12

286 29 0
                                    

Heeseung hampir saja sampai di tempat tujuannya sebelum ia mendengar suara langkah kaki yang diseret berjalan tak jauh dari tempatnya berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heeseung hampir saja sampai di tempat tujuannya sebelum ia mendengar suara langkah kaki yang diseret berjalan tak jauh dari tempatnya berada.

Heeseung mendekat ke arah suara. Ia melihat seseorang yang sedang berjalan menjauh dengan kaki kirinya pincang.

Orang itu terjatuh, Heeseung dengan cepat menghampirinya.

"Sunghoon, kamu enggak apa-apa?!"

Sunghoon mendongak, mendapati Heeseung dengan raut wajah khawatir. Tangannya bergerak untuk menyentuh tangan Sunghoon, tapi ditepis.

"Jangan sentuh, sakit."

Keadaan Sunghoon jauh dari kata baik. Luka di tubuhnya lebih banyak dibandingkan Jay dulu. Sunghoon sudah tahu kenapa ia diperlakukan seperti ini, Heeseung termasuk alasan kenapa ia bertahan. Daniel yang menceritakan semuanya sekaligus membuat luka-luka di tubuh Sunghoon. Kaki kirinya bahkan ditembak menggunakan senjata api.

Heeseung menatap Sunghoon iba. Darah kering di mana-mana. Seleksi Daniel memang di luar pemikirannya. Tidak memanusiakan manusia. Sunghoon masih tetap manusia, kan?

"Mau aku gendong?"

"Tolong biarkan aku istirahat."

Heeseung menggendongnya ala koala. Ia tidak ingin membuat Sunghoon kesakitan karena cara gendongnya yang salah. Kaki Sunghoon perlu diobati.

"Mas Heeseung," Sunghoon mengalungkan tangannya di leher Heeseung sambil menyamankan posisi kepalanya di pundak Sang Dominan.

Heeseung berjalan menjauh dari rumah tempat di mana Sunghoon mendapat penyiksaan itu. Sunghoon jadi bertanya-tanya, Heeseung akan membawanya ke mana?

Cukup lama Heeseung berjalan, Sunghoon tidak tahu sudah berapa lama. Pasti kakinya sudah pegal, ditambah ini sudah malam--waktu yang seharusnya Heeseung gunakan untuk beristirahat dari kegiatan melelahkannya seharian.

Sunghoon belum masuk ke alam mimpi, rasa sakit membuat ia tidak bisa tidur dengan tenang. Setelah sekian lama Heeseung berjalan, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah. Kondisinya cukup baik, walaupun sedikit berdebu.

Rumah dengan tidak banyak perabotan, mengingatkan Sunghoon pada masa awal pertemuan ia dengan Heeseung.

Heeseung membaringkan Sunghoon di kasur lipat. Sunghoon melihat Heeseung yang mengambil sebaskom air dengan lap. Dia juga menyiapkan pakaian ganti dan ada kotak P3K.

Heeseung membersihkan tubuh Sunghoon dengan telaten, mengobati luka dan juga mengganti pakaiannya. Setelah selesai, Heeseung menaruh semua barangnya ke tempat semula.

Fated-Cursed ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang