"Enggak! Aku ga akan kasih dd ke kamu, aku gamau jauh dari anak² aku"
"Egois kamu! Saya tahu semua kelakuan kamu sama dd, saya tahu shani! Saya selalu memantau kalian lewat cctv, dasar egois!" ucap vino tegas.
"Terserah kamu ngatain aku apa, yang penting anak² aku harus ikut sama aku" balas shani.
Pct
"Udah mimiknya hem?" Tanya shani saat melihat christy yang melepaskan niple shani dari mulutnya."Kenapa papa sama bunda harus berantem? Kalau kalian berantem, lebih baik dd tinggal sendiri saja, dd ndak mau lihat kalian berantem begini" ucap christy.
"Jangan bahas disini dulu pa bun, kasian adek" sambar chika.
"Maafin bunda ya sayang cup" ucap shani langsung mengecup kening christy.
"Bunda sana, dd mau sama kakak" pinta christy langsung membuang mukanya ke samping agar tidak menatap shani.
Shani beranjak dari bankar dan chika langsung mendekat ke arah christy.
Vino juga ikut mendekat ke arah christy."Papa keluar dulu yaaa, papa mau beli makan untuk kakak sama bunda kamu, muach" pamit vino langsung mencium pipi christy lalu pergi keluar.
"Sayangnya kakak ini, gemes banget nih pipi" ucap chika sambil memainkan pipi christy dengan bibirnya.
"Ndak mau gini kakakkk" rengek christy sambil menduselkan wajahnya ke wajah chika.
"Katanya mau sama kakak"
"Ya kakak cium² terusss, dd ndak mau kakakkk"
Chika masih saja menciumi wajah christy, christy yang sudah kesal pun akhirnya menangis.
"Hiks hiks, diammm hiks"
"Kakakkk, kasian dong kak adeknya sampek nangis gitu, udah ah kakak sana" usir shani.
"Dd nya yang mau sama kakak loh bun" balas chika.
"Ya kamu ciumi terus gitu, ga suka adeknya"
"Hiks, mau pulang"
"Belum boleh pulang sayang, besok yaaa" ucap shani sambil mengusap airmata christy.
"Hiks pulang"
Cklek
Vino datang sambil membawa makanan untuk shani dan chika."Kak, makan dulu nih, ajak bunda kamu" ucap vino.
"Iya pa"
"Hiks papa, ayok pulang saja hiks" tangis christy sambil mengulurkan tangannya ke vino.
"Eh belum boleh pulang sayang, besok pulangnya okey?" Ucap vino sambil mendekap tubuh christy.
"Hiks, gendong"
"Sini gendong sama bunda" ucap shani langsung mengangkat christy ke gendongannya.
"Kakinya nanti sakit nak" ucap vino.
"Turunin anaknya" pinta vino ke shani."Gapapa, ga akan sakit kok, aku udah pernah rawat dia lebih lama" balas shani.
Skip
Keesokan harinya, kini shani dan vino sedang berebut untuk membawa christy untuk pulang."Ayok dek ikut sama papa" ajak vino.
"Nggak! Dd ikut sama aku" sambar shani.
"Bisa diam tidak?!" Ucap christy tegas.
"Maafkan papa nak, pulang sama papa mau?" Tanya vino lembut.
Christy hanya diam.
"Huft, yasudah kalau dd ingin ikut bunda, papa pulang duluan yaaa, jaga kesehatan okey?" Ucap vino sambil mengelus pipi christy.
Vino berjalan ke arah mobilnya, tiba² suara christy memberhentikannya.
"Papa"
Vino menoleh kebelakang menatap christy yang sedang duduk dikursi roda.
"Sini" pinta christy. Vino pun langsung mendekat.
"Kenapa nak?" Tanya vino.
"Terima kasih yaaa papa sudah sayang sama dd, dd mau ikut papa boleh?"
"Beneran? Dd ikut papa?" Tanya vino memastikan.
Christy mengangguk sambil tersenyum manis.
"Dek? Dd gamau ikut bunda sama kakak sayang?" Tanya shani lirih.
"Ndak mau bunda, bunda sama kakak saja yang ikut dd sama papa ya? Bunda sama kakak mau?" Jawab christy.
"Boleh kan papa?" Tanya christy ke vino dengan nada yang lirih."Huft, yasudah ini semua untuk anak bungsu papa yang gemes iniii" jawab vino sambil mencubit pipi christy pelan.
"Ayok naik ke mobil saya saja, sini kak, biar papa yang dorong adeknya""Iya pa"
Skip
Sesampainya dirumah vino."Silahkan masuk" ucap vino ramah.
"Papa dari dulu tinggal disini pa?" Tanya chika sambil duduk di sofa ruang tamu.
"Iya kak, kenapa?"
"Tinggal sendiri?"
"Tidak kak, papa disini sama........"
"BIBIK" lanjutnya memanggil bi asih."SEBENTAR TUANNN"
"Telinga dd sakit papa, jangan berteriak" ucap christy sambil menutup telinganya.
"Eh maaf sayang, papa tidak sengaja yaaa muach" balas vino langsung mencium pipi christy sekilas.
Malam gais🥰