"ATTENTION."

119 28 35
                                    


Hallo, bantu suprot prot mbrot!

SsAllaMm sEejahTerAa bBunDa🌹

1. ATTENTION.

**

Lily Kania Nareshwara. Gadis cerdas yang membawa keberuntungan bagi SMA GUMIHOME'S. Dia pindah beberapa bulan yang lalu, tapi sudah menghasilkan piala‐piagam maupun medali dalam jumlah yang tak terhitung.

Lily selalu menang, selalu masuk 3 besar. Dan ... Axelio Alexander— dia rival terbesar sekaligus orang terdingin yang pernah Lily temui. Jika orang lain akan berebut uang maka Lily dan Axel akan rebutan jatah olimpiade. Mereka selalu bersaing. Bersaing untuk tampil sebagai nomor 1.

"Lo urus acara minggu depan."

"MANA BISA GITU?! KAN LO KETUA OSISNYA TOLOL!" sarkas Lily. Memang saat berdebat dengan Axel bawaannya nyolot.

"S-sabar nyai, sabar." Ketiga teman Lily berusaha menenangkannya takut-takut sambil memijit pundak sang empu yang nafasnya naik turun.

"Ayo bos. Lawan bos!" sedangkan ketiga teman Axel malah memanasi situasi membuat mereka melayangkan tatapan permusuhan.

"Dimana-mana wakil ketua OSIS yang ngurus ini itu." Ucap Axel datar.

"Heh! Lo sadar diri dikit kek, kalo bukan karena gue pilih lo, lo juga gak bakal jadi ketua OSIS!"

"Itu salah lo karena milih gue, kenapa malah milih gue?" tanya Axel membuat lily terdiam sekaligus menyesal.

Keduanya memang mencalonkan diri sebagai ketua OSIS, suaranya pun hanya selisih satu angka. Itu karena Lily memilih Axel. Sedangkan Axel memilih dirinya sendiri.

"Minum? " ucap Gevan— salah satu teman axel, sambil menyodorkan satu botol teh pucuk yang di tolak oleh Axel.

"See? Lo urus acara—"

"NGGAK BISA! LO KETUA OSIS, HARUSNYA ADA TANGGUNG JAWAB DIKIT!"

"Gue ketua OSIS. Dan gue nyuruh wakil ketua OSIS." Ucap Axel penuh penekanan sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Lily— membuat keenam manusia di sekitar itu ketar-ketir. Detik selanjutnya apa yang mereka takutkan terjadi Lagi.

"Paham? Gue— ARGHHHH!!!"

"AXELIO SIALAN!!!!"

"Woi-woi! Tenang neng, sabar. Kalem-kalem..."

"ANYING!!! MUKA TAMPAN GUE DICAKAR!" teriak Gevan.

"Anjir ly, anak orang itu ly."

"Ly udah, ka—"

"LO BERTIGA TEMEN GUE KAGAK?! KENAPA MALAH BELAIN DIA SIH?!" skakmat. Angel, Kathrine dan Nia meneguk ludahnya susah payah.

"T-temen lo lah."

Axel bernafas lega karena lily telah melepaskan tangannya. Sial, rambutnya berantakan sekarang.

"Gue out jadi waketos."

"APAAAA?!"

"Gue nggak percaya." Ucap axel santai sambil menyenderkan punggungnya ke kursi.

"Gue serius. Gue out jadi waketos. Lo pikir gue nggak capek? Setiap ada event selalu gue yang ngurus, dan oh ... wow! Ternyata yang dapet pujian malah lo.
Okay, lo inget event kemarin? Gue yang ngurusin. Gue yang mikir ide, gue yang ngadain rapat OSIS. Tepat saat event di mulai gue kesiangan gara-gara mikir ini-itu. Sampai di sekolah gue ngeliat lo di puji-puji, di kasih bunga dan pujian. Gue dimarahin bu Suci gara-gara nggak bertanggung jawab. Satu kantor bahkan ngomongin gue yang nggak becus jadi waketos. Bahkan gue terancam dikeluarin." Semuanya terdiam setelah Lily menunjukan bakat rap nya.

LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang