"PLOT TWIST?"

3 1 0
                                    

SsAllaMm sEejahTerAa bBunDa 🌹

yippie, habis paket, pelarian ke wattpad.

heyyo, bisa nebak ada apa di bab ini? harusnya udah ketebak dong.

14. PLOT TWIST?

"Bersama orang tua, hancur kan mental perlahan." — Lily Kania ... "Nareswara?"

***

Bel istirahat telah berbunyi, tempat yang di tuju para siswa siswi tentu adalah kantin. Ada pula antrian panjang untuk ke kamar mandi.

Ya, 2 tempat itu sangat sesak dan juga ramai sekarang.

'Woy, cepetan elah! Gue pengen pipis juga.'

'Eh, rada sana dikit plis! Sempit jir.'

'Mbak, Es teh satu sama mie ayam.'

'Gue duluan! Aku matcha mbak!'

'Gue yang duduk disini, pergi lo.'

'Nggak, lo pindah aja.'

Suara mereka bersaut-sautan.

"Buset, Duduk di mana ini?"

"Di sana!" Lily menunjuk salah satu bangku yang masih kosong, 3 temannya tentu mengikuti langkah Lily.

Kurang 6 langkah lagi, meja itu sudah di tempati sang rival.

BRAK!

"Heh, pergi sana lo pada! Dari awal, ini tempat udah kita keep ya!" seru Nia setelah menggebrak meja.

"Ogah!"

"LO TUH MINTA—"

"Apa? Apa?"

Woah, nantang ya!

"Lah, lo pada ngapain njir?" tanya Angel menatap Lily dan Katherine yang sudah PW di tempat— di susul anggukan oleh Nia.

"Duduk aja lah, udah rame juga. Itu masih ada 2 kursi."

Menurut, keduanya mulai duduk di sana. Tentu kegiatan mereka tak teralihkan dari atensi sekitar.

"LO!"

Angel menunjuk Steve.

"Gue masih dendam sama lo!"

"Y— ya, sorry. Gue juga nggak sengaja kali."

"Nggik singiji kili. Halah, pret."

"Pe, pada mau pesen apa? Biar gue pesenin." Deran menyeletuk, dan kata-katanya tadi membuat Nia mengulum bibir.

Tumben.

"Gue—"

"Bakso sama es teh, samain aja."

Si anjir.

"Oke, Steve! Ikut gue." Katanya sambil memiting Steve.

Setelahnya, keadaan mulai canggung tanpa ada nya obrolan. Mungkin selang 2-3 menit, ada yang bersiul, batuk dan berdehem.

Salah satu handphone di meja bergetar, membuat sang pemilik langsung mengangkat panggilan.

Belum mengucapkan satu patah kata pun, badannya langsung menegang mendengar kalimat yang di ucapkan.

Pip!

Panggilan di matikan sepihak, hal itu pula membuat Lily langsung berdiri.

"Mau kemana Ly?"

LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang