7

343 32 2
                                    

Jay sedang beristirahat sebentar untuk menenangkan pikiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay sedang beristirahat sebentar untuk menenangkan pikiran. Sungguh, pembicaraan bersama ayahnya membuat kepala Jay terasa terbakar.

Insting Jay tidak pernah salah, ia rasa sedari tadi ada yang membuntuti dan jumlahnya itu tidak sedikit. Di belakangnya ada satu orang dengan pakaian tidak terlalu mencolok menggunakan hoodie, masker dan topi, sedangkan sisanya lebih berjarak dari tempat Jay berjalan. Tempatnya tidak terlalu ramai, tapi tidak terlalu sepi juga.

Bahaya. Jay harus terus berjalan lurus dan bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa. Jangan sampai mereka sadar bahwa Jay sudah mengetahui keberadaan mereka. Namun, semakin lama Jay berjalan ia merasa semakin dipojokkan ke satu titik. Sepertinya mereka sudah sadar lebih awal.

Baru saja Jay akan berbalik dan memutuskan untuk berontak, seseorang yang mengikutinya sejak tadi sudah ada berada tepat di depan. Menggunakan sapu tangan yang sudah diberi obat bius, dalam waktu cepat Jay telah kehilangan kesadaran, tubuhnya diseret ke dalam mobil.

Lima jam waktu yang Jay butuhkan untuk sadar dari pingsannya. Pusing menjalar di area kepala, ia berusaha mengingat apa yang sudah terjadi. Jay melihat sekeliling, ia baru sadar sedang berada di tempat yang sangat mengerikan. Bau busuk yang masuk ke saluran pernapasannya membuat Jay mual. Ia hampir muntah kalau saja seseorang tidak masuk ke ruangan tempat Jay diborgol dengan besi berat yang bahkan tidak bisa membuat Jay berjalan.

"Sudah bangun?"

Jay meneguk ludahnya kasar. Tempat ini ... tempat yang dipakai untuk menghabisi nyawa orang, bahkan mayat-mayatnya masih ada yang tersisa belum terbungkus. Tergeletak begitu saja di lantai, membusuk.

"Maaf, saya tidak memiliki waktu untuk membereskan para hama itu. Anggap saja sebagai vas bunga."

Jay rasa orang yang berbicara dengannya sudah gila. Mayat disamakan dengan vas bunga? Yang benar saja? Jay berpikir lagi, memang benar keluarga Jay kaya raya, tapi selama Jay hidup, ia tidak pernah mendapatkan ancaman seperti ini. Apa masalahnya?

"Kenapa kau membawaku? Apa salahku?" Tangan Jay pegal karena diborgol dari belakang, tiang besar menahan pergerakannya karena ia tidak bisa melepaskan diri dari tiang itu, serta kakinya diberi rantai dengan bola besi yang berat.

"Kau bermasalah dengan atasan saya. Saya di sini hanya membalas kekecewaannya terhadap kau."

"Atasanmu? Siapa dia?"

"Sayangnya dia tidak mau memberi tahu," ejeknya dengan nada menjengkelkan di telinga Jay.

Pria itu mengeluarkan pisau dari saku hoodie. Jay takut, dalam kondisi seperti ini ia tidak tahu harus apa. Melawan tak ada gunanya, meminta tolong pun menggunakan apa? Ia saja tidak tahu sedang berada di mana. Lari? Lari yang bisa Jay lakukan adalah lari ke alam baka.

Fated-Cursed ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang