22

1.9K 61 13
                                        

Hari yang di tunggu semua orang pun telah tiba, yup benar sekarang adalah hari minggu

Kini yeri sedang bersandar di dada bidang mark, rasa nya tubuh nya kehabisan energi karna malam yang panas itu kemarin

Tenang saja tentu saja mereka mengunkan pengaman karna mereka belum menikah bukan?

"Markieeee, laperrr" rengek yeri kepada mark

"Mau apa? Aku beliin ya?" jawabnya dengan nada yang lembut, sungguh berbeda jika haechan yang merengek seperti itu

"Hmmmm, terserah kamu deh"

"Kamu mau croissant? Roti? Bubur atau yang lain? Jangan yang berat berat ya"  kata mark memberi opsi pilihan kepada kekasih nya

"Croissant aja dehhhh" jwab nya

"Yaudah aku pesen ya, ada lagi atau gak??" tanya mark

"Amaaa-" ucapan yeri pun terpotong karna mark

"Caramell latte kan?" jawab mark yang menebak pilihan kekasih nya itu

"Itu tau, emang deh paling ngerti tentang akuu. Seratus buat kamu! " senang yeri, yeri pun mengecup pipi mark dan di balas oleh lelaki itu dengan tulus hati nya

Mungkin bagi mark, yeri adalah penolong hidupnya karna telah memberi tau kejelekan dari suami lugu nya itu

"Aku mandi dulu yah, lengket banget soalnya" ujar yeri

"Emang bisa jalan?" tanah mark dengan seringai nya itu

" ya bantu dong! Gitu aja gak pekak ish!"kesal yeri kepada mark

Mark pun tertawa dia mulai meringkih tubuh yeri ke gendongannya

"Karna aku gendong mandi bareng ya?" ucap mark

Mendengar ucapan mark yeri pun memutar bola matanya malas, padahal dalam hati nya dia sungguh senang

"Up to you" jawab yeri dengan malas

~~•~~

"Mark hyung belum pulang juga ya?" ujar haechan

"Huftt, gapapa chan! Pasti bisa ko.. " ucapnya yang menguatkan dirinya sendiri

Selalu menguatkan namun tak pernah di kuatkan, selalu menjadi sandaran namun tak pernah menyandar,selalu menunggu namun tak pernah di tunggu

"Ya pasti bisa kan?.." lanjut haechan

Dia mulai berpikir kembali, apakah benar dia bisa mendapatkan hati mark setelah semua yang terjadi?

"Udah deh bagusan mandi aja"

Haechan pun bangkit dari tempat tidur nya, satu langkah dari tempat tidur nya saja rasanya lemas sekali

BRUK! haechan terjatuh ke lantai

Dia pun berpegang kuat dengan kasur nya, dan berusaha untuk bangkit, setelah haechan bangkit dari jatuh nya dia mulai berjalan secara hati hati

Haechan pun telah masuk ke kamar mandi, ia memutuskan untuk berendam

Ia menunggu air di bathtub itu penuh, sambil menunggu ia memutuskan untuk membersihkan badanya itu

Selah keramas, sabunan dan lain lain haechan pun berendam

Ia menyenderkan kepalanya ke ujung bathtub itu

Dia berfikir apa kah dia tenggelam kan saja kepalanya itu agar pikirannya tak berantakan lagi?

Haechan mulai merendahkan kepala mungilnya itu ke air yang penuh itu

Satu detik, dua detik, tiga detik hingga  30 detik haechan merendamkan kepalanya

HUH! HAH! kejutan haechan yang mengeluarkan kepalanya dari air itu

Mau tau apa yang di rasakan nya di air itu? Ada ketenangan di dalam situ, rasa cemas nya hilang hingga seperti nya tak ada yang harus dia cemaskan lagi

Di detik ke 20 ia merendam  kan kepalanya itu, dia berfikir tak akan ada yang merasa kehilangan dirinya. Untuk apa dia melakukan hal yang dapat membunuh dirinya itu

"Ngapain sih chan? Gaada yang bakal lah nyariin lu bodoh!" umaptnya kepada dirinya sendiri sambil memukul kepalanya

Ini pertama kalinya haechan mengumpat dirinya sendiri dan berkata kasar

"LO TU GAK GUNA CHAN! SADAR! GAK BAKALAN ADA YANG NOLONGIN LO KALO LO BUNUH DIRI LO! ITU SIA SIA!" teriak nya secara histeris

Haechan pun meremas kepala dan menambah rambutnya sendiri, ia mulai menghentakkan kepala nya ke ujung bathtub nya itu

"BODOH! BODOH! BODOH!" umpatnya sambil memukul kepala nya ujung bathtub

Haechan pun memberhentikan aksinya yang bisa membunuh dirinya sendiri

"Lelah Tuhan... Mark hyung balik lagi ke sifat berengsek nya... " lirih nya sendiri

"Haechan harus pulang kemana? Ga mungkin ke daddy lagi kan? Daddy itu udah tua chan! Daddy pasti ga tahan buat rawat beban kek lo lagi!" hina nya

"Lo berharap apa sih chan ama mark? Dari awal aja dia udah keliatan  gasuka + benci ama lo!"

Haechan terdiam sejenak, ia menangis sambil memeluk kedua kakinya itu

"Echan harus ngapain lagi? Harus bertahan untuk pernikahan ini? Tapi daddy udah berumur, cita citanya kan ngeliat anak anaknya menikah..."

"Jika ada kesempatan untuk kembali ke masa lalu, echan bakalan nolak perjodohan sialan ini.."

TBC

am i wrong?||MARKHYUCK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang