"Sayang udah siap??" Tanya joong memeluk pinggang dunk
"Iih kakak bikin kaget aja" ucap dunk memukul lengan joong
"Aduh cantik banget sih" ucap joong mengelus tangan dunk
"Kita mau kemana sih kak kok pake jas segala" Tanya dunk penasaran
"Ke tempat yang indah sayang" jawab joong
"Kakak suka banget bikin dunk bingung" ucap dunk
"Udah ikut aja nanti kamu paham kok" jelas joong di angguki oleh dunk
Joong berjalan menuju parkir mobilnya sambil menggandeng tangan dunk dan mengelus nya dengan lembut
Joong membukakan pintu mobil untuk dunk, ia seolah di perlakukan seperti seorang pangeran oleh joong membuta dunk tersenyum malu
Mereka pun berangkat menuju tempat tujuan mereka, sekitar 1 jam berlalu mereka belum sampai juga
"Kakak apa masih jauh??" Tanya dunk
"Sebentar lagi sayang udah dekat kok ini, kamu kenapa hm? Tidak nyaman??" Tanya joong yang melihat dunk sedikit gelisah dalam duduknya
"Pinggang dunk tidak nyaman kak" Jawab dunk
"Ya udah sini kakak pangku aja ya?" Tawar joong di iyakan oleh dunk
Joong pun menepikan mobil nya dan membuat space agar dunk bisa mengubah posisinya, dunk pun beranjak dari posisi duduk nya ke pangkuan joong
Joong mengelus pinggang dunk dan sesekali memijatnya agar tidak terlalu nyeri
Dunk merasakan nyeri pada pinggangnya karena kelamaan duduk harusnya orang hamil itu tidak boleh duduk terlalu lama dalam posisi yang sama
Beberapa menit kemudian mereka pun sampai ke tempat tujuannya, joong memakirkan mobilnya dan turun sambil menggendong dunk yang masih di pangkuannya
Dunk di turunkan dan joong memintanya untuk berjalan berdampingan, dunk pun mengiyakan
"Eh kalian udah sampai, sini dunk biar sama gw" ucap nine yang tiba tiba datang langsung meraih tangan dunk
Dunk menoleh ke arah joong dan joong mengangguk kan kepalanya menandakan setuju
"Kamu ikut kak nine dulu ya nanti kakak susul ke sana" ucap joong
Nine pun membawa dunk ke tepi pantai namun dengan kondisi mata yang di tutup
"Kak ngapain sihh dunk takut" rengek dunk
"Udah cuma sebentar kok abis itu bisa di lepas kok" ucap nine
Nine berdiri di belakang dunk kemudian melepas penutup matanya
Saat membuka matanya dunk terkagum melihat pemandangan yang indah di depan matanya
Lilin yang menyala di sekeliling nya dengan kelopak mawar merah menghiasi lantai dan meja yang berdiri sepasang kursi disamping nya
Tapi bukan itu yang menarik perhatian nya melainkan joong. Joong yang berdiri di depannya dengan membawa se bucket bunga mawar merah yang di hiasi lampu kelip kelip
Dunk masih terpaku melihat semuanya hingga ia tidak sadar jika joong berjalan mendekat ke arah nya
"Sayang..." panggil joong menyadarkan dunk dari lamunan nya namun dunk masih diam
"Maaf..." ucap joong mampu membuat dunk membuat suara nya
"Maaf untuk apa?" Tanya dunk
"Maaf.. karena kakak kamu harus berada dalam situasi seperti ini dan takdir kamu berubah tak seperti yang kamu inginkan" joong meraih tangan dunk
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salahku
Acak"kenapa??" "tolong pergilah dan kembalikan dia padaku ku mohon" "........" "apa kau tak menyayangiku lagi??" "kau yang memberinya kepadaku, sekarang terserah padanya sudah cukup drama ini" "biarkan aku pergi dan berbahagialah dengan orang yang kau...