bab 23

346 20 3
                                    

Jagan bosen.......

"Mbak riri,aku pulang duluan yah" haura pamit pada satu karyawan yang ada di kefe."oh,iyha ra,eh kamu pulang nya sama siapa".tanya mbak riri "oh aku kayak nya naik naksi kalau bukan ojek" jwab haura.

"Jam segini mana ada taksi dan ojek lewat,kamu mau aku antar ra".riri khawatir jika haura pulang dengan sendiri nya.

"Humm...gak usah mbak ri,nanti aku balik nya sendiri ajah" haura menolak ajakan riri."yaudah,kamu hati-hati ra".

"Sip....assalamu'alaikum" setelah haura mengucapkan salam,haura melangkah dan meninggal kan kafe.tanpa haura duga ternyata di depan kafe aldi menunggu nya.

"Udah pulang ra" tanya aldi.

"Hmm....iyha al, kamu belum pulang" tanya balik haura.

"Iyha nih,aku nungguin Kamu"

"Ha?kok nungguin aku"

"Kan aku tadi di telpon sama alexa,dia tadi ke medan kan,jadi ngak bisa buat jemput kamu,dia nyuruh aku" aldi memberikan sebuah helem berwarna hitam kepada haura.

"H-ha,n-ngak usah al,aku naik taksi ajah" haura mana mungkin bergan dengan dengan aldi yang bukan mahram nya haura terlalu takut allah murka pada nya.

"Lah, mana ada jam segini taksi lewat,kamu aku antar ajh jam gini ngak ada taksi yang lewat ra, percaya sama aku". Aldi tau haura akan menolak nya. Lalu bagai mana lagi dia tidak tau akan menyuruh siapa.

"Aku takut Allah marah"gumam haura yang masih di dengar oleh aldi,aldi merasa tidak enak hati karna diri nya kayak memaksa haura untuk berbuat.

"Huh.... " aldi menghembuskan nafas nya pelan. "Oke,kamu ngak bakalan aku antar,tapi aku temani kamu tunggu taksi ajah" aldi akhir nya pasrah dan hanya ikut menunggu taksi.

"Hmm.....yaudah"

----

Sudah tengah jam haura dan aldi menunggu taksi tapi tak satu pun tak ada yang lewat.

"Ra, ini udah jam setengah satu,kamu besok kan mau sekolah,sekrang kita pulang aku yang antar".

"Iyha kayaknya al,taksi ngak akan lewat,humm kalau kamu mau kamu bisa duluan ajah pulang nya,aku kayk nya jalan ajah" haura yang tau akan tidak ada taksi yang akan lewat  dia memutuskan untuk berjalan saja.

Aldi membesarkan bola mata nya."ha, jalan,ra mending gw antar lo deh" aldi sungguh khawatir pada haura yang ingin merjalan.

"Ngak usah".

Haura melangkah berniat untuk berjalan saja,jika dia menunggu taksi mungkin dia akan pulang besok.

Brummm....

Brumm....

Brumm.....

Seseorang berhenti tepat di samping haura,haura yang mengira itu aldi." al, aku bisa sendiri kok,kamu pulang ajah" haura berucap tanpa menatap ke arah orang yang ada di motor tersebut.

Brumm....

Haura merasa kesal karna orang tersebut terus mengikuti nya. "Al,aku bisa sendiri,kamu pulang ajah,maaf klau aku maksa,kamu sebaiknya pulang ajh" Haura melanjutkan langkah nya tanpa menatap orang tersebut.

"Berhenti" dengan satu kata orang itu berucap membuat Haura terdiam dan berhenti,itu bukan suara aldi pikir Haura.

Haura berbalik ke arah belakang ternyata orang tersebut sudah tidak berada di atas motor melainkan telah tepat di belakang haura yang menatap nya."k-kak Vino" haura gugup bukan main dia tidak menyangkan bahwa orang yang di atas motor tadi adalah vino suaminya.

Vino melangkah mendekati haura yang mematung. "Lo balik bareng gw".vino memegang tangan haura dan membawanya ke arah motor nya.

"Naik".ucap singkat vino.

Haura tanpa kata naik ke atas motor sport milik vino tapi memng motor sport nya vino tinggi jadi Haura ke susahaan naik apalagi dia menggunakan gamis.

Tanpa aba-aba vino dengan santai nya memegang kedua pinggang haura dan mengangkat nya naik ke atas motor. Betapa kaget haura di buat nya tapi dia hanya diam tanpa protes.

Vino ikut naik." pegangan".ucap nya pada haura. Haura hanya diam masih mengingat kejadian tdi yang membuat nya tiba-tiba berfikir.'ini tadi bekas cewe itu' ucap nya menatap jaket belakang vino.

"Gw bilang pegangan".ucap vino sekali lagi kali ini dengan nada tegas tapi haura hanya diam tanpa mau menuruti kata vino."gw udah ganti jaket,lo tenang ajah". Seakan vino apa yang ada di fikiran haura.

Haura yang tak kunjung menurut akhirnya vino dengan gerakan cepat menarik tangan haura dan melingkar kan nya di perutnya. lagi-lagi haura hanya diam.

Dengan kecepatan yang sedang vino mulai menjalankan motor sport nya. Di perjalanan hanya ada keheningan tanpa ada percakapan antara mereka.

"Di mana" ucap vino.

"Ha?"

"Di mana" ucap nya sekali lagi.

"Jalan bunga,belok kiri"

Vino mengarahkan motor nya ke arah jalan yang haura arahkan. Beberapa menit di atas motor tanpa ada nya percakapan akhirnya mereka sampai di kos-kosan yang haura tempati.

"Hmm....makasih kak,kaka mau mampir ngak" haura bertanya dengan hati-hati."humm....oky lah gw nginep semalam dulu di sini".vino ikut turun dari motor.

Padahal diri nya hanya basa basi pada Vino eh Vino malah beneran pengen mampir mau nginep lagi."Lah,aku kan cuman basa-basi doank, kenapa malah mau nginep sih" gumam haura yang masih di dengar oleh vino.

"Lo ngomong apa tadi" tanya vino yang tidak mendengar jelas gumaman haura."n-ngak,yaudah ayo masuk".

---

"Maaf yah kak,kaka harus tidur di sofa ini,karna di sini kamarnya cuman satu doank"

"Hm" dehem Vino singkat.

Haura memberikan bantal dan sebuah selimut berbulu pada Vino untuk di gunakannya. "Ini selimut sama bantal nya".vino hanya mengambil tanpa mengeluarkan kata.

"yaudah aku ke kamar dulu"

Vino mencoba untuk menutup mata nya dengan tenang tapi Vino merasa tidak nyaman tidur di atas sofa yang bergerak saja susah yang memang ukurannya cukup kecil.

Beberapa menit Vino hanya menutup mata tapi sama sekali tidak bisa tertidur dengan tenang mungkin karena Vino yang tidak biasa tertidur di sofa.membuat nya tidak nyaman.

pikiran yang agak berantakan vino bangkit dan terdiam entah apa yang dipikirkan nya,melihat ke arah jam dinding ternyata jam telah menunjukkan pukul 2 malam tapi vino sana sekali belum bisa tidur.

Bangkit dan melangkah menuju kamar haura,entah apa yang ada di pikiran Vino Tiba-tiba masuk ke dalam kamar haura yang memang tidak terkunci.

Dengan tatapan yang sulit di artikan Vino menatap wajah haura yang tidak terhalang oleh cadar seperti biasanya, haura hanya terlelap di dalam tidur nya tanpa sadar jika Vino menatap nya.

Wajah tenang haura membuat vino terpesona. "Enak banget tidur di kasur, sedangkan gw tidur di sofa,ngak adil banget" gerut nya menatap haura.

"Ngak papa kali tidur seranjang,kan lo bini gw".gila si Vino ngomong sama orang yang tidur geyss. "Muat juga".

Vino ikut naik ke atas dan berbaring di samping haura.vino bodoh amat hari esok jika haura melihat nya,Vino tau istrinya ini akan kaget jika melihat nya berada di samping nya.

Segini duluu......
Jangan baper dulu, Vino lagi kerasukan jin, canda jin:)

Typo bersebaran.

Jagan lupa vote dan komen


ALDEVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang