chapter 2

1.1K 45 3
                                    

Taypo bertebaran!!

Happy reading!!

.
.
.

Nadia pun keluar dari taxi dan bergegas masuk kedalam rumah nya.
Sekarang hari sudah menunjukkan pukul 14:15 dan ia tersenyum puas karena Arhan belum pergi dan masih duduk santai di teras rumah nya.

"Udah pulang? Cepat banget?." Tanya Arhan agak kaget melihat adik bawel nya sudah berada di depan wajah nya.

"Udah. Kan gue juga pergi ke Doha wle." Sahut Nadia sambil menjulurkan lidah nya kearah Arhan.

"Siapa yang bawa Lo? Amit-amit." Ketus Arhan membuat Nadia kesal setengah mati.

"POKOKNYA GUE IKUT HAN!." teriak Nadia.

"Jauh Nad. Lo diam dirumah ya, nanti Tante kesini." Pujuk Arhan supaya Nadia tersentuh dengan rayuannya.

"Gaak! Pokoknya gue ikut!." Nadia masih kekeh untuk ikut bersama Arhan.

"Gue bilang enggak ya gak nad!." Sahut Arhan mulai emosi.

"Huaaa pokoknya gue ikut!. Emang kenapa sih kalau gue ikut, jangan-jangan Lo berdua-duan sama perempuan di Sana, terus satu kamar berd_." Ucapan Nadia terjeda.

"NADIA! JANGAN BERPIKIR MACAM-MACAM." Teriak Arhan mulai frustasi.

"Ya terus kenapa gue gak dibolehin ikut."

"Iya-iya. Lo ikut." Pasrah Arhan. Membuat Nadia tersenyum penuh kemenangan.

"Gitu dong dari tadi. Gak perlu kita adu bacot kek gini." Ketus Nadia dan masuk kedalam rumah untuk membereskan pakaian-pakaiannya.

"Ternyata memang sesulit itu memelihara perempuan." Gumam Arhan lalu mengambil Hp nya dan membuka aplikasi WatshApp.

Nando

Ndo
Nanti gue aja yang kerumah Lo
Soalnya Nadia ikut
14:50

Oke
Tumben Lo mau ngajak dia
14:52

Dia kekeh banget pengen ikut
14:52

Bagus deh
Soalnya adek gue juga ikut
14:53

Eriani ikut juga?
Bagus deh punya teman adek gue
14:54

Dia juga maksa🙄
14:55

Ternyata memelihara perempuan itu
Sangat sulit ya ndo😺
14:55

Memelihara?
Bangke! Lo kira binatang apa!🗿🤣
14:57

/Read

skip~

Arhan dan Nadia pun keluar dari mobilnya dan memarkirkan mobil di perkarangan rumah Ernandoa.
Yang pertama mereka liat adalah
Ernando yang tengah cekcok dengan adiknya.

"ERIANI! LO IKUT APA KAGAK!!." teriak Ernando yang sudah duduk santai di kursi teras rumahnya.

"BENTAR WOI!!." Sahut Eriani tak kalah berteriak.

HATI KU KECANTOL TIMNASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang