11

316 34 2
                                    

Kepala Jay bersandar di pundak tegap milik Sunghoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepala Jay bersandar di pundak tegap milik Sunghoon. Posisi mereka lebih dekat karena bertumpu di tempat yang sama--di batang pohon besar. Sunghoon menatap Jay yang terlihat putus asa.

"Jadi, takdirku bukan untuk bersamanya, Hoon?"

"Dari awal seharusnya kamu tahu."

"Ya ... aku terlalu denial."

"Kamu mencintainya?"

"Kalau tidak mana mungkin aku mau menerima jadi salah satu istrinya."

Sunghoon tidak bergerak banyak, pendengarannya ia tajamkan untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan.

"Tapi, Hoon, kalau begitu dengan siapa takdirku sebenarnya?"

"Shhtt."

"Ada apa?" Tanya Jay, pandangannya bertemu dengan Sunghoon.

"Kamu cantik, Jay."

Sunghoon menatap mata Jay dalam, posisi yang membuat detak jantungnya tak beraturan. Ada apa dengan Jay? Tidak mau terbawa suasana, ia memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Apa maksudmu? Kamu lebih cantik."

Sunghoon memegang kedua tangan Jay, merasa tangannya dipegang lantas Jay menoleh. Sunghoon mengalungkan tangan Jay pada lehernya, sedangkan ia melingkarkan tangannya pada pinggang Jay.

"Hoon?"

Jay terlihat kebingungan. Sunghoon menahan kepalanya di bahu Jay, sungguh, ia tidak tahu perlakuannya benar atau salah.

"Aku dengar dari Jungwon kalau kamu menolak seseorang karena rasa cintamu pada Heeseung."

"Ya ... itu benar."

"Kamu membuatnya marah."

"Apa salah keputusanku menolaknya?"

"Tidak, tapi keputusanmu membuatku datang dengan cepat. Mungkin ... takdir?"

"Takdir?"

"Jantungmu berdetak dengan cepat, Jay."

Jay malu, ia menyembunyikan wajahnya ke ceruk leher Sunghoon. Ia yakin pipinya sudah memerah sekarang. Masa, sih, Jay jatuh cinta lagi? Tapi, yang benar saja sama Sunghoon? Sepertinya, dirinya sudah gila.

"Apa yang terjadi padaku, Hoon?"

"Kamu tersesat terlalu jauh."

Fated-Cursed ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang