4

380 45 0
                                    

Jay menatap Sunghoon tak suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay menatap Sunghoon tak suka. Ia melihat Sunghoon dan Heeseung masuk ke dalam ruang kerja semalam. Bukannya tadi malam jatahnya Jungwon? Kok, jadi sama Sunghoon?

Saat ini mereka sedang sarapan bersama. Posisi duduknya sama seperti kemarin. Semuanya berjalan seperti biasa, hanya saja hari ini Sunghoon terlihat lebih pendiam.

Jay harus ke perusahaan ayahnya. Heeseung mengajak agar pergi bersama. Sedangkan Jungwon ada kelas nanti siang, jadi ia bisa sedikit bersantai. Sunghoon, si paling free. Gak punya kesibukan. Kerjaannya mengurung diri di kamar, melihat pemandangan lewat balkon.

Mendengar ada yang mengetuk pintu kamar, Sunghoon berjalan untuk membuka pintu. Tampak Jungwon dengan matanya yang berbinar-binar. Dahi Sunghoon mengernyit.

"Kak Sunghoon!"

"Kamu memanggilku Kakak?" Tanya Sunghoon heran. Kalau di usia manusia, Jungwon itu lebih tua dan dia tahu itu.

Jungwon secara tiba-tiba memeluk Sunghoon erat, tubuhnya hampir saja terjengkang karena kehilangan keseimbangan.

"Apa yang kamu lakukan?"

"Kak Sunghoon mirip seseorang yang pernah aku cintai."

Sunghoon tidak mengerti apa yang terjadi. Jungwon kenapa?

"Kamu sakit?"

Jungwon melepaskan pelukannya, menatap Sunghoon kesal. Hanya sedikit karena rasa bersalahnya lebih besar.

"Kak Sunghoon sombong, tidak mau berbicara denganku."

Sunghoon menghela napas panjang.

"Ingin berbicara berdua?"

Jungwon dengan antusias mengangguk. Sunghoon mengajaknya ke belakang, tempat favorit Sunghoon di mansion Heeseung. Terik matahari menyengat kulit jika duduk di kursi panjang yang berada dekat dengan taman. Sunghoon duduk di kursi lain, tepatnya di bawah pohon besar. Jungwon ikut duduk di sampingnya.

"Siapa yang mirip denganku?"

"Kakakku, namanya Sunghoon."

Dalam diam, Sunghoon memikirkan sesuatu yang sangat kebetulan ada di hadapannya sekarang.

"Kamu mencintai Kakakmu sendiri?"

"Dia bukan Kakak kandungku. Lagi pula wajar, kan, mencintai seorang Kakak?"

"Aku tidak mengerti dengan masalah cintamu."

Fated-Cursed ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang