11. Hancur

22 5 0
                                    

Halo everybody!

Hapreddd,!!

*****

Dua hari sudah berlalu, Alea belum bisa melupakan kejadian dua hari yang lalu. Saat saat dimana dunianya tak lagi sama, saat saat dimana dimulainya kemandirian. Kini ia tak punya siapa siapa selain dirinya sendiri, rasa kecewa yang tak seberapa dengan kasih sayang membuat Alea tak membenci Javan.

Dua hari ini juga Alea tak masuk sekolah karna demam, namun saat ia demam tak ada yang tahu selain dirinya sendiri. Orang tua yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, membuat ia tak bisa mengadu. Keluarga yang toxic membuat mentalnya hancur. Kini Alea menatap sendu ke arah jendela kamarnya.

Ting

Mendengar notif pesan membuat Alea berusaha bangun dan mengecek ponselnya. Dan benar saja ia mendapatkan pesan singkat dari seseorang.

+62 89534++++++

Lea?

Alea mengerutkan keningnya, siapa yang mengirim pesan ini? Tak lama pesan kembali masuk dari nomor tak dikenal tadi.

Ni gw, leon.

Alea pun tersenyum tipis, ia pikir siapa yang mengirim pesan, lalu dengan lincah jari tangannya mulai mengutak-atik ponsel tersebut.

Oh, km. Aku kira sapa.
Btw dapat nomor ku dari mana?

Tmn skls lu.
Anw knp g msk?

Sakit

Srlk gw mau jngk sm zno nnt

📍 komplek rindu
Gak repot kan? Sbnrny cm demam jd gpp klo g dijenguk.

Emg gue bilang klo repot?
udh dlu ada guru

Alea pun menaruh ponselnya di naskah, duduknya tampak nyaman namun pikirannya sedang berperang. Setalah Vian ternyata Javan juga sama, sama sama membuat luka. Bahkan Alea tak sadar, wajah tampan dan manis keduanya mampu membuat luka yang sangat sakit dan dalam.

Jika tahu begini ia tak akan menerima Javan beberapa waktu yang lalu. Ternyata semua laki-laki itu sama.

Brak

"APA YANG KAMU LAKUKAN LEA!? BUKANNYA SEKOLAH MALAH SANTAI SANTAI DISINI!! BOLOS KAMU HAH?! SAYA SUDAH BAYAR MAHAL MAHAL SPP SEKOLAHMU, TAPI KAMU MALAH SANTAI DIRUMAH!! ANAK TAK TAHU MALU!" bentak Adit pada sang putri.

"Lea sakit pa... Izinin Lea istirahat." cicit Alea.

Plak

"Cukup Lea, mama muak sama kamu! Pergilah, lagi pula mama sudah memiliki anak angkat. Jadi silahkan kau pergi dan jangan kembali!!" ucap Kiara setelah memberikan sebuah tamparan pada Alea yang terbaring lemas dikasur.

Alea menahan air matanya untuk tidak jatuh, ia hanya mampu diam sambil memegang pipinya yang terasa panas.

"Ma, kamar Enzo dimana?"

JAVAN DAN SEMESTANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang