29

1.2K 38 2
                                    

"Sampe kapan lu gini?" tanya seseorang yang berada di depan meja kerja mark

"Gw juga gatau... Susah, aksesnya di tutup rapat" ucap mark sambil memijit pelipis matanya

"Huft... Kasihan echan mark.. Tau masalahnya apa? LU TU GAK BISA NGEGANDLAIIN EMOSI LU!" teriak ryujin. Ya benar ryujin

Ryujin, mark, somi dan juga yeji menjalankan suatu misi. Mereka ingin membalas dendam  kepada yri dengan antek anteknya. Somi dan ryujin telah beres dengan urusannya di Chicago

"Jaga emosi lu mark. Asal lo tau kalo bukan karna lo jadi pemimpin disini, udah gw tonjok muka berengsek lo itu" ucap Somi  dengan wajah amarahnya

"Lo juga yeji! Bisa bisanya lo ikutan ngebully haechan! Dimana hati nurani lo anjing?!" teriak Somi, rasanya ingin sekali dia jambak kedua rambut mahluk itu lalu dia tabrak hingga benjol

"Maaf.. " maaf yeji dengan menunduk dan liriknya itu

"Udah Som.. Bukan salah yeji, dia di paksa ama yeri" kata ryujin dia mencoba untuk menenangkan Somi yang sedang di kabuki amarah itu

"Ryu.. Echan di pukulin ryu.. Di dihina dia disiksa ama manusia bajingan ini.. " lirih Somi sambil menunjuk ke arah mark dan yeji

"Udah berlalu Som, mau diapain sekarang? Bagusan fokus aja buat masa depan nanti" nasehat ryujin

"Maaf, gw janji bakalan ngontorlin emosi gw" maaf mark

"NGOMONG DOANG AKSI KAGAK LU!" teriak Somi, dia makin emosi dengan mark

Mark pun tertawa dengan kecil, sungguh haechan sangat beruntung mempunyai shabat sahabt seperti ryujin dan somi

Dia makin bersalah dengan perlakuanya dengan haechan

"Udah malem kalian bisa balik"perintah mark

Yeji, ryujin dan Somi pun meninggalkan ruangan itu bersamanya. Dan kini hanya tersisa mark

Mark pun membereskan barang barangnya kedalam tasnya, ia berjalan ke lift dan turun ke basement. Dia pulang dengan mobilnya itu

~~•~~

Mark telah sampai di rumahnya, ia membuka pintu rumah itu

Sungguh hening seperti tak ada kehidupan di rumah itu, mark pun meletakan barang nya di meja lalu beranjak ke kamar haechan

Ia membuka pintu kamar haechan, terdapat lah sosok yang sedang tertidur lelap

Mark pun menghampiri haechan ia menatap wajah mungil itu dengan sekilas. Ia mengecup bibir hati itu dengan lembut

" tunggu sebentar lagi ya sayang?" ucap mark di telinga haechan

"Semua bakalan baik baik saja. Percaya aku ya? Maaf karna udah bersikap kasar selama ini" bisik mark lagi dan lagi

Ia pun memeluk beruang nya, dia cium wajah nya. Memberi kehangatan kepada haechan, ada rasa bersalah di dalam hatinya yang sangat luar biasa terhadap haechan

"I love you more than you know baby bear... Sorry cause  My treatment makes you feel tormented. Stay with me ya? I just have you in here with me Chan.." lirih mark sambil memeluk tubuh mungil haechan itu

"Entah apa jadi nya aku kalau gak ada kamu chan... Maaf karna sikap ku yang berengsek ini, tapi.. Jangan tinggalin aku ya chan?"mohonya, dia sangat berharap agar sosok di peluknya itu bersamanya

Haechan bukanya hanya sekedar tanggung jawab nya saja, namun dia telah menjadi rumah untuk mark berpulang dan cintabya

Mark pun bangkit dari tempat tidur haechan, rasanya berat untuk meninggalkan suami kecilnya itu namun.. Ada hal yang harus dia lakukan dengan yeri untuk kepentingan balas dendamnya itu

Mark pun berada di kamar nya dan yeri, rasanya jijik untuk satu ranjang dengan yeri sekarang

Dia tak bisa membayangkan bagaimana dia tidur dengan jalang murahan seperti yeri yang telah disetubuhi dengan ratusan pria

Mark pun memutuskan untuk membaringkan tubuhnya di sofa, lalu jika pagi telah mendatanh ia akan pindah ke kasur agar yeri tak curiga

"One week more.... " ucap mark sambil memandangi langit langit kamarnya

"Haechan sekarang udah deket banget ya ama lucas... Tuhan kumohon.. Jangan bawa dia  pergi ya?.. " mark pun berdoa di dalam diamnya itu

Dia tak bisa membayangkan betapa hancurnya dia tanpa haechan,mungkin dia akan hancur. Bagaimanaa pun seberusaha apapun kita menyembunyikan suatu hal, pasti akan terungkap juga bukan?

Mungkin jika tak ada haechan di rumah ini, yeri sudah dibunuh oleh tangan mark. Sebenarnya dia juga bisa saja untuk membunuh yeri dirumah ini, namun yeri pantas mendapatkan hukuman yang lebih berat

Kematian hanyalah jalan pintas, yeri takkan begitu tersiksa jika dia membunuhnya. Lagian membunuh prnah itu dosa, mark akan rugi nantinya

Mark pun mengambil bantal nya, ia menyusul tidurnya dan menunggu matahari membangunkannya nanti

TBC

Mark notes

Mencintai dalam diam itu tak mudah. Itu juga dapat menjadi biang masalah di hubungan, namun terkadang cinta nya itu lebih lebih lebih dasyat daripada prnah yang mencintai seperti biasa.

Maaf karna sikap ku yang kasar dan dingin sehingga menyakiti mu. Namun tetap bersama ku ya? Hanya kamu yang ku punya disisi ku sekarang chan...

T

riple up nih gesss, maaf kalo ada typo dan lain lain yaaa

am i wrong?||MARKHYUCK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang