Setelah membalas pesan calon pelanggan, Somi segera mengeklik salah satu tab yang sedang terbuka di layar laptop. Perempuan yang sudah berusaha tampil sesegar mungkin setelah abai dengan penampilan itu masuk ke salah satu akun media sosial, masuk ke grup dengan nama yang ditulis dengan huruf kapital.
TERAPI ALAT VITAL PRIA AGAR KEMBALI PERKASA
Somi menurunkan kecerahan layar laptopnya dan mendekatkan kepalanya ke layar seperti seseorang yang terkena rabun jauh—padahal memang kenyataannya begitu. Tidak apa-apa. Somi akan menanggung semua kesulitan ini. Yang penting Rangga bisa sembuh. Yang penting Somi bisa menjadi seorang istri seutuhnya nanti.
Sesekali, Somi membenarkan kaca matanya yang agak melorot saat dia mengucek matanya yang terasa pegal. Tidak jarang pula Somi melirik kiri dan kanan, memastikan tidak ada orang yang mengintipnya.
Bisa bahaya nanti. Somi tidak mau disiram berbagai pertanyaan yang jawabannya sama sekali tidak tersirat dalam kepala.
Jari Somi berhenti memainkan mouse untuk menggulir layar laptop. Matanya sedikit menyipit, menatap salah satu unggahan yang menjual obat penguat syahwat. Penjual itu pun tidak lupa membubuhkan kalimat pelaris yang terasa meyakinkan saat dibaca.
“Obat Xie Mi Wo, diproduksi langsung di China dan sudah teruji mampu memperbaiki kinerja alat vital laki-laki. Cukup minum dua kali sehari dalam seminggu sudah terlihat hasilnya. Jangan ragu untuk membeli. Jutaan laki-laki putus asa sudah berhasil membuktikan kehebatannya. Ayo, segera manjakan istri Anda dengan Mister P yang perkasa.”
Wajah Somi sedikit memerah membaca kalimat terakhirnya. Meskipun dia tahu bahwa Rangga impoten, tetapi dalam kepalanya, Somi tetap bisa membayangkan Rangga dengan tubuh kekarnya sedang memanjakan Somi di atas ranjang.
Astaga. Somi menjadi sangat gelisah. Dia bahkan mulai melupakan rasa sakit hati akibat dilempar Rangga pada percobaan dijamah terakhir kali.
Perempuan dengan rambut dicepol itu sedikit cekikikan tanpa sadar. Tubuhnya terlonjak untuk sesaat ketika merasakan tepukan pelan di punggung. Somi segera menjatuhkan punggungnya di sandaran kursi dan memutar kursi tersebut ke arah sosok yang menjadi perusak fantasinya. Somi mendengkus keras saat mendapati Alia sebagai pelaku dengan sekantong makanan tergantung di tangan kiri.
“Lo kesurupan? Tiba-tiba cekikikan enggak jelas,” ucap Alia. Perhatian perempuan dengan dada besar itu lantas teralih ke layar laptop Somi yang redup. Alia membungkukkan badannya dan membaca penarik perhatian itu dengan mata menyipit. “Lo mau beli ini?” tanya Alia sembari menatap Somi.
Somi menghela napas berat. Tubuhnya sedikit melorot dari tempatnya duduk dan posisinya saat ini sangat mirip seperti orang yang sedang susah duduk karena kekenyangan. Masalahnya, bukan makanan yang membuat Somi kenyang, melainkan beban pikiran dan mental yang membuatnya merasa hampir muntah.
“Katanya bisa memperbaiki syahwat dalam seminggu. Kayaknya sih ampuh. Siapa yang tahu kalau belum dicoba. Mana tahu berhasil, iya, kan,” desis Somi.
Alia segera meletakkan kantong makanan di meja kerja Somi, lalu menarik sebuah kursi kosong dari sebelah. Orangnya tidak ada. Mungkin sedang melakukan kanvas atau apalah itu. Alia tidak peduli. Perempuan berbadan montok itu sekali lagi menatap layar laptop Somi yang redup dan membaca kalimat demi kalimat yang tertulis lebih teliti.
“Lo yakin?” nada bicara Alia terdengar ragu. “Ini namanya aneh banget, loh. Kalau ternyata ini ilegal dan mengandung bahan berbahaya gimana? Apalagi yang jual juga enggak jelas.”
“Tapi testimoninya udah banyak, Ya,” kekeh Somi. Dia menggerakkan mouse-nya dan membuka kolom komentar. “Lihat aja sendiri.”
Alia mendengkus. Dia mengambil alih mouse dari genggaman Somi. Hal pertama yang Alia lakukan bukanlah menggulir kolom komentar dan memeriksa komentar dari berbagai akun, tetapi Alia mengarahkan kursor untuk mencerahkan layar laptop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, My Husband (21+) (TAMAT)
Romansa21+ "Fix, Rangga itu homo. Kalau enggak, setelah semua usaha lo, masa iya dia masih enggak mau jamah lo, sih?" *** Karena perjodohan yang tiba-tiba, Somi tidak terlalu memperhatikan kehidupan rumah tangganya. Baik dirinya dan Rangga, suaminya, sama...