18

209 22 5
                                    

Di rencananya yang ke-empat, Sunghoon hampir babak belur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di rencananya yang ke-empat, Sunghoon hampir babak belur. Walaupun tubuhnya sudah banyak luka karena dituduh sebagai komplotan perusahaan lain, tapi ia masih bernapas. Sunghoon sedang membaringkan tubuhnya di ranjang. Untuk berjalan saja ia tidak kuat. Tubuhnya lemah, tapi mudah kembali membaik ketika mendapatkan luka.

Sedangkan Sunghoon yang lain--Benjamin, berada di rumah sakit. Padahal, Sunghoon selalu berada di mansion, tidak pernah melangkahkan kakinya ke luar dari gerbang. Ia juga tidak memiliki penyakit bawaan. Pola hidupnya sehat. Secara tiba-tiba Sunghoon mengeluh dadanya sakit dan berakhir pingsan.

Dengan sigap Jay membawa Sunghoon ke rumah sakit. Dokter mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena Sunghoon sepenuhnya sehat. Tentu Jay merasa bingung. Ia melihat bagaimana Sunghoon kesakitan sampai berakhir pingsan.

Jungwon datang dikabari Jay bahwa Sunghoon masuk rumah sakit. Tadi pagi ia ada kelas, saat kembali ke mansion Jungwon tidak melihat kedua kakaknya itu. Lalu, ia berinisiatif untuk menghubungi Jay.

"Kak Jay! Kak Sunghoon kenapa?" Tanya Jungwon khawatir.

"Pelankan sedikit suaramu, Won."

"Maaf."

"Aku tadi lagi nonton di kamar bareng Sunghoon, tiba-tiba dia ngeluh bilang kalau dadanya sakit. Gak lama pingsan, aku bawa ke rumah sakit, tapi dokternya bilang dia gak kenapa-napa."

Jungwon terdiam, apa ia terlalu lama menunda? Jungwon menarik tangan Jay, "kita perlu bicara, tapi tidak di sini."

Jungwon mengajaknya ke tempat yang sepi, halaman belakang rumah sakit.

"Kenapa, Jungwon?"

"Kita harus membuat Kak Sunghoon membunuh istri pertama Mas Heeseung."

"Membunuh? Apa kaitannya?" Tanya Jay bingung.

"Takdir Kak Jay itu Kak Sunghoon. Seharusnya, kalian bisa bersama dan berakhir bahagia, tapi itu tidak akan pernah terjadi di kehidupan mana pun, jika Kak Sunghoon--istri pertama Mas Heeseung, masih hidup. Dia bukan manusia, melawan takdir semesta hanya untuk cinta. Dia mencintai Mas Heeseung.

"Sebenarnya, aku merasa kasihan. Bukan salahnya karena jatuh cinta, hanya saja dia sudah melampaui batas. Kak Jay, yang bisa membunuhnya hanya Kak Sunghoon. Jika tidak dilakukan dengan cepat, Kak Sunghoon benar-benar menghilang. Raga dan jiwanya akan musnah, tidak akan ada lagi Kak Sunghoon. Takdir akan berubah. Tolong aku, Kak Jay."

Jay menatap Jungwon tidak percaya, "apa kamu bercanda?"

Jungwon menghentakkan kakinya, ia geram karena kalimatnya dianggap sebagai candaan.

Fated-Cursed ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang