JC - Cemas

275 11 0
                                    

"Aku hamil ddu! Bukan mau diet!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hamil ddu! Bukan mau diet!"

"Yang, kamu dimana sii."

Sudah 10 menit tak ada jawaban. Sejak tadi, Seungcheol menunggu di meja makan untuk sarapan berdua. Tapi, si cantik tak kunjung keluar.

Dia mengecek kamar, nihil. Tak ada seorangpun disana. Kini mata Seungcheol menatap pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Suara keras mulai terdengar dari dalam sana.

"Cantik. Kamu ngapain?"

Seungcheol mengetuk pintu lebih dulu. Tak ada jawaban dari dalam. Dia segera membuka dan melihat Jeonghan sudah lemas menunduk di closet.

"Kenapa yang! Kamu kenapa itu."

"Mual. Aku baru ngerasain mual hari ini. Morning sickness kayaknya."

"Morning fitness-ness? Apaan. Ayo ke kasur dulu." Seungcheol merangkul bahu Jeonghan. Membantunya berjalan ke arah kasur.

"Aku gak papa. Emang begini kalo hamil. Cuma aku baru kerasa aja sakitnya."

Seungcheol yang masih terbawa. Terlihat panik. Astaga dia sudah cukup dewasa untuk setidaknya tau ciri-ciri orang mengandung itu seperti apa.

Tapi saat semua terjadi pada Jeonghan. Seungcheol masih saja takut sendiri. Tentu saja Jeonghan merasakan sakit, tapi toh itu memang biasa terjadi. Jadi tak perlu panik berlebihan seperti suami satu ini.

Kandungan Jeonghan memasuki minggu ke sembilan. Dulu yang masih santai tak terasa apapun. Kini beberapa mulai terasa. Kaki sering pegal, punggung apalagi. Dan hari ini ketambahan dengan mual yang baru saja dia rasakan.

Harusnya trimester pertama itu penuh dengan drama. Namun dua bulan awal, Jeonghan tak merasakan seperti umumnya orang hamil. Jadi mungkin sebulan ini tubuhnya akan sering keluar masuk kamar mandi.

"Aku panggilin mbak ya."

"Gak usah ddu, astaga."

"Wajah kamu sampe pucet gitu, yang. Nggak ah! Aku panggil aja mbak. Mbakkkk."

Jeonghan memutar pandangannya malas. Memang paling jago over react pria di depannya ini.

Tak sampai dua menit, mbak sudah masuk ke kamar. Di minta Seungcheol untuk mengecek Jeonghan. Kali saja ada sesuatu yang terjadi pada tubuhnya.

"Gak papa ini pak. Bawaan bayi."

"Kan aku bilang apa. Kamu tuh."

Seungcheol menghela nafas lega. Setidaknya Jeonghan memang pucat karena anaknya disana. Bukan karena kurang cairan atau demam atau yang lainnya. Syukurlah.

FELICITA' UNIVERSE - infinite storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang