Tentang hiruk pikuknya dunia. Cinta, keluarga, sahabat, mimpi, dan juga diri sendiri. Semesta tanpa batas dan akhir yang akan terus berjalan menemani semua tokoh dalam cerita ini. Berlangsung untuk selamanya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu mau tidur di barnya juga terserah."
•
•
•
•
•
•
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jihoon dengan celana olahraga dan jaket hitamnya itu, kini sudah turun dari taksi dan segera masuk ke dalam sebuah bar yang masih buka bahkan hingga matahari mau terbit kembali.
Menatap satu persatu meja yang ada guna mencari kekasihnya yang dilaporkan teler karena sudah banyak minum malam ini. Katanya sih acara kantor, tapi entah kenapa berjam-jam lamanya.
Meja paling ujung kanan dengan tiga orang disana terlihat jelas dimata Jihoon. Dengan satu orang yang sudah menaruh kepalanya di atas meja, sambil masih menenteng gelas bir besar di sebelah kiri.
"Gila." Gumam Jihoon dari jauh.
Dia berjalan kembali mendekati meja itu. Dengan lagak super emosi, dia menepuk bahu Soonyoung agar lekas bangun tanpa melihat dua teman kantornya.
