75

3K 434 30
                                    

"Rahasia kak" jawab vino.

"Ngeselin!" Balas chika sambil mendorong punggung vino sekilas lalu keluar dari kamar.

"Sudah tidur anak papa" ucap vino sambil mendekatkan wajahnya ke christy yang sedang menyusu.

Saat sudah didepan wajah christy, vino mendongak menatap shani, shani yang sedang menunduk pun langsung mengangkat sebelah alisnya.

Cup

Vino dengan cepat mengecup bibir shani.

"Tidak berubah rasanya dari dulu" ucap vino terkekeh.

"Ih, apasih cium²" balas shani dan pipinya kini sudah memerah akibat menahan salting.

"Salting kamu?" Tanya vino.
"Supaya ke hapus bekas² boby dan gracio" lanjutnya langsung mencium bibir shani lagi dan sambil melumatnya dengan pelan.

Shani pun terdiam, sepuluh detik kemudian shani membalas ciuman vino.

"Udah, aku gabisa nafas" ucap shani setelah beberapa menit berciuman sambil mendorong bahu vino pelan.

"Terimakasih, cup" ucap vino langsung mengecup kening shani lembut.

Shani mengangguk dan tersenyum manis.

"Eh eh ini kenapa?" Tanya vino saat melihat wajah christy yang mewek dengan mata yang masih tertutup.

"Emang gitu, pasti lagi inget sesuatu yang buat dia sedih" jawab shani.

"Owhhh"

"Kamu belum cerita" ucap shani tiba².

"Cerita apa?" Tanya vino.

"Kenapa kamu masih hidup? Bukannya kamu udah....."

"Jangan ngaco, saya masih hidup, buktinya saya ada disini" ucap vino yang kini sudah duduk.

"Ya itu kenapa bisa? Aku ini nanya" balas shani sedikit kesal karena vino tidak mau menceritakannya.

"Tanya saja sama kakak, saya capek, saya ingin tidur sebentar" ucap vino langsung membuka baju atasnya lalu merebahkan tubuhnya dibelakang christy dengan kepala yang ditaroh ke tumpuan kedua telapak tangannya.

"Di tanyain juga" gumam shani kesal.

"Sudah diam, tidur! Nanti saya ceritakan, tolong nanti sore bangunkan saya, saya akan kekantor, ada meeting"

"Siap tuan vino" ucap shani sambil memutar bola matanya malas.

Skip
Sore hari.

Christy terusik dalam tidurnya, ia membalikkan badannya lalu memeluk tubuh vino, menelusupkan wajahnya tepat di samping dada vino.

Shani yang merasakan ada pergerakan dari christy langsung membuka matanya, ia melihat jam dan sudah menunjukkan pukul 3 sore.

Shani mendudukkan tubuhnya lalu mencepol rambutnya sambil menatap christy yang masih tertidur dengan lelap.

"Mas, bangun hey" ucap shani sambil menepuk nepuk pipi vino.

"Hem" gumam vino.

"Bangun udah sore ini" ucap shani.

Vino membuka matanya lalu menunduk kesamping, melihat christy yang masih tertidur dengan memeluk dada dirinya.

"Geser dulu anaknya, saya tidak bisa bergerak" pinta vino.

Shani mengangkat tubuh christy pelan sambil menggeserkan agar sedikit jauh dari tubuh vino.

"Eughhh" lenguh christy sambil mengerjapkan matanya.

"Sore sayang muach" sapa shani lalu mencium pipi christy sekilas.

Christy hanya diam, karena ia masih mengumpulkan nyawanya.

"Gemas sekali anak papa ini" ucap vino sambil memeluk christy dari samping.

"Kakaknya kemana ya?" Ucap shani.

"Tidur sepertinya" balas vino sambil menciumi pipi christy.

"Kakinya masih sakit?" Tanya shani.

"Ndak bunda hoahhh" jawab christy langsung menguap.

Vino dengan cepat menutup mulut christy dengan telapak tangannya.

"Katanya kamu mau kekantor, udah sana mandi kalo gitu" pinta shani.

"Okey, papa mandi dulu yaaa" pamit vino ke christy.

Christy menganggukkan kepalanya gemas.

"Boleh siapkan baju saya?" Tanya vino meminta bantuan kepada shani.

"Pakai baju apa?" Tanya shani balik.

"Terserah, yang penting rapi" jawab vino.

"Oke, aku siapin" balas shani langsung berdiri dan membuka lemari baju vino yang cukup besar baginya.

"Sebentar yaaa" ucap vino langsung beranjak dari kasur.

Saat akan mengambil handuk, vino dengan sengaja memeluk shani sekilas sambil mengelus perutnya.

"Papa peluk² bunda" ucap christy tiba², karena ia melihatnya.

"Tidak sengaja papa sayang" balas vino sambil terkekeh lalu masuk kedalam kamar mandi.

"Bohong, papa sengaja, dd melihatnya papa" balas christy lagi, tapi sayangnya vino tidak mendengarnya karena sudah masuk kedalam kamar mandi.

Setelah menyiapkan baju vino, shani mendekat ke christy lalu menggendongnya.

"Makan yaaa sambil cari kakak" ucap shani sambil berjalan keluar kamar.

"Ketiduran kamu kak" gumam shani saat melihat chika yang tertidur di sofa ruang tv dengan leptop yang berada di atas perutnya.
"Kakaknya tidur dek" lanjutnya sambil menatap christy yang sedang menatap chika lalu mengambil leptopnya dengan tangan kanannya, karena tangan kirinya dibuat menahan tubuh christy yang berada di gendongannya.

Shani menaroh leptopnya di meja depan sofa yang sedang ditiduri chika.

"Hummm" gumam christy sambil menyandarkan kepalanya dibahu shani.

"Makan yaaa" ucap shani sambil menatap christy.

"Ndak mau" balas christy langsung memeluk leher shani.

"Nanti perutnya sakit sayang kalo dd ga makan"

"Ndak mau bundaaa" ucap christy dengan suara yang sudah bergetar, menandakan akan menangis.

"Nanti papa marah loh ke dd, dd mau dimarahin papa?"

"Ndak mau hiks" tangis christy pecah.

"KENAPAA NANGIS!"







Hallo gaisss👀

SCH2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang