bab 30

333 18 1
                                    

-

-

-
Tetap jadi pemaaf ya, rasa sakit tidak boleh membuatmu jadi pendendam.


Setelah kejadian yang menimpa Haura, akhirnya mereka telah membawa kedua pria yang ingin melecehkan Haura di bawa ke pihak perwajib untuk menentukan hukuman atas tindakan mencoba melecehkan seorang wanita di bawa umur.

Dan kemana wanita bertopen tersebut? Kepolisian telah mengintimidasi kedua pria bertubuh kekar terbut tapi mereka enggan untuk mengeluarkan suara.

Mereka belum mengeluarkan suara siapa yang telah menyuruh mereka melakukan hal itu, tapi mereka tetap tidak ingin memberitahukan siapa di balik penculikan ini.

Aldi, Alex, Bara, jinan, dan Vino mereka sedang berkumpul di ruangan kosan Haura mereka sangat khawatir pada Wanita bercadar tersebut. Terlebih lagi degan Vino yang Sedari tadi menemui Haura di alam kamar terlihat dari raut wajahnya khawatir begitu pun degan Alexa.

Sedangkan yang lainnya hanya menunggu di ruang tamu kecuali Vino dan Alexa Yang berada di dalam kamar.

"Gue mau masuk!" Ucap Aldi penuh minta dia sedari tadi ingin masuk di kamar untuk melihat keadaan wanita bercadar tersebut.

"Lo ngak boleh masuk!" Timpal Jinan.

"Kenapa gak boleh? Vino ada di dalam, kenapa gue ngak boleh masuk?

"Gue tau lo khawatir Al, tapi lo juga harus ngertiin Haura dia pasti trauma degan kejadian yang tadi menimpanya apa lo mau Haura makin trauma? Lo juga laki-laki Al, dia pasti sangat ada kelainan ngeliat lo." Jinan menjelaskan agar Aldi paham.

"Tapi--"

"Semoga lo paham Al"

Setelah percakapan tersebut hanya ada kediaman di ruangan tersebut tanpa ada yang mengeluarkan suara.

Jinan memandang ke arah Aldi yang raut wajhnya terlihat sangat khawatir. Jinan tau Aldi menyukai Haura karna baru kali ini dia melihat Aldi sangat khawatir pada seorang perempuan padahal Aldi sangat lah anti perempuan kenapa sekarang? Ah Jinan sagat lah paham untuk hal itu.

"Al?" Jinan memerhatikan Aldi.

"Kenapa jin?"

"Lo bisa jujur ngak sama gue?"

"Jujur apa? perasaan, gue ngak pernah boongin lo?"

"Lo suka kan sama Haura?"

Aldi tidak menjawab pertanyaan Jinan dia malah diam menunduk. "Al? gue mau lo jujur doank sama gue." Ucap Jinan terus bertanya.

Bara, zino maupun Alex terdiam menatap ke arah Aldi yang ikut terdiam. Apa ini? Kenapa Jinan tiba-tiba menanyakan hal seperti ini? Suasana menjadi Sangat gugup bagi Aldi dia bingung apa kah dia sungguh mencintai Haura?atau hanya sekedar kagun ajah? Aldi masih tidak yakin degan perasaannya sendiri.

"Al? Lo suka?"

"Gue ngak tau Jin, gue belum tau ini cinta atau sekedar hanya Kagum doank? gue belum bisa mastiin." Ucap Aldi merasa ragu pada perasaannya sendiri.

"Gue ngak masalah lo suka sama Haura, tapi satu hal yang lo harus pahami Al, jagan mencoba menanamkan terlalu tinggi harapan kepada seseorang yang belum pasti untuk lo, karna harapan yang lo tinggalkan dan tidak sesuai harapan, akan hanya menimbulkan kekecewaan semata."

"Gue tau Jin, gue emang gak pantas sama Haura karna gue emang sadar diri kok."

"Ngak pantas atau ngak nya, kalau emang jodoh itu hal yang memang Allah pantaskan, manusia boleh menilai tapi tetap penilaian Allah yang sebaik baiknya."

ALDEVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang