"BUTUH SANDARAN?"

29 10 6
                                    

SsAllaMm sEejahTerAa bBunDa 🌹

YIPPIE YIPPIE YIPPIE!

AYO DI VOTE!

7. BUTUH SANDARAN?

***

21:30

Sepersekian detik, Lily masih merenung di trotoar. Sesekali meremas rambutnya frustasi, tak ayal juga air matanya juga ikut turun mengingat beberapa memori menyakitkan yang menyiksanya.

Ada beberapa kendaraan yang melewatinya sangat cepat. Mungkin mereka pikir dirinya adalah hantu atau orang gila.

TIN!

TIN!

Lily tersentak begitu saja saat ada mobil Daihatsu Xenia berwarna hitam, tepat berhenti di hadapan nya.

Pemilik mobil membuka pintu dan ...

"Ngapain lo di sini? Kesesat?"

Lily hanya menggeleng.

"Lo nangis?"

Lagi-lagi sang empu hanya menggeleng dan menggigit walau air mata meluncur begitu saja dari mata kirinya.

Axel berjongkok berniat mensejajarkan dirinya dengan Lily.

"Gue anter lo pulang." Ucap Axel sembari menggendong Lily yang masih diam 1000 bahasa. Axel tentu mengernyitkan dahinya heran, ni anak kenapa?

"Beruntung hari ini gue nggak pakai mobil Bugatti la boiture norie."

Hanya suara deru motor dan mobil di sekitar yang menghiasi perjalanan mereka, Axel yang fokus pada jalanan dan Lily yang diam sambil menatap jendela memperhatikan jalanan.

"Lo mau bunuh diri ya?"

Lily menoleh sekilas, lalu berucap serak. "Gue pengen mati."

"Lo kerumah gue aja, nanti di rumah Lo gantung diri lagi."

"Nggak usah, ke rumah—"

"Rumah gue titik."

Beberapa menit perjalanan mereka akhirnya sampai di mansion Alexander. Saat itu pula Lily merutuki mulutnya yang diam saja saat di ajak ke sini.

"Loh? Axel? Kok pulangnya cepet? Katanya mau—

"OH MY GOSH! KAMU BAWA CEWEK?!" Flesia berteriak begitu saja saat melirik kaca mobil.

"Aduh, mama volumenya please. Mama juga ngapain di luar gini?"

Wanita itu tidak memperdulikan ucapan putranya, dia langsung menuju pintu dan membukanya sedikit kasar karena terburu-buru.

"KAMU— loh ... nak Lily?"

"M-malam tante." Ucap Lily lemah, kepalanya pusing, badannya mengginggil, apalagi dia cukup banyak kehilangan darah tadi.

Beruntung Axel sudah mengetahui keadaaan Lily tadi. Dia dengan cekatan menggendongnya, sang empu hanya bisa pasrah. Jangankan menolak, berbicara saja dia sudah susah payah.

Sedangkan Flesia panik sendiri, dia mulai mengikuti langkah Axel dengan grasa-grusu. Tiba-tiba dia oleng dan terjatuh saat Axel sudah masuk ke dalam.

Dia mengangkat hels YsL yang dia miliki, lalu membantingnya begitu dan melemparnya asal.

BRUTALNYA ORG KAYA MAH BEDA!

"Ck, ini menyusahkan!" padahal salahnya sendiri, wong sudah malam kok malah gaya-gayaan pakai hels segala.

LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang