"PACAR."

12 4 0
                                    

SsAllaMm sEejahTerAa bBunDa 🌹.

Absen dlu anak-anak bunda 🫰

11. PACAR.

***

Angin dingin menyapa orang-orang di jalanan, pohon-pohon mulai teronbang ambing karena angin yang cukup kencang.

Lampu-lampu indah turut menyinari kawasan jakarta selatan- tepatnya pada kawasan elite di sana.

Anak-anak muda serta beberapa geng motor mulai keluar menampakkan keliarannya.

Lalu di suatu mansion, terdapat gadis cantik yang tengah duduk di antara keluarga sang cowok. Terkadang tersenyum canggung, atau bahkan menggaruk tengkuknya. Tapi tak ayal, kaki nya sedari tadi menginjak orang yang telah menjebaknya di situasi ini.

"Lo kenapa jadiin gue tumbal anjenk?" ucap Lily menggeram pelan sambil terus menekankan injakannnya. Matanya sesekali mengawasi sekitar.

"Gue ga mau di jodoh-jodohin sama temen bokap gue, lo tinggal diem duduk manis-"

"Duduk manis jidat lo bolong! lo kata ga cape di ajak obrol keluarga lo?"

"Inget kan? 2 semester ro rank 1- aaa aduh-aduh!" Axel berteriak sedikit keras membuat atensi semua orang tertuju kepadanya.

"Kenapa xel?"

"Nggak papa kok om, tadi ada semut aja." Sahutnya lantang.

"Oh, yaudah. Kirain apa."

Setelahnya Axel menatap tajam Lily, "heh, lo kalo mau gelud sama gue ya tau tempat."

"By one sini dek,"

***

"Aduhhh, meuni geulis pisan euyy!!!"

"Nemu di mana sih xel? kok cantik gini,"

Di selokan.

Iya selokan, pertemuan pertama mereka saat Lily nyebur di selokan. Lalu Axel menolongnya, tak tau di untung Lily malah mendorong Axel ke dalam selokan yang kotor dan bau.
Dari detik itu, keduanya menjadi kucing dan tikus.

"Mungut tante,"

"Lailahaillallah, mungut di mana?"

"Nggak jeng, biasa anak ku ini orang nya kadang gini." Ucap Flesia sembari membuat garis miring di jidat.

"Owalah, jadi error nya anak pinter gini toh?"

"Iya, kadang dia bisa makan piring juga hehe. Malah ke balik-balik."

Sedangkan yang di bicarakan mengumpat tertahan di dalam hati.

"Kamu ini, kalo di tanya tuh di jawab yang serius!" bisik Flesia sembari mencubit tangan anak semata wayangnya.

"Ck, orang emang mungut kok."

"Ya jangan jujur-"

"JENG, SINI JENG!!! ADA PUDING ENAK INI,"

"EH-EH, IYA!"

Mata Axel melirik ke arah lain, tepatnya pada Lily yang ... cantik? Sial, habis di santet siapa sampai Axel bisa berkata demikian di dalam hatinya.

ELEH, SUKA NGOMONG SUKA AJA KALEEE.

Dress selutut itu nampak seiras dengan higheels kaca yang di padukan motif-motif elegant di sana, di tambah kaki jenjang Lily yang putih bersih tanpa sedikit pun bekas luka.

Rambutnya di gerai bebas dengan jepitan rambut yang lucu di belakang.
Mustahil bagi orang-orang tak terpana, apalagi Axel.

"Heh, gue tau gue cantik ya! Gausah sampe melongo gitu ngeliat orang cantik nan imut!"

Serius, sudah tenggelam dalam pesona Lily. Axel malah di sadarkan kembali.

"Pede," cibir Axel sembari berjalan ke menu prasmanan dengan Lily di sampingnya.

"Eh, lo peka banget. Mau ngambilin makan gue ya?"

"ngga--- iya, iya." Jawab Axel terpaksa karena mendapatkan lirikan tajam dari sang empu.

"Ayam nya 2 dong, hehe."

"Anjir, ngelunjak. Elegan dikit di sini, nanti kalo acaranya selesai lo boleh ambil buat di bawa pulang."

"Serius?" tanya Lily dengan mata yang berbinar-binar, lumayan lah dapet makanan gratis.

"hm."

"Duduk di mana?" tanya Axel setelah selesai mengambil jatah makanan untuk Lily.

"Di mana ya, kayak- nah! itu kosong, ayo ke sana aja!"

"Hm."

Beberapa gadis di sana berteriak lebay- merasa iri dengan Lily. Tak ayal mereka juga mengagumi ketampanan Axel.

Ini acara pertemuan beberapa kolega-kolega bisnis, jadi sebagian besar juga mengajak keluarga mereka.

"Sini-sini, gue udah laper." Tangan Lily mengadah, juga dengan Axel yabg langsung memberikan piring nya.

Setelahnya mereka sibuk kembali ke urusan masing-masing. Lily yang sibuk dengan makanannya, dan Axel yang fokus dengan handphone nya.

Jujur, tangan kiri milik Axel sedari tadi sudah ada di pinggang ramping Lily- lagi dan lagi membuat orang- orang terutama para gadis kembali meleleh.

'Aaaa! mau juga di posesif in'

'Cocok banget astaga, yang satu cantik imut. Yang satu ganteng, cool, posesif lagi.'

'Mau jg kaya gitu.'

"Udah?"

"Dah, nih."

"Taruh aja situ," tunjuk Axel melirik meja di samping Lily yang langsung menurut dengan ucapannya.

***

SORWEH, BATRE AUTHOR TGL 3% PWISSSS🙂

NANTI KALO UDH BETTER AKU UPDATE LAGI [ga janji]

eh, jangan lupa mampir cerita GALAXY sayank😗🫰🏻

absen sini anak-anak bunda🫰🏻💗

me on ig :
@aiszzynp_
@nopidtaa_

LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang