"PERSIAPAN EVENT."

31 13 16
                                    

SsAllaMm sEejahTerAa bBunDa 🌹.

Malam zemuanya ...

Gimana kabarnya? Good or bad?

5. PERSIAPAN EVENT.

***

"Besok rapat lagi? Kalau-kalau ada yang kurang gitu?"

"Nggak usah." Jawab Axel datar.

Kebetulan sekali hari ini 2 sejoli itu tidak ribut dan rusuh, mendadak akur tiada angin tiada hujan.

Semenjak Lily pernah di gendong bahkan sampai ke mansion Axel membuatnya agak canggung jika bertemu ataupun berpas-pasan.

Mereka duduk lesehan di lapangan, tepatnya di lapangan in door yang sudah di ubah sana-sini demi acara yang akan mendatang sambil memperhatikan persiapan di depannya.

"Daftar-nya Lo bawa kan?"

Deg!

Lily menepuk jidatnya sendiri, sialan. Dia lupa.

"Nggak gue bawa hehehe." Ucapnya nyengir tanpa ada rasa bersalah membuat Axel berdecak mendengarnya.

"Itu kan penting."

"Ya sorry, gue lupa. Akhir-akhir ini sibuk gue." Lalu menekuk lutut dan menyembunyikan wajahnya di antara lipatan tangan.

Benar juga yang di katakan Lily, Axel melihat ada yang berbeda. Tubuh semakin kurus, mata panda, kadang matanya juga sembab. Jika di tanyai pasti akan mengalihkan pembicaraan.

"Ambil, gue anterin."

1 menit Lily diam, bahkan dia belum mendongakkan wajahnya.

"Tapi-"

"Itu penting."

"Yaudah ayo. Gue harap Lo jangan kaget sama kondisi rumah gue."

"Hm."

Setelah izin mereka bergegas ke parkiran lalu masuk ke mobil Axel.

"Ngapain di belakang? Lo kira gue supir? Pindah depan!"

"Ck, iya-iya."

Dengan secepat kilat Lily langsung duduk di sebelah Axel yang mulai melajukan mobilnya.

Hening menyelimuti sepanjang perjalanan, yang satu fokus ke jalanan. Yang satu malah bermain game.

"Eh-eh, goblok. Astaghfirullah, pelanin dikit anjir." Ucap Lily sembari memegang sabuk pengaman.

"Brisik."

"Gi- ANJIR!"

CKIT!!!

Mobil tiba-tiba berhenti, ternyata mereka sudah sampai. Lily mengatur nafasnya sejenak lalu keluar menyusul Axel yang sudah berdiri di samping mobil dengan wajah datarnya.

"Cepet ambil."

"Iya-iya."

Matanya sedikit melirik mobil hitam di depan rumahnya. Menarik nafas untuk mempersiapkan diri, lalu membuka pintu.

PRAK!!!

"Shhh ..."

"DARI MANA-"

"Diam, saya hanya ingin mengambil daftar penting." Ucap Lily lalu mulai masuk ke kamarnya yang di kunci. Untung saja pintunya kuat, jadi minim untuk bisa mendobraknya hingga terbuka.

Ceklek!

Dirinya keluar dari kamar sambil menatap wanita di ambang pintu masuk yang bisa mengamuk kapan saja.

LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang