Bertemu"Excuse me, may I sit here?" Ujar remaja laki-laki itu dengan bahan Inggris nya.
"Duduk lah" balas Imanuel dan menggeser kan posisi duduknya.
'lah bisa B Indonesia ternyata berarti sia-sia dong gue pakai b Inggris' batin remaja itu.
"Terima kasih" ucap nya dan duduk di samping pemuda berambut blonde itu. Namun tak mendapatkan jawaban ia pun memilih abay dan memilih melihat kedepan.
Hingga suara dari balik balik besi kawat itu memanggil dirinya.
"Lang lo belum balik?" Sapa remaja seumuran nya itu.
ya dia adalah Langit yang entah remaja itu mengurungkan niatnya untuk pulang kerumahnya. Langit malah lebih penasaran dengan permainan para temannya, yang terlihat semakin seru hingga ia berjalan mendekati area taman yang berhadapan dengan lapangan. dan duduk di kursi taman yang terdapat pemuda yang mungkin lebih muda dari Abang Rizaldy nya itu.
"Mau lihat kalian main" balas langit membalas pertanyaan sahabat nya itu. Dia Nicolas.
"Gimana makanan nya udah sampai belum" tanya Langit lagi kepada Nicolas.
"Udah, bentar lagi kita makan, thanks ya Lang" balas Nicolas. Langit hanya mengangguk. Di sertai senyuman khasnya.
"Ya udah, Gue lanjut main lagi ya" pamit Nicolas. Melambaikan tangannya dan berlari di tengah lapangan lagi
"Iya, semangat! " Seru Langit dengan dan mengangkat kedua tangan nya ke atas.
" bay langit" teriak Nicolas.
Sedangkan Imanuel hanya memperhatikan kedua remaja laki-laki itu yang tengah bicara
"Abang mau" ucap langit menawan martabak milik nya.
Imanuel terdiam saat mendengar panggilan Abang dari remaja di hadapannya itu.
'abang ya' sudah lama panggilan itu tak pernah ia dengar dari adiknya, yang sudah tidak ada itu dan remaja di bawah umur nya pun tak ada yang memanggil dirinya dengan sebutan Abang, hanya adiknya saja yang memanggil dirinya dengan sebutan Abang. Dan ketiga kakaknya dan kedua orangtuanya pun, tak pernah memanggil dirinya dengan sebutan Abang lagi setelah adiknya itu pergi yang ada panggilan itu diganti dengan panggilan adek.
Langit Yang melihat orang yang tadi ia panggil Abang hanya terdiam pun "Abang" panggil langit sekali lagi sampai mengguncang tangan lebih besar dari nya itu.
Hingga akhirnya usahanya tak sia-sia kerana pemuda di hadapannya segera tersadarImanuel tersadar dari lamunannya dan mendapatkan tatapan polos serta senyuman tak berdosa dari remaja di hadapannya.
"Sorry" ucap langit sambil mengakat kedua jari nya membentuk V itu.
Imanuel membalas senyuman manis itu Lalu mengusap rambut tebal milik langit.
"Tidak apa-apa"
Langit hanya tersenyum menerima usapan lembut di kepalanya. Ia belum pernah merasakan hangatnya. Usapan lembut dari orang di hadapannya. Bahkan Rizaldy yang selalu perhatian dengan nya pun kalah dengan rasa hangat yang ia dapatkan dari orang di hadapannya..
"Abang tinggal dekat sini" tanya langit, sambil memakan martabak nya itu
"Iya, rumah pamannya Abang gak terlalu jauh dari sini" balas Imanuel. Tanpa sadar menyebut dirinya dengan panggilan Abang
"Ooh, Jadi Abang lagi berkunjung ke rumah pamannya Abang ya"
"Hemm, Abang baru pulang dari luar negeri setelah 9 tahun lamanya dari Indonesia" balas Imanuel Keduanya tengah memakan martabak yang tadi Langit bawa. Entah ia merasa nyaman mengobrol dengan Remaja di depan nya itu. Sebelumnya ia tak pernah akrab dengan siapapun jika baru bertemu dengan orang baru. tapi Remaja di hadapan nya itu membuatnya nyaman mengobrol dengan Remaja yang belum tahu nama nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noah Sky Archel El'w. S.2
OverigMenceritakan remaja bernama Noah Sky Archel el'w. Sering di panggil Langit pemuda yang selalu mendapat kan luka fisik yang keluarganya berikan kepada dirinya. Hingga sesuatu saat. Kakeknya membawa pergi menemui seseorang... Kakeknya bilang "Dia pa...