Taypo bertebaran!!
Happy reading!
.
.
.Cahaya matahari menembus jendela kamar milik Rafael, ia tidur di salah satu kamar yang berada di rumah nenek nya, ia tiba di rumah nenek nya sudah larut malam yang membuat dirinya sangat ngantuk.
"Rafa bangun, katanya mau makan kue lapis sama nasi goreng buatan nenek." Suara itu berhasil membuat Rafael mengerjapkan matanya, neneknya sangat bersyukur saat tau cucu nya sudah bisa berbahasa Indonesia, karena ia sudah tua jadi ia agak-agak lupa dengan bahasa inggris, dan karena itulah Rafael sangat berniat untuk berbahasa Indonesia
"Iya nek! Rafa mandi dulu!." Sahut Rafael masih mengumpulkan nyawanya.
"Iya! Nenek ke ruang makan ya, kakek mu juga sudah menunggu." Ucap Nenek nya yang bernama Nafia dan kakeknya bernama Darren
"Iya nek!." Sahut Rafael masih mendengar suara nenek nya.
Rafael bergegas membersihkan dirinya dan setelah itu memakai pakaian nya, ia memakai baju kaos berwarna putih dan celana pendek berwarna hitam, lalu ia bergegas menuju meja makan karena ingin cepat-cepat memakan kue lapis dan nasi gorengnya.
"Morning nek, kek." Sapa nya dan ikutan duduk di samping kakeknya.
"Morning sayang." Sahut Kakek dan nenek nya.
"Gimana keadaan mu Rafa?." Tanya Sang kakek, ia tidak bertemu dengan Rafael semalam karena ia sibuk dengan pekerjaan nya di kantor dan pulang jam satu dini hari tadi.
"Baik kek, kakek sehat kan?." Sahut Rafael dan tersenyum kearah Kakeknya.
"Ya namanya juga sudah tua Rafa, ya jelas sudah ada sakit-sakitan nya." Sahut Kakeknya dan Rafael terkekeh di buatnya.
"Iya kek, makanya jangan lembur Mulu." Sindir Rafael dan nenek nya terkekeh.
"Kamu sudah pandai menegur kakek ya!." Sahut Kakek nya dan tersenyum.
"Sudahlah! Waktunya makan." Sahut sang nenek yang sepertinya sudah lapar.
Mereka pun mulai memakan makanan dengan hikmat tanpa adanya drama lagi.
Sekarang mereka sudah selesai sarapan dan memutuskan untuk berkumpul di ruang keluarga, kakeknya hari ini tidak kekantor Karena katanya ingin menghabiskan waktu dengan cucu tersayang nya ini."Gak pergi kekantor kek? Nanti kantornya hilang Lo." Sindir Rafael, ia sangat suka menjahili kakek nya ini, karena kakeknya memang tak kenal waktu jika sudah berada dikantor.
"Sudah lah Rafa, jangan menyindir kakek seperti itu lagi!." Ketus sang kakek dengan wajah masam nya.
"Haha sudah Rafa, nanti kakek mu nangis." Sahut neneknya yang ikutan duduk di samping kakeknya.
"Oh iya, kan kakek cengeng, apalagi kalau Rafa udah pergi lagi dari sini." Celoteh Rafael, neneknya pun terkekeh dengan tingkah laku cucu nya ini.
"Sudah Rafa!." Rengek Kakeknya membuat Rafael terkekeh pelan.
"Bagaimana kalau hari ini kita menghabiskan waktu di suatu tempat yang sangat indah, kan besok Rafa harus ke Jakarta." Sambung kakeknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HATI KU KECANTOL TIMNAS
Fiksi Remaja*CERITA INI HANYALAH ILUSTRASI* Tepat pagi ini. Arhan tengah bertengkar dengan adik nya, yakni Nadia raysa. mereka berdua adalah Abang dan adik yang tak pernah akur sama sekali. "Arhan! Awas Lo ya!." teriak Nadia yang masih sibuk dengan alat-alat m...