"THE EVENT."

34 10 6
                                    

SsAllaMm sEejahTerAa bBunDa 🌹

Gimana kabarnya?

Huhuhu, dikiiiiitttt lagi udah naik kelas 9 aja :)

8. THE EVENT.

***

Acara amal di GUMIHOME'S SCHOOL baik-baik saja awalnya. Tetapi saat musik dangdut di putar, mereka mulai menari-nari heboh. Termasuk para guru dan siswa yang di tugaskan berjaga di sana.

Sebenarnya para guru sudah sepakat untuk memanggil polisi untuk penjagaan di sini, kalau-kalau ada yang kecopetan atau hal buruk lainnya.

Tapi ada siswa mengusulkan supaya anggotanya saja yang berjaga di sekitar.

Galaxy Aksara Edberddia kakak kelas sekaligus ketua geng motor yang populer di kawasan Jakarta Selatan. Dia pula yang mengusulkan saran tersebut, dan lihatlah, anggotanya malah asik berjoget ria di sana.

"YOOO!!!! DI GOYANG SEMUANYA!!!"

Dengan sengaja Axel mengambil mic utama, lalu mendekatkannya ke mulut. Menarik nafas, dan ...

"EKHEM!"

1 detik ...

2 detik ...

3 detik ...

Deheman keras itu berhasil membuat semuanya terdiam kecuali lagu dangdut yang menganggu suasana.

"Tolong kembali seperti semula, ini acara amal."

Menurut, mereka lebih memilih untuk kembali ke tempat masing-masing daripada harus berhadapan dengan Axel yang sekalinya ngamuk 11 12 sama singa.

"BANGKE, KALO MAU NYUMBANG TINGGAL NYUMBANG AJA! GUE BACOK—"

"Buset, sabar neng."

Nia melotot garang, dia mengangkat belati saktinya tinggi-tinggi.

"APA?! MAU GUE BACOK JUGA HAH?!"

Gevan menatapnya takut-takut, ngeri juga nih bocah.

"Lo bokem banget sih ni, brutal banget jadi orang."

"Hm, lo kayak orang gila juga di liat-liat ya." Steve— teman Axel, ikut menimpali. Dia cowok dengan mulut ter lemes sejagad raya jika kalian ingin tau.

"Omongan lo bisa di jaga nggak? Rupa laki tapi mulutnya lemes kayak cewek." Ucap Angel.

"Gaya lo noh, najis. Pink-pink semua lagi, jangan—"

"STEVVVEE!!! SINI LO!"

Sedangkan sang empu sudah lari terbirit-birit menghindari Angel yang mengejarnya, tak lupa sandal hiu ada berada di tangannya. Sewaktu-waktu bisa saja melesat ke wajah Steve.

Matanya berbinar kala melihat Axel, di sampingnya ada Lily yang membawa jus jeruk. Mereka berjalan santai sembari memastikan acara aman. Kemudian Steve membelah keduanya dan menjadikan ketua dan wakil ketua OSIS tameng.

Badan Lily dan Axel pasti terguncang ke kanan ke kiri, bahkan jus Lily sudah tumpah ke baju putihnya.

"Woi-woi xel, usir tuh macan pink."

"LO NGOMONG APA?!"

Kan, kan, kan. Keduanya semakin nyolot, Lily hanya bisa mengumpat tertahan.

"Ck, woi. Apaan sih? Kalo mau pacaran tempat juga banyak, jangan kayak gini juga." Ucap Lily.

"PACARAN?"

"SAMA DIA?" kemudian Steve menyahut.

"Dih, siapa juga yang mau sama lo!"

"Yaudah!"

"Yaudah!"

Kemudian Steve sedikit mengernyit dan melihat noda di bagian belakang rok Angel. Senyum miringnya terbentuk kala itu.

"Ngapain lo? Udah gila?"

Sang empu metralkan wajahnya, lalu membuat ekspresi terkejut seketika.

"LO BOCOR NJEL?"

Dia sengaja berteriak keras agar semua orang mendengarnya, otaknya hanya bercanda. Tapi ... ini keterlaluan kan?

Semua orang langsung mengarahkan netranya ke badan Angel, setelahnya mereka mulai ber-bisik-bisik dan tertawa cekikikan.

'Najis, pantes amis ahahaha.'

'Darahnya ngetara banget anjir.'

'Amis euy, amiiss!!!!'

Waktu itu pula Angel menurun-nurunkan bajunya ke bawah dengan grasa-grusu, berharap menutupi padahal tidak mungkin.

"Njel?"

Saat itu pula, Lily menyenggol bahu Steve dengan sengaja lalu merangkul Angel yang sudah menutupi wajahnya dengan tangan.

"Udah, nggak papa."

Tiba-tiba Axel memegang bahu Lily.

"Biar dia yang tanggung jawab." Katanya sambil melirik tajam Steve.

"Ck, ya iya-iya." Steve berjalan ogah-ogahan lalu melepaskan jaketnya dan mengikatnya ke pinggang Angel serta menggenggam tangannya berniat menuju UKS.

"Bangsat tuh anak, temen lo buang ke selokan aja lain kali." Cerocos Lily sebal lalu mengusir beberapa gerombolan yang masih stand by.

"APA LO SEMUA? LO KIRA TONTONAN? HUSH-HUSH!!!"

"Ck, gimana nggak tontonan. Baju lo aja kaya gini."

Setelahnya Lily merunduk, dan langsung menyilangkan tangan di depan dada.

KAMPRET!

Bajunya yang putih jadi transparan kan?

"Apa liat-liat?" sinis Axel tajam.

"Anying, pinjem hoodie lo lah! Ga peka amat. Cepet-cepet! Siniin!"

***

"Kak, gimana dance kelompok ku tadi kak?"

"Nilai dari tari kami tadi berapa ya kak?"

"Drama kita tadi berapa kak? Juara satu kan?"

"Dengkul mu drama juara 1, mana ada drama cinderella tapi ending nya meninggal anjir!"

"Lah? Daripada drama kelas lo yang mainin cowok semua?"

Sejenak Lily menatap Axel di sampingnya yang fokus merunduk ke kertas lalu menarik nafas dan memejamkan mata.

"Tolong bersabar ya, kami sedang menghitung dan memperbandingkan nilainya."

"Tapi—"

"Nilainya di umumin akhir acara."

5 kata dari Axel yang membuat semua bungkam dan merunduk takut-takut.
Beberapa dari mereka bahkan sudah ngacir kembali ke stan masing-masing.

***

sedikit tapi gapapa, yang penting up!!!

sorry ya udah lama ga up :b

me on ig :
@aiszzynp_
@nopidtaa_

LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang