9. Dua kehidupan

191 13 1
                                    

"Mereka terikat, dalam sebuah kehidupan yang abadi."
.
.
.
.
👑👑


Jiwa yang akan tetap terikat. Sekeras ia menolaknya. Sekuat ia beranjak pergi. Tetap akan bersama. Satu dalam dua kehidupan.

"Kamu keracunan."

Tubuh lemah itu tidak bereaksi banyak. Namun pupil matanya membesar sesaat. Bukan karena terkejut. Ia bertanya mengapa bisa?

Kegilaan apa ini?

Saga ingat betul ia masih dikamar Aras. Lalu bagaiman dia bisa keracunan? Kapan ia makan? Atau racun bentuk apa?

Masker oksigen masih dirinya kenakan. Membantu pernafasannya yang berat. Tubuhnya sangat lemas. Tidak mampu bahkan berbicara.

Mata hitamnya nampak sayu. Terasa berat, mulai ingin kembali jatuh dalam mimpi. Walau ia tak ingin, tapi tetap tertidur.

Bastian menatap lamat sosok itu. Lalu membuang nafasnya kasar. Ia juga tak mengerti. Bagaimana Saga bisa keracunan.

Dia ditemukan tak sadarkan diri didalam mobilnya. Ditepi jalan yang sepi. Saga juga sempat kejang dalam perjalanan. Lalu mengalami hilang kendali. Entah anak itu sadar tau tidak. Dia meracau tidak jelas.

Mirip seperti Raga dulu.

Lalu memuntahkan banyak darah. Bahkan, nampaknya Saga tidak sadar berapa lama ia tak sadarkan diri. Kondisinya sempat kritis. Tiga hari tidak sadarkan diri. Lalu sore ini sudah membuka mata.

Bastian resah. Bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Terlampau apa yang dirinya tau. Ini diluar kendalinya.

Namun dia sadar. Disini bukan Saga yang salah. Namun mereka. Juga dirinya.

.
.
.

"Shhh.."

Nafasnya tercekat saat membuka mata. Melihat mata yang berwana hitam seluruhnya. Tanpa putih sedikit pun. Begitu dekat. Namun ia tidak merasakan hembusan nafas.

Ia hanya melihat setengah wajah yang sangat pucat.

Rasanya Dejavu. Namun ia tau ini sosok yang berbeda.

Jari dingin yang membelai pipinya lembut. Dadanya bergemuruh. Ia ingin terpejam kembali. Namun tidak bisa. Seolah terpikat dengan mata itu. Memantulkan bayangan dirinya sendiri.

'Crass..

"AAAAAA."

Sosok itu menjerit sangat keras didepan wajahnya. Matanya berlinang darah. Jaraknya sedikit menjauh. Memperlihatkan seperti apa rupanya.

Bibir yang sangat lebar. Semua giginya runcing, berwana hitam dengan lendir darah. Meraung sangat keras.

Ia bahkan tidak bisa berteriak padahal sangat ketakutan. Sosoknya sangat mengerikan.

'Brakk

Sosok itu terlempar menjauh darinya. Ia dengan cepat bangkit duduk. Melihat apa yang terjadi. Juga mencoba mencari bantuan.

DIDYMO [Raga 2] || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang