2

479 47 0
                                    

Sunghoon bangun dari tidurnya, merasa pegal sebadan karena kegiatan semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunghoon bangun dari tidurnya, merasa pegal sebadan karena kegiatan semalam. Tenaga Heeseung lebih besar dari perkiraannya. Ia bangkit dari ranjang, berjalan menuju kamar mandi. Heeseung tidak ada di kamar, kemungkinan ia sudah berangkat ke perusahaan.

"Apakah seperti ini ketika nafsu disalurkan?"

Sunghoon melihat banyak bercak di tubuhnya. Wajahnya selalu sama, tidak pernah menua. Sunghoon menyunggingkan senyuman.

"Kamu menemukanku, Heeseung."

Sudah ratusan tahun Sunghoon berpindah-pindah tempat dengan data yang berbeda. Menjadi manusia tanpa tujuan membuat Sunghoon bosan, jadi ia mencari kegiatan lain untuk memadamkan rasa jenuhnya.

Salah satunya adalah bekerja. Sunghoon masih menyimpan ingatan wanita yang pernah ia musnahkan saat pertama kali datang ke bumi. Sunghoon bekerja di salah satu panti asuhan. Bukannya anak panti yang diadopsi, tapi Sunghoon yang dibawa pulang untuk dijadikan anak tunggal.

Ternyata, mereka membawa Sunghoon pada Heeseung. Sifat Heeseung berbanding terbalik dengan Heeseung yang Sunghoon temui dulu.

Sunghoon memang tidak banyak protes, itu sebagai tambahan kebahagiaan untuk Heeseung karena sudah setia pada Sunghoon dulu.

Dengan beristri tiga.

Bahkan, saat pernikahan dengan istri kedua dan ketiga digelar, Sunghoon memberi reaksi dengan wajah bahagia--walaupun hanya segaris senyuman saat acara berlangsung. Ketika sudah merasa lelah, Sunghoon akan ke tempat yang tidak banyak dikerumuni oleh orang-orang.

Malamnya, acara masih dilanjutkan. Tidak terlalu besar seperti pernikahan pertama Heeseung. Sunghoon tidak ikut hadir karena lelah.

"Tubuh ini masih sama lemahnya."

Sunghoon berbaring di ranjang, ia hampir menutup mata sebelum suara ketukan pintu memasuki telinga.

Sunghoon beranjak lalu membuka pintu, bisa ia lihat Aisha membawa nampan berisi makanan dan minuman untuk Sunghoon.

"Maaf mengganggu waktunya. Nyonya Sunghoon belum makan, ini saya siapkan makan malam untuk Nyonya."

Aisha mulai memanggil Sunghoon dengan embel-embel 'Nyonya' semenjak Sunghoon menikah dengan Heeseung. Sunghoon tidak begitu menyukai panggilannya, ia sudah berbicara pada Aisha, tapi Aisha masih sering memanggilnya 'Nyonya' daripada 'Sunghoon'.

"Terima kasih, berbicara formal saja padaku."

"Kamu istrinya Tuanku."

Fated-Cursed ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang