JC - Hi Daddy!

256 7 0
                                    

"Astaga aku beneran mau jadi bapak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga aku beneran mau jadi bapak."

Jeonghan kini mondar-mandir di ruang tengah. Kakinya tak bisa diam. Dia masih berpikir keras. Kenapa cepat sekali ya. Perutnya terisi dengan calon manusia disana. Ini baru empat minggu setelah bulan madu. Terlalu cepat.

Waktu itu, saat mbak mengabari via chat tentang testpack yang dia lupakan di kamar. Jeonghan seketika menyuruh mbak untuk menyembunyikannya. Takut Cheol akan tau lebih dulu. Karena jujur saja, Jeonghan juga masih ragu.

Sebelum ke kantor untuk mengantar makanan si suami. Jeonghan memang sempat mengecek, entah kenapa dia penasaran seperti apa kerjanya alat itu. Namun dia lupa untuk menunggu hasilnya dan pergi begitu saja ke dapur. Karena mbak bilang, rebusan ayam disana sudah hampir habis airnya.

Karena lupa. Mbak juga sampai tau. Garisnya masih samar. Jeonghan sempat bertanya pada pembantunya tentang hasil garis dua itu. Namun yang Jeonghan peroleh hanya kalimat saran untuk segera periksa saja di dokter agar akurat.

"Kak Han ngapain mondar-mandir?"

"Ah gak papa, mbak." Jeonghan duduk di sofa dan menggetarkan kakinya.

"Mbak boleh kasih tau?"

Jeonghan menoleh. "Hm?"

"Pasti kak Han lagi bimbang ya. Soalnya baru pertama kali ngalamin. Tapi coba di periksa. Biar tau di dalem ada bayi atau nggak. Takutnya kalau ada, kak Han gak tau. Jadi gak bisa jaga. Kasian adeknya."

"Tapi aku gak mual. Gak ada tanda-tanda hamil gitu, mbak."

"Itu bawaan bayi. Bisa mual, bisa juga nggak. Periksa aja dulu."

"Eng-takut."

Mbak tersenyum. Lucu sekali majikannya ini. Padahal sudah setahun menikah. Masih saja buta dengan hal-hal seperti ini. Logika saja kalau berhubungan intim, bahkan sering. Pasti saja bisa jadi bayi.

"Saya paling seneng kalo akhirnya mimpi kak Han punya anak, bisa kejadian."

Pria itu menunduk. Bukan apa, perasaannya benar-benar bimbang. Kenapa malah jadi begini. Bukankah memiliki anak adalah impiannya. Rumah jadi ramai suara bayi, jadi dia tak lagi sepi.

Setelah meyakinkan diri, akhirnya Jeonghan mendengar kata-kata mbak untuk periksa. Siang ini Seungcheol masih di kantor. Jadi, Jeonghan memutuskan pergi sendiri ke dokter. Melihat memang bisa setelah sebulan bulan madu, sudah jadi bayi.

FELICITA' UNIVERSE - infinite storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang