marah ya kebunda"

Chika menatap shani sambil menghapus airmatanya sendiri.

"Gausah dibahas lagi, kakak cuma minta sama bunda, kakak mohon bun, jangan suka belain orang didepan anak² bunda, tadi aja kakak sakit hati bun liat bunda belain dia, apalagi dengan adek, dia pasti juga sama kayak kakak ngerasain gitu"

"Iya sayang, maafin bunda yaaa"

Muuuach
Shani langsung mencium bibir chika lama.

"Iya" balas chika langsung memeluk shani.

Dikosan christy.
"Hem, saya lapar sekali, tapi disini tidak ada makanan, apa saya minta ke tante cindy? Ah tapi jangan deh, takut ngerepotin, emmm minum air putih saja kali ya, biar tidak lapar² banget"

Siang hari shani dan chika kembali ke kosan christy.

Cklek
"Dd~~~" pangil chika setelah membuka pintu.

"Eh kakak kesini lagi?" Tanya christy.

"Iya dong, nih kakak bawain makanan buat dd, makan yaaa"

"Boleh?"

"Boleh dong, kan ini beli buat dd" bukan chika yang menjawan, melainkan shani.

"Terima kasih"

"Sini bunda suapin yaaa"

"Tidak perlu, saya eh maksudnya dd bisa sendiri"

Christy langsung memakannya.

"Dd laper banget ya sayang?" Tanya chika melihat christy yang sedang makan dengan sedikit buru²

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dd laper banget ya sayang?" Tanya chika melihat christy yang sedang makan dengan sedikit buru².

"Iya kakak, dd dari tadi nahan lapar, karena disini ndak ada makanan" jawab christy tidak jelas karena sambil mengunyah.

"Muach, habisin dulu dong makanan yang di mulutnya" pinta chika setelah mencium pipi christy.

Christy menganggukkan kepalanya.

"Sini bunda suapain aja dek, liat tuh kemana mana nasinya" ucap shani langsung mengambil makanannya.

"Hemmm"

Shani menyuapi christy dengan perlahan.

"Nah gini kan ga kemana mana nasinya"

"Dah selesai, habis deh, udah kenyang?" Tanya shani.

"Sudah"

"Nih minum dulu" pinta shani.

"Itu dingin ya? Dd ndak suka minuman dingin, dd minum air putih saja" ucap christy, dengan cepat chika memberikan aqua botolnya.

"Dah minum"

"Terima kasih kakak"

"Sama²"

"Dd" panggil chika.

"Iya? Kenapa kakak?"

"Pulang kerumah yuk" ajak chika dan dibalas gelengan oleh christy.

"Ikut pulang yuk, bunda janji kok ga akan sibuk sendiri" ajak shani juga.

"Dd ndak mau"

"Sepi sayang rumah kalo ga ada dd, pulang yaaa"

"Bunda bisa mengajak anaknya tuan boby biar rumahnya ndak sepi, bunda kan sayang banget sama anaknya tuan boby, iya kan?"

"Bunda juga sayang kok sama dd, dd kan anak kandung bunda"

"Tapi bunda sebenarnya ndak mau kan punya anak kayak dd, soalnya kan dd ndak manja, bukan karena apa bun, dd dari dulu ndak pernah dimanja bun, ibu mendidik dd supaya menjadi anak yang mandiri"
"Hemmm kangen ibu" lanjutnya dengan mata yang berkaca kaca dan bibir yang sudah bergetar.

"Sayanggg" ucap shani langsung membawa christy kepangkuannya.
"Maafin bunda yaaa, bunda janji akan memanjakan dd, biar dd semakin deket sama bunda" lanjutnya sambil memeluk christy dengan erat.

"Hiks hiks"

"Cup cup cup, sayangnya bunda kok nangis sihhh"

"Dd kecewa sama bunda hiks, bunda selalu nyakitin hati dd hiks, tapi dd ndak bisa benci sama bunda, dd ndak bisaaa hiks"

"Maafin bunda sayang, dd kecewa ya?" Ucap shani lirih dan mempererat pelukannya.

"Hiks hiks, bunda kenapa jahat sama dd hiks, dd punya salah apa sama bunda hiks, dd pengen disayang sama bunda hiks, tapi kenapa bunda lebih sayang sama anaknya tuan boby hiks"

"Maaf, maaf sayang hiks" tangis shani.

Christy mendongakkan kepalanya menatap shani.

"Bunda ndak boleh nangis" ucapnya sambil menghapus airmata shani yang berada dipipinya.

Shani mendongakkan kepalanya supaya tidak berlanjut nangisnya.

"Iya, bunda ga nangis kok, maafin bunda ya sayang, bunda banyak salah sama dd, dd mau kan maafin bunda?"

"Kalau dd maafin bunda apa bunda akan melakukan hal yang sama lagi? Bunda mau nyakitin hati dd lagi? Kalau masih nyakitin hati dd, dd ndak mau maafin bunda"

"Ga akan, bunda janji ga akan nyakitin hati adek lagi, bunda janji sayang"

"Yasudah dd mau maafin bunda"

Christy luluh nih sama bundanya😆

"Cium bunda sayang" pinta shani.

Muach muach
langsung mencium kedua pipi shani.

"Ih cocwit banget cih adek aku ini, ini adek aku ini" gemas chika sambil menciumi pipi christy.

"Sudah kakak, jangan begini, sakit"

"Hehe, maafin kakak yaaa, kakak gemes soalnya sama kamu"

"Dd ngantuk, mau tidur" ucap christy ingin beranjak dari pangkuan shani, tapi shani lebih cepat menahannya.

"Eits, tidur gini aja" pinta shani sambil menarik kepala christy agar bersandar dilengannya.
"Dah tidur" lanjutnya sambil mengelus kening christy.

"Nanti bunda pegal, dd ndak mau"

"Gapapa, meremin matanya dek" pinta shani.

Christy pun langsung mendongakkan wajahnya menatap shani lalu mulai memejamkan matanya.

Shani memberikan isyarat kepada chika, jika setelah christy tertidur, ia akan membawanya pulang, chika menganggukkan kepalanya dengan terkekeh.

Shani memperhatikan christy tertidur, ia ciumi bibir christy dengan lembut.

"Udah yuk bun pulang, kayaknya udah tidur nyenyak itu si dd"

"Yaudah, ke mobil dulu gih kakak"

"Bunda bisa berdiri?"

"Bisa kak, badannya ddnya kecil gini juga"

"Okede"



Kuota magrib buat kalian yang selalu ngevote cerita²ku🥰

SCH2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang